02.HYS

47 10 2
                                    

"Kalo Yuzi datang kesini cuma mau minta dimasakin ama Yasu, bisa-bisa bahan makanan Yasu abis! "
-Furiyama Yasu Leanor-

*****

"Yasu!! Neng Yasu~ neng ya-"

  "Stop panggil gue neng ato gue bunuh sekarang juga!! " Suara Yasu  yang dingin datang begitu saja diambang pintu.

"Kalo-

  " STOP GUE BILANG!! "-Yasu ngamok.

"E-eh.. Iyaa.. " Akhirnya Yuzi selaku pemilik suara itu diam.

  "Masuk" Ucap Yasu dingin menyuruh Yuzi masuk kedalam rumah kontrakan miliknya. Yuzi nurut, duduk di sofa milik Yasu. Yasu ikut duduk. Ia menarik nafas berusaha tenang. Mengembalikan dirinya. FYI, Yasu kalo udah marah udah gak tau diri lagii.. Yaa.. Dibilang kepribadian ganda gak juga sihh.. Tapi.. Au ah! Nanti kalian juga ngerti kok!

"Jadiii,,, Yuzi mau ngapain ke rumah Yasu pagi jumat kek gini?" Tanya Yasu lembut dan sopan seperti biasanya.

  "Hehe.. Yuzi lapar, su"

"Trus? "

  "Masakin makanan.. " Yuzi memelas.

"Kalo Yuzi datang kesini cuma mau minta dimasakin ama Yasu, bisa-bisa bahan makanan Yasu abis! "Yasu ngomong antara treak ama ngambek ges.

   " Yasu jangan ngambek dong.. Nanti Yuzi yang beliin bahan makanan buat Yasu sampai mati" Yuzi berambisi.

Selama ini Yuzi itu cuma datang buat minta dimasakin tanpa tau terimakasih. Dan kalian semua pasti heran kan.. Kenapa Yasu klo ngomong ke Yuzi itu pake panggil nama? Itu karena..... Secret!! Ahaha.. Nanti juga bakal tau kok!

"Janji! " Yuzi mengangguk lalu memperlihatkan jari kelingking nya. Yasu mengaitkannya dengan jari kelingking.

"Janji kelingking! " Ucap keduanya.

*****
Kediaman Cendric

"Gue pulang! " Sahut Winda sambil melempar bag nya asal. Winda menuju kamar yang ternyata sudah dihinggapi windy kembarannya window sekaligus kembarannya Winda. Eh, juga kembarannya Winwin, kembarannya Winx, terus kembarannya–skip

  "Ayah mana, win? " Tanya Winda.

"Ga tau. Paling keluar main ama cewe" Jawab Windy ngasal. Alhasil ditimpuk Winda ditempat.

  "Sembarangan lo kalo ngomong! Ayah itu anak baik-baik" Windy berdecak bangkit dari tempat tidurnya.

"Terus yang buat Ibu ninggalin Ayah apa hah!?? " Ucapan itu dilontarkan tepat di wajah Winda yang tingginya hanya beda 15cm dengan windy. Winda diam. Menatap mata hitam legam milik Windy.

"Dan itu juga alasan Ayah ninggalin kita di rumah mewah ini. Kosong. Ayah pecat semua pembantu supaya bisa bersenang-senang di kamarnya nanti!!! " Windy terus berteriak hingga membuat Winda menunduk.

Windy salah. Tak seharusnya ia membentak gadis didepannya yang notabene nya sebagai twins Windy.

Windy melangkah, mengarahkan kepala Winda hingga wajahnya jatuh di bidang dada Windy. Tak lama ia merasakan sesuatu sudah membasahi kaos oblong nya. Winda menangis. Windy menariknya ke dalam pelukannya.

ALL ABOUT HYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang