Lisa terbangun dari tidurnya karena sinar matahari menyinari ruangan kamarnya. Saat Lisa membuka matanya, ia sangat terkejut melihat bahwa dirinya sudah berada di kamarnya dengan tubuh yang ditutupi selimut
Padahal seingat Lisa, semalam ia baru saja mengobrol dengan Jungkook sebentar namun sepertinya dirinya tertidur karena kecapean
Lisa menoleh ke meja di samping tempat tidurnya, ia menemukan kertas yang berisi : Terimakasih atas semalam karena telah menemaniku meskipun hanya sebentar. Jika kamu melihat surat ini, itu berarti aku sudah pergi ke lab di luar kota. Jaga diri baik-baik ya! Aku minta maaf karena telah mengecewakanmu berkali-kali. Makan dan istirahat dengan benar. Mari bertemu lagi di kehidupan selanjutnya jika kita memang ditakdirkan untuk bersama ❤️
Di akhir surat ini, tertulis satu kalimat yang benar-benar membuat hati Lisa hancur
Until now, thank you for being the most beautiful moment in my life
(Trans : Sampai saat ini, terima kasih telah menjadi momen terindah dalam hidupku)Tanpa Lisa sadari, air matanya mulai turun membasahi pipinya. Hati Lisa serasa hancur seketika
J-Jungkook sudah pergi!??
Lisa langsung bersiap dan berangkat menuju lab. Ia berharap ia bisa menemui Jungkook setidaknya untuk yang terakhir kalinya saja
BRAK!
Pintu lab terbuka secara kasar. Ini dilakukan Lisa karena ia terburu-buru"Lisa? Ada apa? Mengapa buru-buru sekali?"
"Jungkook ada dimana?" tanya Lisa tanpa basa-basi
"J-Jungkook.. Sudah pergi dari tadi pagi." ucap salah satu pegawai yang ada disana
DEG. Jantung Lisa seakan berhenti berdetak sebentar. Lisa terjatuh dengan posisi berlutut
Lisa telat. Sangat telat untuk menemui Jungkook terakhir kalinya
Lagi-lagi air mata terus turun membasahi pipi Lisa. Lisa tidak penah menangis sebanyak ini sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya ia menangis dan merasakan sakit di dadanya
OPPA!! Kalau akhirnya akan seperti ini, mengapa dari awal aku harus bertemu dengan Oppa!
Lisa ingin menangis dan berteriak sekencang mungkin saat itu juga"Lisa? Ada apa? Jangan menangis. Ayok sini berdiri." ucap Jennie yang melihat sahabatnya itu menangis sejadi-jadinya
"Jen.. Jungkook oppa... S.. Sudah... Pergi..." ucap Lisa terbata-bata
Jennie ingin sekali menenangkan Lisa saat itu. Namun Jennie sendiri bingung dan tidak tahu harus apa. Yang ia hanya bisa lakukan adalah memeluk Lisa, menepuk pundaknya dan mendengarkan semua keluh kesal dan tangisan Lisa hingga Lisa mulai tenang
Jennie tahu bahwa tangisan Lisa tidak akan reda dengan sebentar, sehingga ia membawa sahabatnya itu menuju ruangan kosong disana
"Sudah mulai tenang? Ini minumlah Lis." katanya sambil menyodorkan Lisa sebotol mineral
"Terima kasih Jen."
Jennie menanggapi perkataan Lisa dengan senyuman. Meskipun Jennie tidak terlalu pandai dalam memberikan nasihat atau semacamnya, ia tetap berusaha untuk mengucapkan setidaknya satu atau dua kalimat yang dapat menenangkan sahabatnya itu
"Tidak apa jika kamu menangis. Menangislah sebanyak apapun yang kamu mau. Aku akan mendengarkan kamu. Sekarang Jungkook sudah pergi ke luar kota. Aku tahu bahwa kamu akan merasa sangat sedih. Tapi aku harap kamu tidak terlalu lama hanyut dalam kesedihan ini. Perjalanan hidup kamu masih panjang Lis. Aku harap dengan kejadian ini tidak membuat hidup kamu jadi berantakan. Di setiap pertemuan pastinya ada perpisahan. Di hidup kita pasti akan ada orang baru yang datang, namun di sisi lain akan ada orang yang sudah kita kenal pergi. Kedatangan dan kepergian mereka semua tidak akan pernah bisa kita perkirakan. Jadi aku harap kamu bisa move on dengan kejadian ini. Mungkin tidak untuk saat ini ataupun hari ini. Tapi suatu saat, aku harap waktu bisa menyembuhkan segalanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅡ Tacenda || Liskook [SUDAH TERBIT]
Fanfic°• 𝐋𝐞𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐲𝐮𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐣𝐮𝐭𝐚 𝐫𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 °• . Lelaki dengan ribuan hingga jutaan rahasia gelap yang tidak pernah ia beritahukan kepada siapapun. Entah karena...