the calm blue sky

155 21 4
                                        



Fajar belum tiba. Diluar sana langit masih gelap menggebu. Dan dunia masih sunyi.

Namun dikala para manusia yang terlelap di malam hari, Jiwoo terbaring di atas lantai dengan nafas yang terengah. Menikmati hembusan angin dingin yang menerobos masuk jendela kamar yang dibukanya.

Tidak berseleling lama, gadis muda itu kembali terngkurap dan melakukan push up untuk melatih ototnya.

Tidak sampai disana saja, tapi ia juga melakukan banyak aktifitas yang mengasah fisik tubuhnya untuk menjadi kuat, seperti seseorang yang tidak mengenal tidur dan istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak sampai disana saja, tapi ia juga melakukan banyak aktifitas yang mengasah fisik tubuhnya untuk menjadi kuat, seperti seseorang yang tidak mengenal tidur dan istirahat. Begini lah bagaimana Jiwoo menghabiskan malamnya.

Entah kapan terakhir kalinya ia dapat tertidur dengan nyenyak.

Dan jika tidak, Jiwoo lebih sering menghabiskan malamnya dengan mengamati bintang di atap dengan kedua telinganya yang disumpal oleh earphones. Dan setelahnya, menghabiskan malam dengan berolah raga seakan-akan tubuhnya itu sama sekali tidak berotot dan lemah.


Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi.

Kini fajar telah tiba. Matahari pun masih sudah mulai menampakkan kehadirannya secara perlahan.

Dan Jiwoo dapat mengamatinya dari jendela kamarnya yang terbuka lebar. Deru angin pagi menerpa wajahnya yang penuh dengan peluh. Dinginnya cuaca pun juga menciptakan asap kecil pada setiap hembusan nafas Jiwoo yang terengah.

Pemandangan horizon akan matahari yang menyambut kota Seoul dapat ia saksikan dengan indah, dari jendela apartemennya yang terletak pada lantai ke-7.

Ah ya. Apartemen ini.

Memang begitu kecil dengan hanya dua tiga kamar yang sempit, dan kini pintu mereka tertutup rapat setelah penghuni unit ini perlahan meninggalkannya satu persatu. Dan kini hanya menyisakan Jiwoo seorang diri.

Sebuah apartemen kecil, sederhana dan bisa dikategorikan dengan hal kumuh. Meskipun begitu, tempat ini pernah menjadi sebuah rumah yang hangat dan nyaman.

Dulu, sebelum Jiwoo mengenal Do Gang Jae dan ibunya, tempat ini terlihat begitu rapi dan indah. Dan kini menjadi begitu dingin, kosong dan usang.








[•••]








[•••]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
No OrdinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang