prolog

266 22 3
                                    



"Yeoboseo?"

Suara di sebrang sana terdengar melalui panggilan ponsel di genggamannya.

Setelah sekian lama, sebuah panggilan kembali beralamat kepada ponsel milik Jiwoo, yang kali ini bukan berasal dari pihak kepolisian.

"Saengil chukhahae,"

"meski agak sedikit terlambat."

Mendengar suara Gang Jae di seberang sana tentu membuat picuan emosional bagi Jiwoo yang memilih untuk diam. Gadis itu tidak tahu harus memulai dari mana, sementara hatinya berkecamuk ingin menceritakan kepada sang kakak bagaimana hancurnya hidupnya saat ini.

Semenjak Gang Jae menjadi buronan polisi, jauh sebelum kepergian ayahnya, hidupnya semakin hari menjadi semakin hancur.

Polisi selalu mengawasinya dan temannya yang memang tidak banyak, namun kali ini, semua orang semakin memunggunginya.

"Hidup bersembunyi seperti ini juga tidak lebih baik dari di rumah, Jiwoo."

"Sekeras apapun aku berusaha... Dunia ini tidak sepenuhnya indah, dan manusia memiliki banyak cara untuk bertahan hidup, meski tidak semuanya benar dimata yang lain."

"Kau disana?"

"Katakan sesuatu, kau tidak bisu."

"Ayah sudah tidak ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah sudah tidak ada."

Jiwoo membuka suara.

"Ayah pergi tanpa pamit, dan kabar kematiannya bagaikan satu-satunya ucapan ulantahun untukku kemarin."

Suaranya bergetar hebat. Dengan sekuat nyalinya ia berusaha untuk menahan tangisnya.

Jiwoo benci menangis, hal tersebut membuatnya terlihat lemah. Terutama di depan seseorang seperti Gang Jae.

"Persetan dengan semuanya, oppa."

"Aku tidak peduli tentang kabarmu atau omongan sampah lainnya."

"Bahkan, apa kau akan peduli untuk datang ke rumah duka besok?"

"Setidaknya kau bisa melakukannya untukku, kalau kau masih peduli denganku. Aku mengaku, aku sedang ada pada titik terendah saat ini, dan aku tidak tahu bagaimana harus menghadapi esok."

Jiwoo menjeda, lalu tertawa kecil atas nama sarkasme.

"Sudahlah,"

No OrdinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang