KEENAN MARAH

1 0 0
                                    

HAPPY READING JANGAN LUPA BINTANGNYA YAA TENGKIU <3


" hai "

Keenan menhampiri Jean yang sedang duduk sendirian dikantin yang diikuti juga oleh Shania. Jean rada malas sebenarnya melihat adanya kehadiran Shania tetapi ia memaksakan memberi senyum kepada Keenan dan Shania.

" hai " Keenan memilih duduk disamping Jean. 

" kok gue gak disapa si Jean " Jean menatap Keenan sekilas meminta bantuan tetapi Keenan malah mengidikkan bahunya.

" h – hai kak Shania hehe " Shania sengaja membuat suasana menjadi canggung itulah tujuan utamanya mengikuti Keenan.

" gausa manggil kak juga gapapa kok Jean lo sama Keenan aja gak panggil kak hehe "

" o – oke "

" uda pesen makan belum ? kalau belum biar aku pesenin sekalian "

" uda kok tadi "

" yaudah aku tinggal bentar ya Shan lo mau pesan apa biar sekalian "

" gue ikut lo aja tapi minumnya es teh manis ya " Keenan pun berlalu dan tinggalah Jean dan Shania dengan suasana yang amat canggung.

" Jean jangan segan segan ya sama gue soalnya gue dari dulu pingin punya temen cewek tapi temen  gue cuman Keenan doang "

" iya Shan " Jean tersenyum ala kadarnya kepada Shania. Jean bukanlah orang yang gampang bergaul makanya temannya hanya Briana seorang. 

" lo sejak kapan dekat sama Keenan Jean ? tapi kalau lo gak mau jawab juga gapapa kok " Jean berharap Keenan kembali secepatnya , dia sudah tidak sanggup dengan sikap Shania yang terkesan disengaja.

" dari 2 bulan yang lalu Shan kalau lo uda berapa lama kenal Keenan ? "

" gue mah uda 8 tahun kenal sama Keenan lo mah kalah " Jean agak shock dengan keterus terangan Shania untungnya setelah perkataan spontan Shania yang entah disengaja atau tidak , Keenan kembali dengan 2 mangkuk mie ayam.

" Jean makanan kamu belum dateng ? mau aku ambilin gak ? " Jean menggeleng.

" gausa nanti aku ambil sendiri aja gapapa kok " Keenan kembali duduk disebelah Jean dan dia melihat Jean yang  keringatan dan Keenan pun berinisiatif mengelap keringat Jean dengan punggung tangannya.

" ihhh Keenan jorok banget ituuu pakek tisu kek ngelap keringat Jeannya "

" eh i – iya jorok Nan gapapa yaampun tangan kamu jadi jorok " Keenan tersenyum manis kepada Jean.

" gapapa gak kok gak jorok kamu wangi gini mana ada jorok joroknya lagian kalau kamu panas bilang dong biar kita pindah tempat duduk yang lebih adem " Shania cemberut karena acara dia menghasut Keenan tidak digubris si cowok itu.

" apaan sih Nan lebay deh lo lagian keringatan mah hal yang wajar gausa sampe pindah tempat duduk kali lagian kan Jean yang duluan duduk disini gausa berlebihan gitu deh " Keenan menatap Shania tidak suka , Keenan tidak suka ada yang mengatur dirinya jika itu bersangkutan dengan Jean karena baginya apa pun yang terbaik untuk gadis itu akan dia lakukan.

" lo yang apa apaan suka suka gue la mau gimana kok lo yang sewot sih lagian Jean ini bukan orang asing dia itu orang spesial bagi gue jadi sudah seharusnya gue perlakuin dia spesial juga " Shania kelihatan sangat marah akan ucapan Keenan , Jean takut terjadi keributan antara mereka berdua.

" uda uda Keenan aku gapapa kok maafin Keenan ya Shan Keenan gak bermaksud nyakitin kamu kok "

" jahat lo Nan lo banyak berubah sekarang ini semua gara – gara Jean kalau gak ada Jean lo gak akan seperti ini " sekarang giliran Keenan yang terlihat emosi bagaimana tidak Shania telah mengata ngatai Jean , Keenan tidak terima.

" jaga omongan lo ini semua gak ada hubungannya sama Jean mending lo pergi aja deh rusak suasana banget lo " merasa sakit hati akan perkataan Keenan , Shania pergi dengan mata yang berkaca kaca. 

" Keenan kata kata kamu kasar banget kamu harus minta maaf ke Shania dia sampe mau nangis gitu " Keenan menghela nafasnya.

" iya nanti aja ya aku minta maafnya kalau sekarang minta maaf yang ada aku diusir sama dia  " Jean mengelus punggung Keenan halus memberikan sedikit kehangatan kepada laki laki itu.

" lagian nagapain si harus pakek kata kasar gak Keenan banget deh "

" habisnya dia ngata – ngatain kamu aku gak terima lah lagian salah dia sih kan dia duluan yang bilang bilang kamu daritadi uda aku tahan tahan tapi dia makin ngelunjak meskipun dia sahabat aku kalau dia salah ya tetap dia salah gabisa dibetulin "

" iya iya aku tahu tapi jangan diulangi lagi dia sahabat kamu loh kan bisa dibilang baik baik "

" iya maaf "

" kok maafnya ke aku ke Shania lah "

" iya itu mah nanti aku minta maaf untuk ucapan Shania ke kamu tadi "

" aku mah gapapa uda bebal dikata – katain begitu hehe "

" kamu juga jadi orang jangan terlalu baik lah kalau ada yang ngata – ngatain harus dilawan kalau gak ngelunjak nanti orangnya atau gak kalau kamu gak berani marahin balik bilang ke aku kan kamu uda punya aku sekarang biar nanti aku yang marahin balik oke ? " Keenan menatap Jean serius Jean malah terkekeh mendengarnya.

" iyaaaa bawelll kamu bisa bawel juga ya ternyata "

" bisalah sikap bawel aku cuman buat orang yang aku sayang "

" berarti kamu sayang sama aku dong ? "

" iya "

" gombal "

" rese lo " 

OUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang