Silent House

216 13 0
                                    

PS : "Ini first time author nyoba nulis cerita dimana percakapannya jauh lebih sedikit ketimbang cerita2 wp biasanya. Maka dari itu, gunakanlah imajinasi kalian~ (⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠) oh iya 1 lagi, ada ⚠️ nya dikit―."

[Action, Mysterious story]

🅼🅸🅽🆂🆄🅽🅶

Jisung memandang lekat ke arah rumah bertingkat tepat di ujung jalan kompleks. Rumah yang selalu membuat Jisung bertanya-tanya mengapa pintunya selalu tertutup, sehingga ia menjuluki rumah itu sebagai Silent House.

Selalu memantau dari kejauhan, berharap ada seseorang yang membuka pintu. Namun nyatanya, rumah tersebut seakan tak berpenghuni. Rerumputan tampak menjulang tinggi tanpa ada yang memangkasnya.

Entah keajaiban dari mana, hari ini usaha Jisung membuahkan hasil. Pagi ini, ia melihat seorang pemuda laki-laki keluar dari rumah tersebut. Memakai setelan t-shirt hitam dan jeans serta topi hitam dan masker membuat Jisung kesulitan mengenali wajahnya. Siapakah dia?

Tak tertahan rasa penasaran yang meliputinya, Jisung pun mengikuti perlahan ke arah mana pemuda itu melangkah.

Sedikit jauh dari tempat pemukiman, sampailah mereka di sebuah gubuk yang nyatanya ini adalah tempat yang tak seharusnya manusia biasa berada. Lokasinya yang terpencil, dikelilingi rerimbunan semak tinggi, membuat gubuk tersebut sulit dijangkau dengan penglihatan biasa.

Pemuda itu membuka masker serta topinya di depan gubuk. Jisung membelalak kaget, itu kan Minho, senior klub yang merangkap menjadi most wanted sekolahnya? Apa yang ia lakukan disini?

Minho pun memasuki gubuk tersebut, matanya mengawasi berbagai penjuru di sekeliling sekedar memastikan ia aman, lantas memasuki gubuk tersebut dengan hati-hati. Jisung yang bersembunyi dibalik salah satu pohon tak jauh dari situ, menghembuskan napas pelan. Untung saja ia memantau dari tempat yang aman.

Dengan perlahan, Jisung berusaha menerobos rerumputan tersebut. Tak ayal ia beberapa kali meringis karena rumput yang tajam menggores kakinya. Berusaha mengabaikan hal tersebut, Jisung mendekat kearah gubuk tersebut. Pikirannya berandai andai, apa yang sedang terjadi di dalam?

Tak mau terkena masalah lebih jauh, Jisung hanya mendekat sambil menempelkan telinganya, berusaha mendengarkan apa yang terjadi. Sayup sayup, terdengar suara dua orang yang berbicara-

"Jadi, ini totalnya berapa bu?"

"1 juta saja, nak."

"Harga bersihnya memang segitu bu?"

"Iya nak. Itu sudah dapat 2 bungkus sabu kok."

Tunggu, sabu? Ia tidak salah dengar, kan? Menggertakkan giginya perlahan, Jisung merasa menyesal tidak merekam pembicaraan mereka sedari tadi.

"Oke lah, terimakasih bu."

Setelah Jisung endengar percakapan itu berakhir, ia bergegas menjauh dari gubuk tersebut. Namun, Jisung tak sengaja menginjak ranting pohon yang cukup menimbulkan suara keras.

Ctak!

Suara ranting tersebut mengagetkan Jisung. Dan benar saja, terdengar suara derap langkah kaki dari dalam gubuk membuat Jisung panik bukan kepalang. Tampak Minho dengan ekspresi kaget keluar dari gubuk, seraya memeriksa apakah ada seseorang diluar. Namun nihil, yang nampak hanyalah ilalang yang cukup tinggi.

'Sepertinya aku mendengar sesuatu? Ah, sudahlah. Tak mungkin juga ada seseorang disini.'

Lantas menutup pintu gubuk tersebut dengan perlahan, Minho berjalan pulang dengan menggenggam 2 plastik yang berisi setengah bubuk berwarna putih, lalu menyelipkan kedua bubuk tersebut kedalam saku jeansnya. Hal itu tak luput dari pandangan Jisung yang sempat bersembunyi di balik tumpukan kayu dekat gubuk itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1•] Minsung World / Very Slow UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang