"Hanya satu diantara seribu ,bahkan sepuluh ribu"
°°°
Sandra menghempaskan tubuh mungilnya di kasur andalan. Kasur bagaikan tempat ternyaman diantara segalanya. Sandra menatap langit-langit, terlintas sesuatu dipikirannya.
"Kata Miko tadi dia kenal Bang Geva. Hmm gue harus cari tau nih" gumam Sandra lalu segera melesat memasuki kamar Geva tanpa izin.
Kening Sandra berkerut, ternyata sang pemilik tak ada disini lantas kemana si Geva. "Tumben jam segini Bang Geva belum balik" gumam Sandra dengan mengerucutkan bibirnya.
"Mending gue cari baju buat nanti ke rumah sakit" Sandra sangat antusias memilih pakaian di lemari."Mama kan selalu beliin Sandra baju-baju tertutup, dimana yaaa" gumam Sandra dengan tangan menyibak beberapa baju dengan bergantian. "Hufttttt, kemana sih ni baju" gerutu Sandra karena tetap tak menemukan baju yang ia cari.
"Ehhhh iya gue inget, waktu itu dah gue masukin koper!" Raut wajah Sanda berubah menjadi terang benderang.
Sandra mencari koper hitam miliknya. Koper itu ternyata terletak di lemari bawah sendiri. Sandra segera membuka koper hitam miliknya dan mengeluarkan gamis syar'i remaja berwarna hitam.
Mata Sandra berbinar, ia lalu berlari memasuki kamar mandi untuk bersiap-siap. "Eh bentar-bentar, kenapa gue jadi semangat gini" celetuk Sandra pada dirinya sendiri.
"Dahlah" Sandra mengedikkan bahunya acuh. Dia pun melanjutkan aktivitasnya.°°°
Sandra menuruni anak tangga dengan baju hitam syar'i membalut tubuhnya, tak lupa sepatu kets putih menempel manis pada kaki jenjangnya. Matanya tak sengaja melihat kakaknya dari luar.
Sandra berlari dan menghampiri Geva. "Buset dari mana aja sih Bang!" Sandra mengomel tak jelas pada Kakaknya.
Geva tak menjawab, ia malah memperhatikan sesuatu yang aneh pada adiknya. Sampai Geva menemukan keanehan itu. Yaitu penampilan Sandra telah berubah total.
"Aduhhh Adik Abang tumben pakai baju ini, nggak biasanya. Ada apa nih???" Goda Geva pada Adik kesayangannya.
Mendengarnya bibir Sandra manyun kedepan. "Ihh, Bang Geva kemana aja sih. Sandra cariin juga!" celoteh Sandra pada Geva.
"Tumben nyariin Abang hmm?" sahut Geva dengan bertanya menggunakan dagunya.
"Sekarang Bang Geva cepet mandi. Sandra mau ajak Bang Geva ke suatu tempat" ujar Sandra untuk meyakinkan Kakaknya. "Eitsss, Bang Geva jangan tanya mau kemana" potong Sandra agar Kakaknya tak menyela.
Geva pun mengangguk. Dirinya berjalan menaiki anak tangga dan segera bersiap-siap.
Lima belas menit Sandra menunggu, akhirnya Geva turun dengan senyum mengembang sempurna. Tanpa basa-basi Sandra langsung menarik tangan kakaknya untuk menuju ke tempat yang dimaksud oleh Sandra.
"Kita mau kemana sih, Dek?" tanya Geva. Matanya fokus menatap kearah jalanan.
"Duh, Bang ngikut aja nanti Sandra bakal kasih tau kemana. Ehh ini belok kanan, Bang!" ujar Sandra sambil menunjuk ke arah jalanan. "Bang Sandra mau nanya nih"
Mendengar perkataan Adiknya, Geva melirik ke jok samping. "Iya, Sandra mau nanya apa?"
"Bang Geva kenal nggak sama Miko?" tanya Sandra was-was. Karena hobi Kakaknya yang satu ini adalah menggodanya.
"Kenal, dia temen sekelas Abang" sahut Geva santai, tetapi ada yang janggal.
Lalu Geva segera menanyakan pada Adiknya."Kamu kok bisa kenal sama Miko, kan Abang nggak pernah cerita tentang Miko?" Ternyata Geva penasaran kenapa Adiknya tiba-tiba bertanya tentang teman sekelasnya.
Sandra terjebak pada pertanyaannya sendiri. Kalau berurusan sama Kakaknya ia harus jujur. Toh Geva bakal tahu kalau Sandra berbohong. Masalah membaca mata Geva ahlinya.
"Sebenarnya tadi pagi Sandra kecelakaan" ujar Sandra pelan.Mendengarnya perkataan Adiknya, seketika Geva berhenti mendadak sampai kepala Sandra sedikit berdenyut. "Bang hati-hati!"
"Maaf Abang nggak sengaja. Kamu tapi nggak papa kan Dek?" Geva meneliti tubuh Adiknya, kali aja ada yang lecet.
"Sandra nggak papa, t-tapi orang yang selamatin Sandra masuk rumah sakit," ucap Sandra dengan bersalah. Sandra berfikir ini adalah kesalahannya karena, dirinya lalai.
"Sandra mau ajak Bang Geva ketemu sama orang yang sudah selamatin nyawa Sandra. Bang Geva mau kan ikut Sandra ke rumah sakit?
"Mau, Bang Geva bakal lihat siapa yang udah selamatin orang kesayangannya Abang" jawab Geva pasti. Geva kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Disepanjang jalan menuju rumah sakit tak ada sahutan di antara keduanya, mereka berdua memilih bergelut dengan pikirannya masing-masing.
Ban mobil pun sudah terhenti di tempat tujuan Sandra dan juga Geva. Sandra memimpin jalan untuk ke ruang inap Miko. Geva berjalan santai mengekor di belakang Adiknya.
Sampai tangan Sandra memutar knop pintu. Orang di dalam sana sontak menoleh ke sumber suara. Disana menampilkan wajah manis Sandra."Masyaallah Sandra cantiknya kalau pakai kerudung" ujar Miko menatap Sandra sekilas.
Sang empunya mendengar, pipi Sandra pasti kini sudah ada guratan merah bak tomat. Sejak kapan Sandra tersipu seperti ini."Ekhem, Dek pipi kamu kenapa kok merah gitu" Geva berbisik menggoda Adiknya.
"Husstt Abang diem" sewot Sandra, ia tambah merasa malu karena ulah Kakaknya.
Geva beralih menatap seseorang di depannya. Betapa terkejutnya Geva ternyata orang yang menyelamatkan Sandra adalah teman sekelasnya. Pantas saja tadi Sandra menanyakan tentang Miko.
"Miko? Kamu yang selamatin Sandra?" Mata Geva terbuka lebar. Geva berjalan lebih cepat mendekat ke arah bankar.
"Iya tadi pagi Miko nggak sengaja liat Sandra. Makasih kamu udah mau jengukin Miko" jawab Miko dengan rasa terimakasih.
"Bukan kamu Mik, seharusnya Aku yang terimakasih karena sudah selamatin Adik Aku " Geva merasa berhutang budi pada temannya ini.
"Iya sama-sama." jawab Miko dengan senyuman manis.
"Gimana ceritanya sih kok tadi pagi kalian bisa kecelakaan?" Tanya Geva dengan menatap pada Miko dan Sandra secara bergantian.
"Ini sebenarnya salah Sandra sih Bang soalnya Sandra kurang hati-hati." Sandra menunduk lalu ia melanjutkan bicaranya. "Tadi pagi motor Sandra macet terus Sandra bawa ke bengkel. Karena bengkelnya tuh lama banget, ya udah Sandra tinggal. Sandra milih naik bus ke sekolah, toh jarak antara bengkel sama halte itu dekat. Sandra capek dan nunduk nggak lihat jalanan. Sampai Sandra denger klakson mobil. Untung ada Miko yang selamatin Sandra. Tapi, malah Miko yang tertabrak akibat ulah Sandra" papar Sandra dengan sangat detail.
"Sudah Miko bilang, ini bukan salah Sandra" Miko berniat membela Sandra.
Entah kenapa jantung Sandra tak bisa diajak kompromi. Sandra bingung kenapa ia berubah menjadi seperti ini. Apakah dalam hati Sandra sudah tertanam benih-benih cinta. Apa Sandra jatuh cinta? Padahal Sandra adalah salah satu orang yang paling membenci Cinta.
Menurut Sandra cinta hanyalah kemunafikan yang menyakitkan. "Inget prinsip lo San" gumam Sandra, kini terdapat kilatan kebencian pada mata Sandra."Dek ada apa?" Geva menyenggol pelan lengan Adiknya.
"Nggak papa kok Bang" Sandra gelagapan menjawab pertanyaan Kakaknya. Sebenarnya Geva tahu kalau Adiknya berbohong, tetapi ia tak mau mengungkitnya disini. Geva akan mempertanyakannya nanti di rumah.
Mereka berbincang-bincang masalah tugas sekolah.Dan di mana Sandra, Sandra sedang duduk di sofa sembari memainkan ponselnya. Sandra memandang ponsel, tetapi pikirannya melayang entah kemana. "Kenapa gue kesini pake baju syar'i begini, aneh banget sih gue!!"
°°°
Jangan lupa tinggalin jejak...
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Me
Teen FictionNote: Apabila dengan membaca karyaku menjadikan kamu jauh dari Tuhan, maka menjauh dan tinggalkanlah :) Seorang gadis kecil bernama Cassandra Keyna Zakya, seorang cewek berandalan. Suatu hari Sandra bertemu dengan Miko, Muhammad Miko Alfarez. Miko s...