Semua tampak gelap saat Jiwoo membuka matanya, terbangun oleh gerakan hebat yang mengguncang tubuhnya dengan hebat.
Rupanya ia sedang berada pada bagasi sebuah mobil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedua tangannya terikat erat oleh ikatan plastik yang membuat gelangan tangannya melecet sakit. Seketika pun kepalanya pun terhantam oleh rasa pening yang begitu hebat. Ditambah rasa mual yang membuatnya ingin memuntahkan seisi perutnya.
Beberapa suara mulai terdengar dari luar sana, dan sepertinya mobil yang menculiknya tertabrak oleh sesuatu.
Jiwoo memberontak, mengambil kesempatan untuk meraih pisau kecil miliknya yang rupanya turut hadir dalam bagasi mobil ini. Entah bagaimana bisa, seingatnya, ia telah menjatuhkan pisau kecil itu saat tangannya bergetar hebat saat hendak melukai Gang Jae.
Namun bagasi mobil terbuka secara seketika. Dengan kepercayaan instingnya, Jiwoo menggores siapapun di depan sana yang sedang membuka pintu bagasi ini, agar ia bisa melarikan diri.
Memang tidak salah, instingnya benar-benar membuahkan hasil. Beberapa tetesan darah segar pun terjatuh. Tapi sosok di depannya juga bukan umpan yang lemah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meskipun pergelangan tangannya telah tergores dan terluka cukup berat, sosok itu merampas pisau kecil milik Jiwoo dan menatap wajah Jiwoo secara tajam. Tanpa berpaling sedikitpun dari mata Jiwoo, kedua tangan lelaki itu menggunakan pisau kecil tadi untuk melepas tali ikatan pada pergelangan tangan Jiwoo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
