4

137 16 6
                                    

"Argkhh... ". Zuu berteriak keras saat cambukan terakhir mengenai belakangnya.

Ia mulai melemah Zuu tersungkur menahan sakit yang ia rasa. Hyunjin sendiri keadaannya kini sama dengan Zuu tapi masih mengenaskan keadaan Zuu sekarang.

"Sa... Sakit". Ucap Zuu terbata-bata.  Perih sekali ia rasa. Hyunjin hanya bisa menatapnya iba.












"Mari kita lanjutkan permainan dengan hikmat".

"Bagaimana dengan keadaan kedua teman kami". Tanya Yoshi.

"Tak perlu bertanya cepat putar botol yang ada didepanmu". Suruhnya ke Yoshi.

Yoshi mulai memutar botol yang ada didepannya.

Botol itu mulai berputar dan melambat kearah Karina dan ya arah botol itu mengarah pada wanita itu.

Karina sendiri mematung jantungnya berdegup kencang.

"Pilih warna yang tertera dilayar".

Ada dua warna, biru dan merah.

Karina langsung memilih warna biru dan tertera kalimat.

"Pilih satu teman lelakimu dan ajak dia berciuman selama 10 menit".

Semuanya membulat.

"Putar kembali botolnya kemana botol itu mengarah dia yang kau ajak berciuman".

Karina pasrah ia putar botolnya.

Berputar terus berputar botol itu mengelilingi depan mereka.

Tak lama botol berhenti mengarah tepat didepan Jihoon.

"Gak gak bisa tolong putar sekali lagi". Protes Giselle tak terima

"Akhh". Lemparan bola bekel mengenai kepalanya.

"Ku peringatkan sekali lagi tak ada yang dapat mengubah alur permainan nya".

"Cepat lalukan tantangan mu atau".

Dua mata laser mengarah kekepala Jihoon dan Karina.

Gisel kesal ia tundukkan pandangannya saat Jihoon mendekat kearahnya.

"Sel, aku gak mau lakuin ini tapi keadaan yang maksa aku".

Semuanya hanya dapat menyaksikannya.

"Lakukan segera".

Karina yang sudah sangat takut ia mendekat kearah Jihoon.

"Gue" Karina bergetar.

"Satu".

"Dua".

"Gisel Sorry".

"Ti".

Cup...

Dihitungan ketiga Jihoon langsung mencium Karina. Karina sendiri kaget ia tutup matanya. Menormalkan denyut jantungnya antara kaget dan takut.

Takut ia akan tertembak dan kaget ketika Jihoon menciumnya tiba-tiba.

Waktu berjalan 5 menit. Ciuman masih mereka lakukan.

Gisel masih menunduk tak ingin melihat kejadian yang sangat ia benci menyaksikan kekasihnya berciuman didepannya yang bikin ia sangat marah perempuan itu adalah teman yang sudah ia anggap seperti saudara.

Yang lainnya sama mereka tak terlalu memperhatikan kecuali Jisung. Yang sangat intenst melihat mereka berciuman.

Jisung dapat melihat Jihoon yang sangat ahli berciuman dan Karina yang kaku.

Karina hanya mengikuti permainan Jihoon. Jujur ini adalah pertama kalinya ia berciuman yang benar-benar melumat.

Ting...

Waktu berhenti Jihoon melepas segera ciumannya dan kembali duduk. Meninggalkan Karina yang terdiam sesaat lalu kembali duduk ditempatnya.

"Yuhu enak gak tuh". Ucap Soobin.

"Lu gak usah memperkeruh suasana mending diem". Sahut Junkyu.

Soobin hanya tersenyum miring menanggapi hal tersebut. Beda dengan Jihoon ia acak rambutnya.  Kesal akan semuanya.

Terjebak ditempat entah dimana mereka sekarang berada.

"Udah larut malam waktu istirahat".

"Masuk lah keruangan itu didepan pintu tertera nama kalian".

"Istirahat dengan tenang besok kalian akan melaksanakan permainan yang lebih menegangkan".

Ikatan ditangan mereka telah lepas. Ke 8 orang itu langsung menurut.

Mereka masuk keruangan yang ditunjukkan tadi. Kamar pertama tertera nama Hyunjin dan Zuu.

Mereka yang penasaran langsung membuka kamar tersebut.

"Kalian".

"Lo gak papa Zu". Tanya Gisel saat melihat Zuu berjalan menuju mereka.

"Udah gak papa kalian gimana".

"Kita lagi gak baik-baik Zuu". Jawab Jisung.

"Oh yah Hyunjin mana kok kalian sekamar". Tanya Yoshi.

Yang ada didepan kamar Zuu cuman Gisel, Yoshi dan Jisung yang lainnya telah masuk kekamar mereka masing-masing.

"Gak tau aku aja baru bangun, tapi ada yang aneh luka aku udah gak ada badan aku juga lebih seger".

"Syukur kalau gitu kita khawatir banget ama kamu tau".

"Yaudah kita balik kamar masing-masing". Suruh Yoshi.

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dead Or Dare 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang