EPILOG

3.1K 182 40
                                    

Enam bulan memang terlalu lama jika mau tidak mau Baekhyun harus menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Sementara usia kandungan Yemi sudah memasuki bulan ke-9.

Maka dari itu Baekhyun segera memesan tiket pesawat untuk terbang ke Seoul setelah mendapat kabar Yemi diperkirakan melahirkan dalam 10 hari lagi.

"Aku tidak sempat membeli oleh-oleh karena terlanjur panik," kata Baekhyun begitu kepulangannya disambut oleh Yemi yang sedang sendirian di rumah.

Baekhyun menyeret koper berisi pakaiannya kemudian berhenti di ruang tengah.

"Dimana Ibu Sunmi?"

"Dia ke rumah Ibuku. Dan sedang dalam perjalanan saat kuberitahu kamu sudah di sini."

Walau di awal tadi Baekhyun sudah menyapa calon anaknya dengan kerinduan, sekarang Baekhyun menatap lagi perut besar Yemi.

"Bagaimana kabarmu?"

Yemi tidak tahu bahwa pertanyaan itu untuk dirinya. Lagipula Baekhyun menatap perutnya, bukan matanya. Jadi bagaimana gadis itu itu bisa tahu.

"Aku bertanya padamu, Yemi." Hingga Baekhyun menyadarkan yang sekarang sedang menatap matanya.

"Oh, aku...., Aku baik-baik saja."

Dan seharusnya Baekhyun bersikap sebagaimana seorang calon suami yang memperhatikan pasangannya dengan sangat layak. Seperti memberikan pelukan pada Yemi, atau jika boleh mencium keningnya. Namun dia tidak lupa status mereka.

"Aku akan ke kamar," kata Baekhyun setelah memberi respon legah mendengar Yemi baik-baik saja.

"Mau kusiapkan makanan?"

Tawaran gadis itu membuat perut Baekhyun menggelitik. Entah akan sebahagia apa Baekhyun nanti jika diperlakukan seperti ini di saat mereka benar-benar sudah berumah tangga.

"Boleh...,"

Yemi tersenyum seadanya lantas segera mengarah ke dapur.

"Tapi-" Namun tiba-tiba Baekhyun menghentikannya. "Sebaiknya kamu tidak usah banyak bergerak. Aku tidak mau terjadi sesuatu. Entah itu kamu atau bayimu." Baekhyun benar-benar menunjukkan ekspresi kekhawatiran yang mendalam.

"Tidak apa-apa. Ini tidak berat kok. Aku hanya tinggal menghangatkan makanan yang sudah ada." Yemi sempat dibuat tertegun dengan kekhawatiran Baekhyun terhadapnya.

"Kau yakin? Aku khawatir...,"

"Iya. Ini tidak akan lama." Yemi tersenyum agar Baekhyun tidak terlalu memikirkannya begitu cemas.

"Baiklah. Aku akan meletakkan koperku dan segera turun." Baekhyun lekas melangkah menuju lantai dua agar dia cepat turun dan membantu Yemi di dapur.

Selesai makan siang, Yemi menunjukkan kamar calon bayinya kepada Baekhyun yang terletak di samping kamar mereka. Rupanya Yemi telah mempersiapkannya dengan sedikit bantuan Ibu Sunmi serta usulan Ibu Park.

Setelah tersihir dengan keindahan kamar yang disulap bagai di negeri dongeng, Baekhyun kini tersihir oleh ekspresi Yemi yang tersenyum memegang ayunan bayi yang terletak di tengah-tengah.

"Kau bahagia?"

Pertanyaan itu membuat pandangan Yemi beralih menatapnya. "Anakku sebentar lagi akan lahir. Tentu saja aku bahagia."

"Walau tanpa kehadiranku?"

Baekhyun sudah serius menunggu jawaban dengan hati berdebar. Namun Yemi malah merusak suasana ini dengan jawaban, "Aku bisa mengerti kalau kau mungkin sibuk." Yang sudah pasti bukan itu yang dimaksud Baekhyun.

𝐁𝐘𝐔𝐍 𝐁𝐀𝐒𝐓𝐀𝐑𝐃 [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang