•octo•

3.2K 101 5
                                    

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
⚠️WARNING⚠️
[Alur back to College life lagi ya]
[Agak cringe dan mungkin ada typo karena langsung publish nih gengs]




Seperti hari biasa lainnya hari kamis ini pun lalu lintas ibu kota sangat padat, membuat si manis dengan kekasihnya terjebak kemacetan sudah hampir 2 jam yang berujung bad mood bagi si manis.

Awalnya mereka ingin menuju ke salah satu restoran dimsum langganan mereka berdua yang memang letaknya lumayan jauh dari rumah Juan. Namun sepertinya mereka harus mengurungkan niat mereka karena dalam 2 jam ini saja keadaan lalu lintas tidak terlihat akan berjalan lancar.

Setidaknya mereka harus mulai memikirkan alternatif lain jika memang sudah keburu lapar, melihat jam yang sudah bukan waktunya untuk makan siang lagi.

Perut kosong memang selalu menjadi musuh utama Juan. Dia tidak masalah diberi beban hidup seberat apapun asalkan jangan terlambat mengisi perutnya itu, karena baginya makanan itu bagaikan bahan bakar untuknya.

Dan Haru sudah sangat paham akan kebiasaan sang kekasih. Oleh karena itu dia hanya diam saja dan tidak berani sekedar menenangkan Juan. Mengingat pengalaman yang lalu dimana jika ia memulai pembicaraan dengan Juan yang lapar hanyalah berujung mendengar umpatan terhadap sekelilingnya dan menyalahkan keadaan.

Namun sepertinya kali ini Haru tidak boleh diam saja melihat jam makan mereka yang sangat tertunda, sedari tadi ia mencari cara alternatif lain ataupun restoran terdekat.

"Sayang kayaknya kita sampai sana kira-kira jam 3 lewat, kamu masih bisa tahan lapar atau mau nyari tempat lain aja?" Tanya Haru ragu-ragu.

"Hmmm" jawab Juan singkat, padat dan tidak jelas. Matanya masih lekat menatap mobil didepan sana yang tidak kunjung bergerak dengan ekspresi wajah kesalnya, namun menggemaskan menurut Haru.

"Yaudah kita cari yang dekat sini aja ya? Gimana kalau McD?" Ujar Haru dengan tangannya kini mencari beberapa tempat makan terdekat di Handphonenya sembari menyetir.

"Gak mau fast food"

"Hmm........kalau gitu sushi? Sushi Hiro kesukaan kamu ada dekat sini loh sayang"

"Lagi gak pengen yang mentah!"

"Rumah makan padang gimana? Kan kamu doyan rendang sama dendeng sapi tuh"

"Berminyak, nanti Juan jerawatan kak!"

"Soto gimana soto? Ada soto medan ada soto betawi juga"

"Gak mau yang santan!"

Haru menghela nafas berat dan mengusak wajahnya kasar, kesabarannya juga mulai habis.

"Terus kamu maunya apa dong?" Ujar Haru dengan sedikit nada jengkel.

"Ini kakak juga capek nyetir hampir dua jam, kakak juga lapar Juan! Kamu gak ada usaha nyari alternatif lain juga" lanjutnya.

Tiba-tiba suasana di dalam mobil terasa berat juga hawanya tidak lagi bersahabat.

Juan kini memalingkan wajahnya ke kaca jendela mobil di sampingnya, menghindari tatapan tajam sang kekasih. Kedua tangannya meremat ujung kemejanya. Ia takut jika suara Haru meninggi seperti saat ini.

"Juan Kalandra! Kalau ditanya itu ya dijawab! Kamu mau makan apa? Kakak disini bukan radio rusak-rusak" Ujar Haru masih dengan emosinya.

Namun Juan masih juga belum ada niat untuk menjawab, bahkan bahunya terlihat sedikit bergetar dan ada suara isakan lirih. Karena begitu tadi Haru dengan tegas menyebut namanya Juan tahu disitulah kesabaran sang kekasih sudah habis. Tetapi apa bisa dikata, keduanya mempunyai ego yang cukup tinggi.

Hot Senior Haru | Haruhwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang