part 06

69 39 11
                                    

Merekan pun pulang dengan diantarkan pengawal senno.
Saat sampai dirumah mereka duduk di sofa kayu jati dan langsung membuka leptop milik mereka.

" Alena, tolong anda cari informasi tentang keluarga handoyo " Ucap khaiza yang fokus akan rekaman CCTV yang dikirm oleh senno.

" Baik khai " Jawab tegas Alena, Alena langsung mencari informasi tentang keluarga handoyo.

Tak selang lama Alena berasil mendapatkan informasi lengkap tentang keluarga handoyo.

" Khai. Widid handoyo adalah wali kota surabaya ia yang dulu jatuh miskin karena diusir dari desa Banjar manis bernekat melakukan beberapa ritual yang dikenal dengan pesugihan. " Ucap Alena dengan mata melihat ke layar leptop nya.

" Pesugihan? " Jawab khaiza bingung.

" Hm pesugihan itu seperti melakukan pemujaan sama setan sehingga mereka yang melakukan nya mendapat sejumlah uang yang banyak dan harus ada tumbal sebagai gantinya " Ucap Alena menjelaskan ke khaiza.

" Ou. Terus terus apa lagi yang anda dapat" Tanya khaiza yang menatap leptop milih Alena.

" Handoyo mempunyai dua anak bernama andreano dan Krisna, anak bungsu handoyo yang bernama Krisna sekarang udah punya keluarga dan mereka hidup sewajarnya sedangkan anak sulung handoyo yang bernama andreano ia seperti handoyo dan ibunya sikopat keji suka melecehkan, membunuh menyiksa serta memperkosa perempuan dan anak kecil " Ucap Alena yang membaca artikel yang tertulis.

" Kenapa kasus seprti ini tidak diadili secara negara " Ucap khaiza yang memegang dagunya.

" Karena keluarga handoyo udah menyuap mereka dengan uang berjumlah banyak " Jawab Alena.

" Bener bener diluar expectation " Ujar khaiza melamun membayangkan kondisi wanita yang ditahan.

" Terus apa lagi? " Ucap khaiza menatap ke arah Alena.

" Dirumah handoyo memiliki ruang bawa tanah yang kusus untuk mempenjarakan korban lainnya " Jawab alena.

" Ini tidak bisa dibiarin, kita harus membalas dan kasih keadilan bagi tahanan mereka" Ucap khaiza.

" Hm iya bener tapi gimana cara nya, mereka cukup banyak dan kuat " Ucap alena menatap khaiza.

" Pasti handoyo gak cuma pingin ngerebut desa ini tapi dia juga ingin membunuh anak tuan haruto " Lanjut Alena.

" Ha? " Gumam khaiza menatap Alena.

" Kan kata pak senno, handoyo musuh pebuyutan tuan haruto, dia tau bahwa tuan haruto sudah tiada, pasti dia akan mengincar kamu khaiza " Ucap alena menatap khawatir kearah khaiza.

" Tidak usah khawatir saya akan mencoba beradaptasi dengan warga sekitar sini sehingga keberadaan saya disini tidak menimbulkan fitnah bahwa saya datang kesini untuk melindungi mereka bukan merampas hak mereka " Ucap khaiza dengan tegas.

" Ok. Aku bakalan bantu " Ucap alena.

KEESOKAN HARINYA.

Khaiza dan alena langsung menuju ke tempat dimana warga sering berkumpul disana, seperti sawah, kebon, danau, sungai dan di tempat lainnya.
Pertama khaiza dan alena pergi ke sawah disana ia bertemu dengan banyak warga yang sedang berkerja, waktu warga berkumpul untuk makan, khaiza dan alena langsung menghampiri mereka.

(DISINI KITA GANTI NAMA LAGI.
KHAIZA JADI MAICA
ALENA JADI KHAIZA.)

Khaiza pun menghampiri warga yang berada disawah.

" Permisi bu " Ucap khaiza/alena dengan sopan dan tersenyum.

Sedang kan maica tetap dengan wajah dinginnya.
Warga pun melihat kearah mereka.

||•YAKUZA KHAIZA•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang