Bagian Kelima (TAMAT)

0 0 0
                                    

TERKUAK

Bethesda, Maryland, Amerika Serikat.


Miranda sibuk memikirkan sesuatu. Sejak kepulangannya dari toko Laire, dia tidak bisa hidup tenang. Hal ini diperparah juga dengan kabar kehilangan putrinya dan juga Laire yang mengalami kecelakaan mobil.

"Apa aku salah?" tanyanya kepada dirinya sendiri.

Laire dan dia pertama kali bertemu dengan seorang pria di taman kota pada 17 Agustus tahun 1995. Saat itu, Miranda melihat pria itu dan langsung jatuh hati. Hal yang tidak terduga, pria itu juga jatuh hati kepada Miranda saat pertama kali bertemu. Laire duduk dan menunggu seseorang. Dia menunggu ibunya yang membeli buah di sekitar taman. Pandangannya jatuh tertuju pada Christiano yang berpenampilan mewah kala itu.

Andai ... jika ia beruntung, ia pasti akan hidup mewah tanpa harus repot-repot bekerja atau hidup terpontang-panting seperti ini. Laire benci kemiskinan!

Akan tetapi, dua tahun setelahnya mereka memendam rasa hingga dipertemukan kembali dalam sebuah acara amal. Di situlah dia bertemu dengan Laire dan juga lelaki itu. Christiano Morington. Pada tahun 1997, Christiano menikah dengan Miranda tanpa terdaftar sebagai suami istri di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat.

Laire yang pada saat itu tengah terguncang hebat akibat kehamilan yang tidak diinginkan, datang ke acara amal untuk mencari seseorang. Menurut orang-orang terdekatnya, ayah dari bayi yang ia kandung mendatangi acara ini setahun sekali. Padahal, Laire yang mudah tersulut emosi tidak mengetahui bahwa rencana ini merupakan tipuan.

Dia diperkosa! Dia tidak tahu wajah daripada ayah anaknya. Dia datang untuk membalasnya sekaligus menagih pertanggungjawaban.

Dalam kedatangannya, dia hanya mengandalkan insting. Dalam sekejap, dia bertemu dengan Christiano. Dia begitu hapal dengan pria itu. Apalagi jika mengingat malam-malam itu, pria yang melecehkannya selalu menggunakan jam tangan mewah, dada bidang yang kekar serta suara yang dalam. Jika dilihat dari penampilannya, tubuh Cristiano yang paling menonjol.

Dia memaksa berbicara berbisik-bisik di sudut ruangan sepi dan menangis meminta pertanggungjawaban atas apa yang sudah laki-laki itu perbuat. Christiano yang bingung  lantas bertanya, "Aku tidak mengenalmu."

Amarah dari dalam diri Laire membuncah. Dia berteriak dan menangis di depan semua orang. Christiano yang malu, lantas memutuskan untuk bertanggung jawab. Hal inilah yang membuat ia menikahi Miranda secara tidak resmi.

Bulan-bulan berikutnya, Miranda yang tengah hamil muda berniat untuk menghubungi Christiano. Akan tetapi, urung ia berikan lantaran pesan menohok dari Laire menterornya setiap saat. Padahal, Miranda merasa juga berhak atas Christiano. Apalagi saat lelaki itu bercerita tentang tabiat Laire yang materialistis.

"Ibu?" panggil James.

Miranda menoleh pelan. Wajahnya murung dan tampak seperti bunga yang layu. James menatapnya khawatir.

"Apa tidak sebaiknya kita ke dokter?"  Miranda menggeleng.

"Ibu hanya memikirkan tentang sesuatu, James."

Miranda terus berpikir tentang kondisi Laire. Apakah karena kesalahannya yang terus-menerus meminta uang? Apakah karena dia?

"Mungkin sudah saatnya ibu menceritakan semuanya kepada mu, James."

.
.
.

Dia menusuknya dengan membabi buta. Tidak boleh ada ruangan gelap di sini. Tidak boleh ada keributan atau pun orang-orang yang membicarakan tentang dirinya. Berani-beraninya dia berbicara bahkan dengan mematikan lampu.

Pembunuhan Dalam JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang