06. Contact Himself

19 10 3
                                    


"Hujan, Kira-kira Bagusnya Makan Rendang Atau Nasi Tumpeng?"

"Dua-duanya Aja, Kan Sama-sama Enak. Kok Tiba-tiba Suruh Milih?" Tanya Rain Kepada Yuli.

"Hari Ini Gw Lagi Diet. Gak Taunya Hari Ini Makanannya Pada Enak-enak Ya Tuhan, Cobaan Apa Lagi Ini" Ungkapnya

"Ya Gak Usah Diet, Dietnya Lanjut Besok Aja." Ujar Rain Dengan Sedikit Kekehan.

"Ish Kamu Mah! Masalahnya Ini Juga Nih Lemak Bandel, Ngapain Coba Ngekos Di Perut Gw." Omel Yuli Kesal.

"Hmm, Yaudah Aku Saranin Aja"

"Apa Tuh? Tumben Ngasih Saran."

Rain Kemudian Membaringkan Tubuhnya Sejenak Dikasur, Lalu Kembali Menjawab Pertanyaan Yuli.

"Mending Kamu Gak Makan, Dah. Gampang Kan? Daripada Susah-susah Perkara Milih Rendang Atau Nasi Tumpeng."

"Idih! Awas Lo! Gw Tandain Lo Hujan." Ucap Yuli Kesal

Tringgg.

Satu Pesan Masuk!
Ketuk Untuk Melihat.
+62*** : Woii

Sontak, Rain Mematikan Teleponnya Bersama Yuli. Ia Terkejut Ada Seseorang Yang Mengchatnya, Ditambah Suasana Rumah Yang Sepi Berhasil Membuatnya Sedikit Panik.

Rain, Sebagai Pelajar Yang Kurang Aktif Bersosialisasi Dengan Orang-orang, Serta Sifatnya Yang Membosankan. Kerena Itu Jarang Ada Yang Chat Dengan Dirinya Kecuali Si Yuli.

Anda.
Siapa Ya??

Masih Diselimuti Pikiran Bingung, Ia Mencoba Menjawab Salah Satu Chat Yang Baru Saja Ia Dapat. Tapi Pikirnya Ini Pasti Ulah Yuli.

+62*** : Lu Ngapain Corat Coret Muka Gw? Salah Gw Ke Elu Apa?

Dengan Cepat Rain Berpikir Apa Yang Ia Lakukan Selama Hari Ini.

"OMG, Rupanya Si Lintar Toh!" Pekiknya Tertawa.

Anda.
Maaf Siapa Ya? Kayaknya Salah Nomor Deh, Coba Di Cek Dulu.

+62*** : Cih, Gosa Alasan Lu, Bilang Aja Lu Kalah Ganteng.

Dengan Sekejap, Rain Menyimpan Handphone Miliknya Tanpa Peduli Tentang Lintar Yang Tengah Emosi Padanya.

"Kalah Ganteng?" Gumamnya.

__

Insiden Seperti Biasa Dipagi Hari Nan Membosankan Ini, Yuli Selalu Saja Melakukan Kesalahan Saat Hendak Ke Sekolah. Lebih Tepatnya Ceroboh. Seperti Hari Biasanya, Ia Selalu Kelupaan Atau Jatuhnya Barang Yang Ia Bawa.

"Hujan, Tungguin!"

Karena Sudah Seribu Kali Terjadi, Rain Tak Ingin Membuang Waktunya. Apalagi Hari Ini Adalah Waktu Piketnya.

Dengan Cepat Secepat Mungkin, Ia Masuk Dan Mengambil Posisi Iconic Nya Di Setiap Angkot, Yaitu Duduk Di Tempat Yang Tidak Pengap Dan Panas.

"Rain, Hari Ini Kok Kamu Keliatannya Gak Semangat? Sakit Kah?" Cemas Yuli

"I'm Ok."

"Oh, Yaudah."

Sebelum Rain Berbicara, Suasana Sudah Hening Seketika, Dikarenakan Hari Ini Di Angkot Yang Mereka Naiki Hanya Menumpangi Dua Orang. Sepertinya Penumpang Dari Angkot Yang Lainnya Sudah Trauma Dengan Yuli.

"Gimana Yul? Jadi Diet Gak?" Ucapnya Sedikit Tertawa

"Hieleh. Bukannya Ngasih Saran Yang Bagus, Jadinya Pas Malam Gw Makan Dua-duanya Aja." Ungkapnya.

"Kalau Jadinya Lu Milih Dua-duanya, Jadi Ngapain Nanya Ke Gw?"

Sontak Yuli Kesal. "Salah Gw Sih, Harus Nanya Ke Elu." Dan Pasrah.

__


Part terbosan wkwk.

Jangan lupa vote!
I hope u like my Story!

IMPOSSIBLE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang