Penyesalan 25%

1.3K 119 33
                                    

Setelah gw melakukan penindasan terhadap Asep, gw segera turun dari gedung tadi. Di bawah, gw melihat HP milik Asep sudah hancur parah setelah gw lempar dari lantai 3 tadi.

"Bro... apa lo ga keterlaluan?" Ucap Diego dengan nada menyayangkan.

Gw cuma bisa menatap Diego, sambil kembali menatap HP tersebut, dan juga memandangi lantai atas dimana Asep tengah kesakitan akibat pukulan yang gw layangkan. Mendengar ucapan Diego tadi ngebuat gw jadi agak gimana gitu..., entah apa yang tengah gw rasakan sekarang ini.

Menyesal? Eum... Ga juga, karena gw emang benci banget sama orang itu.
Tapi..., arghhh.... gw pusing banget, gw geleng-gelengkan kepala tanda sedang stress.

"Gw bakal balik buat nolongin Asep" ketus Diego, namun gw menahan tangannya.

"Udahlah ga usah, biar dia terima akibatnya" jawab gw.

"Akibatnya? Emang dia salah apa sama elo Calvinn...???"

Gw seketika terdiam, mematung, dan tak bisa berkata apapun.

"Sekarang gw tanya ke elo. Apa dia merebut Jihan? Enggak kan? Dia cuma manggil nama Jihan tadi"

"Terus..., apa dia kasar ke elo? Ga juga kan? Dia tuh sopan banget, attitude dia gw kasih nilai 100, sedangkan lo, gw kasih minus 100"

"Lo itu benci dia hanya karena penampilan dia yang kumuh, apa lo gak bisa memaklumi? Gw tau lo itu kaya, tapi jangan belagu kalau masih dapet uang dari orang tua. Sedangkan si Asep, dia bayar masuk kuliah dengan hasil kerja kerasnya sendiri"

"So... the conclusion is... 'lo itu lebih rendah dari pada dia' " ucap Diego sambil ngedorong gw secara halus.

Kata-kata Diego tadi benar-benar menusuk hati, jiwa, dan sanubari gw asli. Gw mulai memutar otak dan membuka hati. Memang semua yang dikatakannya tadi... adalah FAKTA, gw adalah orang bersumbu pendek, gw malu atas diri gw sendiri.

Gw lihat Diego sedang naik ke atas menemui Asep kembali, gw yang udah terlanjur menyesal, berinisiatif untuk mengikutinya, tapi... gw gengsi, akhirnya gw hentikan langkah, dan berbalik pergi, sambil membawa perasaan hati yang tidak tenang.

Arghhhh... kok jadi gue jadi lemah gini si....!!!!

***

Hari telah berganti, gw yang telah terbangun dari tidur kini masih terbaring di kasur, gw masih kepikiran gara-gara masalah kemarin, tentang si Asep.

Bagaimana keadaannya?
Bagaimana lukanya?

Argghhh..!!!
Gw mengacak-acak rambut gw, dan berusaha untuk tidak mengingatnya lagi, karena pemikiran seperti itu seakan mengkhianati kejantanan gw.

Ku buka selimut yang menyelimuti tubuh gw ini, sedikit rahasia nih.. kalau gw tidur tuh cuma pake celana dalam doang hehehe... Gw meraih handuk yang sedang digantung. Sebelum beranjak ke kamar mandi, gw berdiri sejenak di depan kaca yang memanjang secara vertikal.

Rutinitas gw setiap pagi yaitu Check Body, ya... karena gw ini anak Gym dan selalu terobsesi untuk memiliki badan atletis. Dan karena gw udah meraih itu, makannya gw selalu ngejaga pola makan setiap hari. Kondisi gw yang hanya memakai sempak ini menambah ke-sexy-an body gw 100 persen.

Setelah berpuas memandangi tubuh indahku ini, pandangan gw beralih fokus menuju wajah gw. Ku pandangi wajahku sambil menganalisis sifat dan karakter diriku ini.

.......

Apakah... gw sejahat itu...??

.......

Arggghhh....!!!
Lagi-lagi gw teringat masalah pembullian terhadap Asep sialan itu... gakk..!! gak...!!

