Caught You

450 25 0
                                    

⚠️WARN : Contains 'MATURE' parts (NC) -!!

[Mature, NC, Hybird Story]

🅼🅸🅽🆂🆄🅽🅶

BRAK

"AYAH!"

"Pelankan suaramu, Han Jisung!"

"Bolehkah aku pergi ke luar? Umurku sudah 20 tahun!" Pinta Jisung.

"Sekali tidak, maka tetap tidak. Sudah ayah bilang, dunia luar sangat berbahaya apalagi dengan makhluk yang disebut manusia. Kasta kita berbeda dengan mereka. Kau sama bebalnya dengan ibumu." Jawab Ayah Jisung dengan angkuh, sembari melanjutkan kegiatan menyesap kopinya.

Jisung menggerutu, mengapa ayahnya sangat overprotektif? Tidak bolehkah sekali sekali ia pergi keluar?

Dan lagi, apapun yang Jisung lakukan selalu disangkut pautkan dengan ibunya. Oh iya, ibu Jisung sudah lama bercerai dengan ayahnya, perihal rumah tangga. Tetapi hak asuh Jisung tetap jatuh di tangan ayahnya.

Jisung benci itu.

Jisung lalu menghentakkan kakinya menaiki tangga, menuju kamar. Ia merebahkan diri di kasur menghadap samping, dan memeluk ekornya.

Singkat cerita, keluarga Jisung adalah keluarga hybird. Memang wujudnya masih berupa manusia, tetapi ia memiliki sepasang telinga dan ekor.

Tok, tok, tok

Tiba-tiba terdengar ketokan pintu.

"Den Jisung? Ini makan siang sudah bibi bawakan."

"Masuk saja bi, nggak Jiji kunci kok."

Salah satu pembantu pribadi Jisung, panggil saja bibi Rin, datang membawa nampan berisi makan siang.

"Den Jisung kenapa sedih? Habis bertengkar dengan tuan Han lagi?"

"Ah nggak apa apa kok bi, ayah memang seperti itu. Jiji sudah terbiasa." Jawab Jisung dengan tersenyum tipis.

"Den, mau bibi bantu keluar dari sini?"

Jisung langsung terduduk semangat. Telinganya menegak dan ekornya sedikit berkibas.

"Benar bi? Tetapi nanti kalau ketahuan ayah bagaimana?"

"Tenang saja den, di dapur tepat disebelah kulkas ada celah kecil untuk keluar. Dulu waktu den masih kecil, rumah ini pernah kebanjiran, makannya lubang itu dibuat. Sepertinya den Jisung muat untuk lewat.

Oh iya, pulang sebelum tengah malam den, urusan tuan Han biar saya yang tangani. Dan jangan lupa pakai jaket buat menutupi identitas kita." Ujar bibi Rin dengan tersenyum. Ia merasa kasihan dengan Jisung yang terkekang.

Jisung hampir saja berteriak kencang, mengingat ayahnya masih ada dirumah, ia langsung menutup mulutnya dan melompat lompat kecil.

"Terima kasih banyak bi, Jiji seneng banget!!"

Jisung lantas memeluk erat bibi Rin.

"Nah sekarang, den Jisung bisa ganti baju, dan segera keluar. Jangan lupa pesan bibi ya. Oh iya, den Jisung makanannya dimakan dulu. Bibi tinggal turun ya?"

"Siap bi!"

Hati Jisung rasanya berbunga bunga, akhirnya ia mendapatkan kesempatan keluar dari sini. Ia segera berganti baju, menghabiskan makanannya, lalu mengendap endap menuju dapur di lantai bawah.

Jisung merangkak melewati lubang yang bibi Rin maksud, benar saja ia muat melewati lubang sekecil itu. Kadang Jisung heran dengan badannya sendiri.

Begitu sampai diluar rumah, mata Jisung mengerjap. Di kanan kiri rumahnya hanya terdapat pepohonan, lebih tepatnya rumah keluarga Han terletak ditengah hutan. Mungkin ini untuk menjaga rahasia keluarga mereka.

[1•] Minsung World / Very Slow UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang