"nggak usah dibawa hati, kalau kesal langsung tonjok aja." bisik anna tepat di telinga kina. membuat cewek yang sedang melamun menatap kearah sunghoon dan felya itu refleks memukul bahunya.
kina sebelumnya memang melamun, entah kenapa nggak lama kemudian datang sunghoon dan felya tepat diarah kina tatap.
anna kerjaannya iseng, menggoda kina dan berakhir mendapat tabokan yang membuat kulitnya memerah dari kina.
"gue masih kepikiran kejadian sebulan yang lalu, waktu sunghoon sama lo ribut di kantin. gue jadi kepikiran, emang kalian selama pacaran itu ngapain aja sih? kok nggak akrab satu sama lain?" pertanyaan panjang yang terlontar dari mulut seorang cewek dengan sapaan amara itu menarik perhatian kina.
ah iya, amara salah satu teman dekat kina di kelas. anaknya baru pindah semester lalu, tapi akrab banget sama kina dan anna karena amara anaknya humble banget.
jadi wajar amara menanyakan hal itu. ditambah kejadian ribut di kantin sebulan yang lalu itu benar-benar ribut, sampai satu sekolah tau.
"ya kayak orang pacaran biasa. jalan bareng, nonton, kadang bahkan keliling kota."
amara mengerutkan dahinya bingung, "tapi mereka memang susah buat terbuka satu sama lain." saut anna.
"mereka tuh ya kalau salah satunya cemburu, ya udah cemburu aja, nggak ada yang bujuk. gengsinya juga lebih besar daripada rasa sayang, jadi ya susah nyatu."
kina menyinisi anna, "gue rasa nggak perlu buat selalu menunjukkan apa yang kita rasa."
"nggak gitu, kina."
"terus gimana anna? emang lo pernah di posisi gue?"
"kinasha, are you traumatized?"
"lo bisa diam nggak sih?!" suara nyaring jay membuat felya yang sedang merengek itu terdiam. "berisik lo tau? balik kelas lo sana."
bukannya pergi, felya malah makin mengeratkan pelukannya di tangan sunghoon, "apaan sih kak sunghoon aja nggak keganggu."
jay menahan tawanya, padahal bisa diliat dari muka sunghoon kalau cowok itu udah eneg banget ngadepin felya.
"iya deh yang paling nggak terganggu."
jake yang dari tadi nyimak jay dengan segala omelannya tertawa, "mending kita yang keluar." ucap jake sembari berdiri, menepuk bahu kiri jay pelan.
jay langsung berdiri, berjalan bersamaan di samping jake.
"kaget gak sih tiba-tiba sunghoon jadian sama felya?" tanya jay.
jake awalnya nggak tertarik sama pembahasan ini, apapun yang bersangkutan sama sunghoon.
jadi jake cuman menaikkan bahunya sebelah, wajahnya datar tanpa ada ekspresi tertarik sama sekalipun dengan pembahasaan jay.
"soalnya sunghoon sendiri pernah cerita sama gue kalau kina itu tipe idealnya banget, makanya dia bisa tahan lama sama kina walau mereka itu interaksinya kurang."
"tipe ideal tuh gak ngaruh, lo maunya gini ntar pas nikah juga gak sama yang kayak lo mau." akhirnya jake berucap.
"iya sih, cuman aneh aja. apalagi kata sunghoon yang pas itu di kantin, kina monoton? wtf."
"hahaha iya juga sih, kina kan orangnya menarik banget." ucap jake lagi sembari tersenyum manis, ada suatu makna dibalik senyumnya.
jay terkekeh, "iya lo aja sampai tertarik kan?"
R's notes:
HALOOOO!!! udah lama banget nggak update ini hahahahaha, sorry ya aduh sorry mulu nih. aku emang lumayan sibuk. terus sempat kena writer block sampai udah nggak tau mau gimana lagi. so maaafff kalau nggak ngefeel lagii. i try my best, udah lama nggak nulis.how are you? udah mau pertengahan 2022 nih, gimana 2022? baik-baik aja kan? be happy y'all!
hope you enjoy and happy mondaayyy!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ex, sunghoon
Fanfiction❝ i fall in love again, please don't tell that we're gonna be friend .❞ [ on hold-will not continue ] ©chocoballec, 2O21 .