Gw segera melepas sempak dan segera masuk ke kamar mandi, setelah itu bersiap-siap untuk berangkat di hari kedua Ospek ini.

~~~~~

Setelah sampai di kampus, entah kenapa gw jadi gemeteran gini. Dan akhirnya, sesuatu yang gw takutkan pun tiba.

Erik, temanku dari fakultas kedokteran tiba-tiba menemuiku sambil membawa berita yang membuat gw serasa ada di ujung jurang.

"Calv..., lo... dipanggil sama Rektor..." ucap Erik.

Gw cuma mengangguk, dah gw duga sih... bakal kek gini, karena kampus segede IBT pasti gak akan tinggal diam dengan perlakuan tak pantas mahasiswanya. Lalu, dengan menyiapkan mental, gw segera menuju Gedung Rektorat.

~~~~~

"Appaa pakk...?? Kritiss...???"

Serasa tertimpa 500 ton beton ketika gw mendengar kabar bahwa Asep tengah kritis lantaran tendangan gw pada Dadanya kemarin.

"Calvin... Calvin...!!! Gimana kalau kabar ini viral di sosmed..!! Bukan hanya nama kamu yang tecemar, tapi kampus kita juga ikut tercorengg...!!!" Geram bapak Rektor.

Gw cuma bisa menunduk, gw gak nyangka kalau perbuatan gw bisa berakibat kaya gini.

Gw keluar ruangan dengan keadaan 4 L, Lemah Letih Lesu Lunglai menjadi satu. Kemudian ku hubungi Diego, namun ia langsung menolak panggilan gw ini. Gw kembali masuk ke ruangan tempat gw dinasehati tadi dan bertanya letak Rumah Sakit tempat Asep dirawat.

Setelah berhasil mengantongi nama Rumah Sakit beserta ruangannya, gw segera menancap gas untuk mengecek kondisi Asep.

~~~~~

Gw berlari menyusuri lorong rumah sakit, namun langkah gw tiba-tiba terhenti dengan kehadiran Diego, Jihan, serta beberapa panitia Ospek dan Dosen dari kampus.

Semua orang itu menatap ke arah gw, dan gw hanya bisa mematung, ku rasa, sekarang ini gw bukanlah Calvin yang seperti biasanya.

Beberapa Dosen dan temanku hanya menatapku sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian pergi. Sedangkan Diego dan Jihan, masih stay disini.

"Mau apa lo kesini...!?" Diego kesal.

Glekk....
Gw hanya bisa menelan ludah.

Diego mendekat ke arah gw kemudian berbisik dengan nada penekanan, "lo hampir bikin anak orang mati tau ga..!!" Kemudian ia berjalan sambil menenggor pundak gw.

Sumpah ya... gw serasa udah ga punya nyawa. Diego, sahabat gw yang periang dan friendly sekarang bisa jadi sedingin ini. Dan kini tinggallah gw sama Jihan, ia menatapku dengan tatapan sedih dan tidak percaya.

......

"Ak... aku siap dengan apa yang akan kamu katakan..." ucap gw sambil menunduk.

Jihan mengangguk, "......Okeyy.... kamu udah tau jawabannya" kemudian ia berjalan ninggalin gw, namun sebelum itu terlebih dahulu gw pegang tangannya.

"Ji... kii...kita beneran putus..??" Ucap gw lesu.

"Kamu udah tau jawabannya, kan?" Jihan melepaskan tangan gw, dan beranjak pergi sambil mempercepat langkahnya.

Ancur banget idup gw sekarang ini. Gara-gara ke-aroganan gw kepada Asep untuk mempertahankan Jihan, justru membuat Jihan lepas dari pelukan gw.

........

"Ini semua gara-gara Asep...!!"

Rasa penyesalan gw seketika menghilang, sifat batu dan aura negatif seakan kembali mengisi kekosongan mental yang beberapa jam ini telah hilang.

Calvin is Back...!!

Asep, ku harap kau cepet sembuh, supaya kau bisa menyaksikan kejutan yang akan ku berikan nantinya.

-
-
-
Oalahh... Tobat sambel cokkk...!! Parah sihh... pengen banget ngehajar si Calvin, tapi... kan saya yang nulis karakternya huhuhu....

***

Jangan lupa untuk vote cerita ini ya...
Karena itu akan membuatku semakin semangat dalam membuat cerita lagi. Terimakasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MABASENIOR (Maba & Senior) [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang