part08

58 38 8
                                    

(MASIH DALAM PENUKARAN NAMA.
KHAIZA/MAICA
ALENA/KHAIZA)

Khaiza/alena ia pun langsung bersiap siap untuk melaksanakan rencana yang sudah direncanakan sejak awal.
Khaiza langsung memakai Haetsed ditelinga nya agar maica mendengar percakapan mereka, khaiza juga memasang kamera tersembunyi di sela sela bajunya.

" Sudah siap alena? " Ucap maica menatap yakin kearah khaiza.

" Siap khai" Jawab tegas liri khaiza/alena.

Khaiza pun keluar rumah diiringi dengan sahdan dan dewa yang ada di belakang nya.
Sekumpulan preman berotot besar langsung menghampiri rumah khaiza,
Dan mendekat kearahnya.

" Khaiza!!!! " Ucap preman itu dengan nada yang sangat keras.

" Saya khaiza. " Jawab santai alena menatap dingin kearah preman itu.

Preman itu lalu menyeret tangan khaiza/alena dengan keras, pada saat itu juga dewa dan sahdan melawan mereka namun dewa dan sahdan kalah karena jumlah nya yang terlalu banyak yang mengakibatkan para preman berhasil menangkap khaiza/alena sedangkan dewa dan sahdan tergeletak dengan badan yang memar.
Maica yang melihat kejadian itu dari jendela saat para preman tersebut terlihat sudah menjauh dari rumah nya, maica langsung keluar lalu membantu dewa dan sahdan berjalan kerumahnya.

" Tunggu sebentar " Ucap maica yang berjalan menuju dapur.

" Hiks sebenernya apa yang direncanakan mereka" Ucap sahdan dengan nada kesakitan.

Tak lama maica datang dengan membawa tepak p3k ditangan kanannya.

" Ini, kalian obatin dulu lukanya " Ucap maica memberikan tepak p3k ke sahdan dan dewa.

" Mai. Sebenernya apa yang lu rencana in? " Ucap dewa melihat kearah maica yang berdiri.

" Hmm" Maica mengambil nafas nya lalu membuangnya.

" Obatin dulu lalu kalian ikut saya " Jawab maica sambil berjalan menuju kamar nya.

Dewa dan sahdan pun mengobati luka nya.

DIRUMAH HANDOYO.

di ruang tamu yang sangat megah, salah satu anak buah andreano membawah khaiza/alena di hadapan andreano dan handoyo.

" Hahahahahaha khaiza mouzha" Ucap handoyo sambil berlutut melihat putri dari musuhnya tertangkap dan berlutut karena didorong dari belakang.

" Lepasin saya!!! " Ucap khaiza yang baru dilepas penutup kepalanya.

" Selamat datang di rumah saya nona khaiza yang terhormat " Ucap handoyo tertawa kesenangan melihat kearah khaiza.

"Saya akan membuat mu menderita seperti ibu mu hahhhahahah " Lanjut handoyo tersenyum menghina didepan khaiza.

Khaiza/alena hanya terdiam dan mengambil nafas tergesa-gesa.

" Kamu ingat nona, keluarga kamu sudah menghabisi istri saya dengan kejiii, mereka tidak punya hatii sedikit pun untuk istri saya " Ucap handoyo yang memegang kasar kedua pipi khaiza.

" Maka dari itu dendam saya masih membarah walau saya sudah membunuh lastri dan tau bahwa haruto sudah mati " Lanjut handoyo melepas tangan nya dan kembali berdiri.

" Bawa dia ke kamar dan kunci biar dia tidak bisa kabur " Ucap handoyo dengan pengawalnya.

Andreano disitu sangat lah senang dan bahagia karena sudah melihat wajah asli khaiza pujaan nya dulu.

[Ha?? Andreano suka sama khaiza? ]

Andreano yang belum menikah ia memendam rasa cinta terhadap khaiza namun karena dirinya membenci haruto, andreano ikut membenci khaiza karena khaiza tidak pernah menerima cinta nya dari dulu, ntah itu dari surat atau sejenisnya.

||•YAKUZA KHAIZA•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang