• just find your light

102 35 193
                                    

Semua kelimpungan mencari Langit. Terlebih karena bayangan besar itu semakin mendekat seperti mengejar.

"EL!"

"LANG!"

"NGIT!"

"Dimana sih lo?!"

"Gua di sini pe'a.."

Elang hanya kepleset dan nyangkut di kardus. "Gini nih punya temen manula semua."

Aji menggapai tangan Elang membantunya berdiri. "Bangun, Lang! Dia datang lagi!"

Semua mendadak waspada. Menyempit formasi ke tepi dinding.

Arkie berani bersumpah, siluet mengerikan itu ada di belakang tubuhnya, hanya terpaut sekitar dua atau tiga meter.

Tapi sekarang hilang.

"Gue juga lihat kok, Arkie ga bohong," kata Esa.

"Whatever, jika dia berasal dari sana, kita harus mengambil jalan lain, ayo teman-teman!" seru Defan.

BRAAK! praank!

Belum selangkah mereka beranjak, kaca jendela pecah berkeping oleh kampak besar yang kini menancap di sana.

Bola mata Arkie membulat menyaingi mulut. "Dia lihat kita! RUN AJIG RUN!"

Menembus lorong yang panjang, tujuan terakhir mereka hanya elevator rusak yang bisa digunakan untuk melindungi diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menembus lorong yang panjang, tujuan terakhir mereka hanya elevator rusak yang bisa digunakan untuk melindungi diri. Sementara pun tidak masalah!

"Aih, shit!" Haris membalap laju lari Yudha.

Jack menjebol dinding tempat ia tadi memecahkan kaca.

Dan sekarang melangkah cepat mengejar mereka.

"Go go go!" Bima bersiap di pintu elevator. Menunggu semua berhasil masuk sebelum membantingnya agar tertutup.

"JI!"

Bima menyorot tajam ketika seragam Aji tersangkut beton, Aji masih berusaha melepasnya namun sulit.

Keadaan bertambah kacau ketika pintu elevator memaksa tertutup sendiri. Aliran listrik yang masih menyala membuat sistemnya kacau.

Yang lain tentu tak tinggal diam. Saat Bima memutuskan membantu Aji, Arkie dan Haris menahan pintunya.

Bima menyabet paksa seragam Aji hingga koyak separuh lalu menariknya berlari masuk ke elevator.

"Gue hitung kalo kita nggak ketangkep dia, opsi keduanya ya elevator ini meledak," celetuk Esa.

bruug!

Kedelapannya terpundur ketika Jack berhasil tiba di pintu elevator. Membanting-bantingkan kapaknya hingga timbul percikan api.

Pintu yang terbuat dari tembaga lumayan sulit dihancurkan.

PAЯADIES | BTSKZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang