12

1.7K 140 15
                                    

Saat ini Gulf, Off, Tay, dan Singto sedang berada di ruang tamu, duduk di sofa.

"Mau minum apa Gulf?" Tanya Off seakan-akan dia adalah pemilik rumah.

"Lah, kan ini rumah Mew" Ucap Gulf bingung.

"Lagian lu kagak nawarin minum tolol" Ucap Off kesal.

"Oh, pen minum bang?" Tanya Gulf pura-pura tidak mengerti.

"Kalo bisa sih sedian makan, trus tempat tidur juga" Ucap Off sambil tersenyum.

"Nah bener tuh" Ucap Tay menambahkan.

"Gak bener lu berdua, rumahnya aja sekalian Gulf" Ucap Sinto ikut bicara.

"Sama-sama ngelunjak namanya pak" Ucap Gulf sambil memutar bola matanya malas.

"Ambil sendiri sono, gue males" Ucap Gulf lalu merebahkan dirinya di atas sofa.

"Tuan rumah macam apa itu" Ucap Tay tak habis pikir.

DRRRIIITTT DRRRIIITTT

Suara handphone Gulf berbunyi, menandakan ada panggilan telpon yang masuk.

Gulf duduk dari posisi berbaring nya.

"Bentar bang" Ucap Gulf lalu mengambil handphone yang berada di sakunya.

Terlihat nama "Mamah" tertera sebagai orang yang menelpon.

"Halo mah" Sapa Gulf.

"Halo Gulf, gimana keadaan Mew?" Ucap mamah langsung menanyakan keadaan Mew.

"Aman mah, santai aja keknya" Ucap Gulf santai. Padahal tadi juga sempat panik dan khawatir.

"Syukur lah" Ucap mamah terdengar lega dari telpon.

"Sekarang Mew nya mana?" Tanya mamah lagi.

"Lagi tidur sih mah" Jawab Gulf.

"Oh, ya udah deh" Ucap mamah.

"Mamah sama papah pulangnya masih agak lama ya Gulf" Lanjut Mamah memberitahu.

"Oh, iya mah" Ucap Gulf.

"Bye nak"

"Bye mah"

TIT

Mamah memutuskan panggilan itu.

"Bang, pak" Panggil Gulf setelah menaruh kembali handphone nya ke saku.

"Jangan panggil gue pak kalo lagi kek gini, berasa tua bener gue" Ucap Singto.

"Terima aja kali" Ucap Off dan Tay berbarengan.

"Diam lu bedua" Ucap Singto kesal.

"Udah-udah, Gulf mau nanya" Ucap Gulf menghentikan perdebatan tiga orang itu.

"Apaan?"

"Si Mew kenapa bisa ketembak?" Tanya Gulf.

"Lah, lu gak tau kerjaan Mew yang lain?" Ucap Tay sedikit terkejut.

"Tau, tapi kenapa itu?" Tanya Gulf lagi.

"Tadi ngelawan musuh, trus tu orang lagi apesnya mungkin, kena di perut" Ucap Off.

"Eh btw, mana minumnya?" Tanya Singto tiba-tiba.

"Eh iya, mana?" Tanya Off dan Tay.

"Bisa-bisanya" Ucap Gulf heran.

"Ambilin minum ya? Air putih aja" Ucap Gulf kepada seorang pelayan yang kebetulan lewat di samping nya.

"Ba-"

" Eh, apanih? Kok cuman air putih?" Ucap Off protes memotong ucapan pelayan itu.

"Tau lu, jus kek" Ucap Tay ikut protes.

"Gak ada, gak ada" Ucap Gulf menolak.

"Pokokny-"

"Pokoknya gue jus mangga" Ucap Singto memotong ucapan Gulf.

"Gue jus alpukat" Ucap Off.

"Gue jus buah naga" Ucap Tay.

"Eh apaan nih!?" Ucap Gulf tak terima.

"Air putih aja" Ucap Gulf kepada pelayan itu.

"Apaan sih lu, kami tamu nih" Ucap Tay kesal.

"Gulf, saya turunin ya nilai kamu" Ucap Singto mengancam.

"Emang udah rendah pak" Ucap Gulf.

"Ribut" Ucap Mew yang tiba-tiba datang.

"Loh Mew? Masih idup?" Ucap Off bercanda.

"Loh Off? Kok enggak mati?" Ucap Mew yang kesal.

"Lah, bener, kok lu gak mati?" Ucap Tay bercanda.

"Bener juga, kok lu ON sih" Ucap Singto ikut serta.

"Tunggu, bang mati?" Ucap Gulf tak ingin ketinggalan.

"Gak seruuu, mainnya keroyokan" Ucap Off kesal.

"Hahaha" Mereka berempat tertawa dengan candaan yang tak lucu itu.

Sang pelayan yang tadi kebingungan itu hanya diam, tak berani untuk ikut tertawa. Sungguh malang.

"Ma-maaf tuan, jadi minum apa?" Tanya pelayan itu takut.

Mereka berempat berhenti tertawa dan menatap kearah pelayan itu. Han itu semakin membuat pelayan itu ketakutan.

"Ya Tuhan, apa ini hari terakhir ku?" Batin pelayan itu ketakutan.

"Pokoknya kek tadi, air putih" Ucap Gulf langsung.

"Apaan bini lu Mew? Pokoknya gue pen jus!" Ucap Tay tak terima.

"Gak usah ngerepotin orang ngapa bang" Ucap Gulf.

"Dah lu keluar sono, gue usir" Ucap Off langsung berdiri dari posisi duduknya sambil menunjuk arah keluar menggunakan jarinya.

"Lah kok gitu?" Ucap Gulf bingung.

"Ya gak tau, kok tanya saya? Saya kan sudah mati" Ucap Off kembali duduk.

"Anjir, kagak ada lucu-lucunya woi" Ucap Gulf merasa aneh.

"Udah, gak usah minum" Ucap Mew langsung duduk di samping Gulf.

"Nah, bener tuh" Ucap Gulf senang.

"Kok gitu anjing!?" Ucap Singto tak terima.

"Saya permisi tuan" Ucap pelayan itu langsung pergi. Tidak ingin ada di situasi itu lagi.

"Laki ama bini kagak jauh beda" Ucap Tay sambil menatap Mew dan Gulf sinis.

"Eh tunggu deh, kok lu bedua bisa nikah?" Tanya Off.

"Dipaksa" Ucap Mew.

"Pantes" Ucap Off.

"Dah kan? Sana pergi!" Ucap Mew mengusir.

"Lah, ngusir nih?" Tanya Tay tak habis pikir.

"Iya, sana syuh" Ucap Mew kembali mengusir.

"Dasar gila!" Ucap Off lalu langsung kabur.

"Wah, jangan ngajak mati dong" Ucap Tay yang langsung ikut berlari.

Singto tersenyum lalu membungkuk, dan langsung lari.

Mew yang sedang malas tidak terpancing emosi, hanya diam dan menggeleng kan kepalanya.

"Kenapa tuh temen mu?" Tanya Gulf heran.

"Bukan teman ku" Ucap Mew.

.

.

.

TBC

Marriage? | MewGulf | DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang