"waaahhh..."Beberapa orang terperangah melihat beberapa atau mungkin puluhan permainan di Wahana Duvan. Banyak rombongan wisata yang berkunjung hingga suasananya tampak ramai sekali di siang hari yang cerah itu.
Melihat itu Hermione menarik sudut mulutnya hingga membentuk senyuman, kepalanya berputar 180° dan melihat sesuatu yang membuat senyumnya luntur seketika--terganti dengan matanya yang berbinar bagaikan bintang bersinar di tengah malamnya kegelapan.
Lelaki yang memakai white-sneakers, celana jins hitam, t-shirt abu-abu, kacamata hitam, dan wajahnya yang tampan membuat hati Hermione semakin tak karuan karena jarak antara dirinya dan dia hanya selisih kurang dari satu meter. Karena takut ketahuan Hermione langsung mengalihkan pandangannya.
"ayoo foto duluu.." ajak salah satu temannya itu, langsung saja mereka merapikan barisan tanpa sulit diatur agar menyingkat waktu
"Hermione. Geser..." suruh Lavender sambil menahan suara kikikan diakhir kalimat
"ish, apaan sih!"
"cepetan! Nanti keburu sore!"
"ini masih jam 11!" gertak Hermione marah melototinya
"Ck-"
"Heii! baris yang rapii, Hermione--kamu geser kesampingnya Harry" ucap seseorang yang ingin memotret mereka semua
"asikk.." batin Lavender menyembunyikan senyumnya seperti sedang merencanakan sesuatu yang nakal
"1..2.."
Lavender yang berdiri disamping Hermione secara sengaja mendesakinya dengan Harry disampingnya
"Lavender jangan geser geser!" Hermione memarahinya karena tak nyaman dengan Harry yang pundaknya berimpitan dengan miliknya.
Saat hitungan ketiga berlangsung Lavender telah berniat untuk mendorong tubuh Hermione dari samping menggunakan pinggulnya.
"...tigaa"
Bruk!
Hermione tak sigap menahan dorongan tubuh besar Lavender yang membuat salah satu kakinya miring dan tak seimbang hingga terjatuh.
Gadis itu sempat berteriak sebelum terjatuh. Mau tak mau pasti ia akan terjatuh dan rasanya akan sakit.
Sebuah lengan pun menahan tubuhnya agar tak terjatuh. Hermione memegangi lengan seseorang yang memiliki lengan dipinggangnya. Rambutnya telah tergerai kebawah. Tanpa membuka matanya ia sudah menebak siapa orang itu
"Harry..."
Perlahan-lahan kelopak matanya pun terbuka--menampakkan sinar matahari yang cerah menyilaukan matanya, namun diseperkian detik ia sangat sadar bahwa semua orang sedang menatap dirinya termasuk Harry yang masih berada didekapannya.
Dengan malu-malu Hermione terbangun dari lengan Harry sembari mengambil napas dalam-dalam menghampiri Lavender. Ia memukul lengannya karena marah. Hermione mencengkeram lututnya, ia bisa merasakan bahwa kakinya sedikit terkilir sebab Lavender
Plak!
"awww... Hihihihh" kikik Lavender seperti orang gila. Bukanya kesakitan dia malah tertawa. Kemudian kikikan itu disusul dengan-
"CIEEEEEE... uhuy!" kompak mereka semua terutama para kaum lelaki yang tertawa melihat adegan baru saja terjadi. Sedangkan kaum hawa? Mungkin ada beberapa yang terlihat cemburu melihatnya
Baguslah! pasti semua orang akan mengira dirinya naksir pada Harry, padahal aslinya juga suka :v
Hermione menutup telinganya rapat-rapat, ia tak mau mendengar sorakan yang membuat dirinya malu merona. Sedangkan Harry? dia hanya diam tanpa ekspresi dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
When My Heart Choose You [Harmione]
Novela JuvenilKisah tentang 2 remaja yang membawa hubungan mereka semakin dekat dan sangat dekat hingga ketahap saling menyukai. Mereka berbagi waktu bersama, saling melengkapi dan memahami satu sama lain dengan membawa moment indah dan manis dalam kehidupan mer...