WEIRD FEELING

1 0 0
                                    

HAPPY READING , JANGAN LUPA BINTANGNYA <3



" jadi lo pulangnya gimana dong beb ? "

Hari ini Jenan yang berjanji akan menjemput adiknya pulang sekolah malah hilang tiada kabar bahkan sekedar memberi kabar saja tidak ada. 

" gatau gue paling pakek ojol memang seharusnya gak gue percaya kata – kata Jenan abang gak bertanggung jawab " Briana mengelus punggung Jean untuk menenangkannya sedikit.

" gaboleh gitu tahu gitu – gitu bang Jenan ganteng  "

" yeeee gak gini juga kali dia boongin gue untung gue ada bawa duit kalau gak kekmana pulang gue lagian ini gaada yang bisa kasih gue tebengan gitu ? "

" sori banget gue gabisa numpangin lo gue ada les habis ini so i cant help you bestie "

" its okay la gampang aja gue mah cuman kalau ada tumpangan gue kan gausa keluar duit lagi gitu loh "

" eh eh eh itu kakeen bukan ? " otomatis Jean menoleh ke arah yang ditunjuk Briana dan yap betul itu adalah Keenan yang sudah siap dengan motornya untuk cabut dari sekolah.

" iya kali gatau gue "

" bego samperin gih lo kan minta orang untuk ditumpangin kan " Jean menggeleng kuat – kuat gimana bisa dia meminta tumpangan kepada Keenan yang sudah 100 persen akan ditolak sama orangnya , Jean tidak mau mempermalukan dirinya didepan Keenan.

" Kakeeeeennnnn kakeen kak keenannn " Keenan menoleh dan mengerutkan alisnya tapi akhirnya ia menghampiri kedua adik kelasnya itu.

" kenapa ? " Jean yang sudah mati – matian untuk tidak memaki Briana hanya memalingkan pandangannya kesekelilingnya mana tahu ada orang lain yang lebih baik untuk diminta tumpangan.

" lo bisa gak tolong anterin Jean pulang ? soalnya dia gaada yang anter pulang lagian setahu gue rumah lo searah kan dengan Jean ? bisa ya ya ? kasihan temen gue kalau diculik gimana ? " Briana memasang muka memelasnya kepada Keenan. Keenan berjalan pergi tetapi belum beberapa langkah dia menoleh kearah Jean.

" lo gajadi ikut gue ? " terkejut Keenan yang tiba – tiba berbicara kepadanya Jean hanya bisa terbengong – bengong menatap Briana. Dengan segera Briana mendorong tubuh sahabatnya itu untuk mengikuti Keenan yang sudah kembali berjalan menuju motornya.

" makasih ya kakeen kalau ngerepotin turunin aja ditengah jalan " Jean menatap Briana tajam , Briana mengucapkan good luck tanpa suara kepada Jean dan itu tidak membantu sama sekali.

" gue gak bawa helm 2 " ucap Keenan sembari memberikan helmnya kepada Jean membuat perempuan itu semakin bingung dengan sikap Keenan. Karena Jean yang tidak memberikan respon Keenan kembali bersuara.

" lo pakai aja helmnya atau mau gue pakein ? " Jean terbelalak dan membuat Keenan memberikan smirk membuat Jean sedikit salah tingkah , SEDIKIT doang okay ?

" o – oke thanks " setelah itu Keenan langsung duduk diatas motornya sedangkan Jean masi terbengong tidak menyangka Keenan bakalan mau memberikannya tumpangan seperti ini.

" lo mau pulang atau tetap disini ? "

" h – hah ? " merasa kesal dengan sikap Jean yang tiba – tiba blank Keenan menarik tangan gadis itu untuk mendekat pada motornya.

" naik sekarang Jean " seperti tersihir Jean dengan cepat naik kemotor Keenan dengan canggung.

Selama diperjalanan tidak ada percakapan sama sekali , Keenan yang fokus pada jalanan dan Jean yang asyik dengan pikirannya sendiri. Pas sekali sedang lampu merah Keenan menatap Jean melalui kaca spion. Dia hanya merasa aneh saja dengan perubahan sikap Jean kemarin dengan sekarang , apakah gadis itu sedang sakit ?

" btw gue belum nanya rumah lo dimana " langsung tersadar akan lamunannya Jean menatap Keenan yang juga sedang menatapnya dari spion depan.

" o – oh iya perumahan neocity blok D kak " diam – diam Keenan tersenyum merasa lucu dengan gadis ini kemarin jelas – jelas Jean memanggilnya tanpa embel kak tapi sekarang Jean memanggilnya kak.

" lo gapapa ? "

" gak gue gapapa "

" perawakan lo aneh perasaan kemaren lo manggil gue Keenan langsung tanpa embel kak " Jean terpukau karena ini adalah pertama kalinya Keenan berbicara panjang lebar dengannya.

" ini juga pertama kalinya lo ngomong panjang lebar ke gue kakeen "

" lo tahu juga nama panggilan itu ? "

" iya dari Briana " Keenan mengangguk – anggukkan kepalanya.

" itu kan panggilan dari dia juga " entah mengapa menurut Jean Keenan hari ini tidak semenyebalkan kemarin.

Selama hampir 10 menit akhirnya motor Keenan sudah sampai didepan rumah Jean yang terlihat sepi. Jean turun dari motor Keenan dan melepaskan helmnya memberikannya kepada pemiliknya itu.

" makasih Nan " setelah mengucapkan makasih Jean tidak kunjung masuk kedalam rumahnya entah alasan apa yang membuatnya masih berdiri disana.

" lo gak masuk ? " Jean menatap Keenan sekilas kemudian menundukkan kepalanya.

" lo jalan aja dulu gue tunggu lo pergi dulu baru gue masuk " Keenan benar – benar dibuat terheran – heran dengan sikap Jean hari ini.

" lo aneh "

" gue tahu gue juga gatau kenapa gue aneh banget bisa gini dont mind it lo bole pulang " Keenan menatap Jean sebelum melanjutkan ucapannya.

" lo kalau butuh apa – apa bilang aja gue mungkin gak ada buat lo 24/7 tapi kalau gue bisa bantu pasti gue bantu and untuk kata – kata gue tempo hari gue gak serius bilang lo modus ke gue " Jean menatap Keenan terkejut secara itu hal yang cukup menyebalkan dan memalukan untuk dibahas.

" lo sadar gak kalau lo juga aneh ? i think that you dont want to help me before " kali ini lebih creepy lagi Keenan tersenyum kepada Jean its real.

" pokoknya if you need help just told me gue bakal bantu if i can okay ? yauda sekarang lo masuk aja gue tungguin kalau gak gue gak bakal pergi dari sini sebelum lo masuk " Jean akhirnya ngalah dan masuk kedalam rumahnya dengan perasaan berdebar.

" whats wrong with me , Keenan you drive me crazy "

Sedangkan diluar Keenan juga mempertanyakan apa yang dia katakan kepada Jean tadi pasalnya dia tidak pernah berperilaku sweet seperti ini kepada perempuan , Jean was the first woman yang berhasil membuat Keenan seperti ini tanpa usaha sama sekali.

" what you do to me Jean ? " ucap Keenan lirih. 

OUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang