𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓#5 𝐀𝐋𝐀𝐒𝐊𝐀

192 120 82
                                    

Chapter sebelumnya....

Hiks hiks hiks "Aa bentar yah ini heru lagi nyari nyari bantuan" ucap Heru pada Harris Yang masih bernafas dengan ritme yang lambat.
________

Kini Heru tengah berada di rumah sakit. Yang keberadaannya tidak jauh dari tempat Harris kecelakaan, sudah 20 menit harris berada di ruangan IGD. Dan sudah 20 menit pula Heru menangis di depan pintu ruangan sambil memeluk kucing hitam yang sudah tertidur pulas didalam pelukan Heru.

Inilah kebiasaan seorang Heru Dwi Atmaja. Selalu lupa menghubungi orang-orang terdekat nya ketika dirinya terserang kepanikan, biasanya ada sang kakak yang biasa memeluknya jika ia terserang panik, namun sekarang kakaknya lah sumber kepanikannya.

"Adek hubungi dulu mamah kamu yah, atau orang-orang terdekat kamu, biar mereka tau keadaan Abang kamu" ucap seorang perawat yang sambil menepuk-nepuk pundak Heru, karena merasa prihatin melihat keadaannya.

"Ehh Iyah aku lupa, tapi aa gak bakal kenapa-kenapa kan" balas Heru dengan suara serak karena berjam-jam menangis

"Adek do'akan yang terbaik aja yah, kakak yakin kok Abang kamu gak kenapa-kenapa, ya udah gih telpon dulu mamah nya" balas perawat mencoba meyakinkan Heru.

"Iyah kak" sahut Heru yang langsung mengeluarkan handphonenya dari saku saku celana jeans.

Heru menghembuskan nafas mencoba agar tidak bergetar mengucapkan kata-kata di telpon nanti.

Heru langsung mencari dan menekan nama kontak yang bertuliskan "mamahh"

Mamahh

"Assalamualaikum mahh"

"Waalaikum salam heruu, kamu sama Abang kamu kemana dek, ini udah malem pulang cepet!!"

"Emm anu"

"Anu apa adek coba ngomong kamu dimanaa"

"Adek lagi di rumah sakit mah"

"Adek siapa yang sakit, kamu sakit, apa yang sakit sayang ini pasti Abang kamu yang gak jagain kamu, bentar yah mamah nyusul kamu kesana"

"Bukan ad-"

"Apaa adek kamu mau belain Abang kamu kan pasti abang kamu sekarang lagi nongkrong kan"

"Abang yang sakit mah, Abang kecelakaan karena nambrak pilar, pliss mah jangan ngomong gitu Abang lagi kritis"

"App pa, Abang kec-celakaan"

"Iyah Abang kecelakaan mamah kesini yah nama rumah sakit nya, rumah sakit pelita kasih"

Tuttt..
Panggilan telpon itu langsung dimatikan oleh heru. Heru baru menyadari ternyata Harris memiliki beban yang berat yang harus ia tanggung.

Setiap kali Heru yang melakukan kesalahan, ternyata malah Harris yang selalu kena imbasnya, dirinya merasa bersalah karena selalu membuat susah kakaknya.

Kini Harris sudah sadarkan diri, dan sudah di pindahkan ke ruang rawat inap biasa, di ruangan itu sudah ada mamahnya dan adik tercintanya, jangan lupakan kucing hitam yang sedang tertidur pulas di atas sofa.

"Kucing itu yang nyelamatin aku" tunjuk Harris pada kucing hitam yang tengah tertidur di atas sofa

"Mungkin kalau dia gak ada, gak bakal ada yang bangunin Harris haha" ucapnya memberikan penjelasan dengan diakhiri kekehan.

KALLIYA ||On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang