"CBOY" • 08 🔞

101 11 0
                                    

Menjelang sore, Mingyu bergegas membereskan perlengkapannya lalu ingin segera pulang.

Ia memilih untuk mengambil jalur evakuasi karena ia pikir itu akan lebih cepat dan tidak ada yang akan menyegatnya untuk segera pulang. Memasuki mobilnya dan meletakkan tas nya di samping. "Jalan pak"

"Ke tempat mana tuan?"

Mingyu menghela nafas. Mengambil ponselnya lalu mengetikkan sesuatu pada ponsel itu. "Ikuti arah ini saja, segera". Dingin Mingyu. Sang supir hanya meng-iyakan perintah tuannya itu dan mulai melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah disesuaikan oleh maps dari Mingyu.

Hening.

Sang supir sekilas melirik dari spion di atasnya. Nampak Mingyu sedikit berantakan kali ini. "Maaf tuan, sepertinya anda sangat lelah, and very messed. Apakah arah ini membawa kita menuju ke sebuah club?" tanya sang supir sembari melihat Mingyu dari spion atas.

Mingyu yang menyandarkan kepalanya pada headboard kursi sambil memijit pelipisnya itu menjawab dengan dehaman saja. Sang supir nampak mati kutu, pasalnya ia tau bahwa majikannya itu benar - benar lelah. Bodohnya, seharusnya ia tak menanyakan itu.

"Maaf tuan tapi apakah Tuan Taeyong tau akan ini? Saya takut jika beliau menanyakan tentang anda kepada saya? Saya harus menjawab seperti apa tuan?"

Mingyu mulai geram mendengar ocehan sang supir. Ia lelah dan ingin duduk tenang sampai ia telah tiba ditempat tujuan yang dikatakan oleh sang supir adalah sebuah club. Dengan cepat ia bangun lalu menjawab pertanyaan supirnya dengan nada bicara sedikit meninggi.

"Ikuti saja, kau tidak perlu banyak tanya. Masalah istriku itu menjadi urusanku. Paham?! Lanjutkan saja tugasmu sebagai supirku". Sang supir pun diam seketika. Ia lebih memilih tak bergeming daripada ia banyak tanya lalu di marahi oleh majikannya lagi.

~ ~ ~ ~ ~

Jedag jedug terdengar di sekeliling club. Mingyu duduk di salah satu kursi di dekat bartender. Ia hampir meminum 7 gelas minuman beralkohol. Entah apa yang ia pikirkan. Ia tak takut jika saja kepergok salah satu karyawan perusahaan lalu melaporkan pada bosnya. Masa bodoh dengan itu, ia hanya ingin pikirannya tenang kembali. Tapi dorongan darimana ia bisa lebih memilih ke club. Tidak pulang kerumahnya untuk bermanjaan dengan Taeyong.

"Segelas lagi, cepat". Ujar Mingyu setengah sadar. Bartender didepannya pun menurut saja. Dituangkannya minuman beralkohol lalu dengan cepat Mingyu meneguknya hingga habis. Secara tidak sadar ia membanting gelas itu, hingga hampir melukai seseorang

"Hey tuan, bisakah kau mengontrol emosi anda jika di tempat umum agar tidak berimbas pada orang lain?!". Bentak seorang wanita yang lagaknya seperti jalang club tersebut.

"Hey nona, kau terluka karena hal wajar saja protes, tapi kenapa waktu kau terluka karena tusukan penis orang lain tidak? Diamlah, aku bisa membelimu jika kau banyak bicara. Kau juga masih aman, tidak terluka kan?". Mingyu menjawab tak kalah sinis. Merasa sang wanita tidak bisa menjawab, Mingyu terkekeh lalu sang wanita tersebut pergi begitu saja. "Dasar jalang murahan. Tak tau diri" celetuknya.

Beberapa menit saja, ia mulai merasa pusing. Kepala nya serasa berputar. Ia berjalan sempoyongan sampai menabrak orang orang yang ia lewati. "Misi woyy, tuan Mingyu mau lewat" ucapnya di kala ia mulai merasa mabuk berat. Sampailah ia di pintu. Diluar lumayan sepi. Ia berjalan ke arah jalan pulang. Kemana sang supir? Tidak ada. Mingyu sengaja menyuruh supirnya pulang dan membawa tas kerjanya sehingga hanya menyisakan raga Mingyu saja disana.

Di sisi lain, Taeyong berada di mobil dengan supirnya. Dengan rasa khawatir, Taeyong menyuruh agar sang supir mengendarai mobil itu dengan cepat. "Pak cepatlah, saya takut jika Mingyu mengalami suatu hal".

CRAZY because of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang