1. Salsa dan Orang Tak Dikenal

41 5 5
                                    

Cuacanya cerah pagi ini.

Mentari bersinar. memberikan hangatnya senyuman untuk bumi. mengekspor vitamin D ke seluruh makhluk hidupp yang berjemur pagi ini. Nyanyian para burung pun terdengar merdu menghiasi senyuman para bunga yang sedang mekar. Senyuman pagi memberikan banyak cerita indah pada setiap orang. Dan sebuah kisah menakjubkan dimulai dari senyuman pagi.

Senyuman indah terukir di wajah seorang gadis cantik berjilbab putih. Dengan seragam SMA dan bros yang melekat di jilbabnya, membuat semua yang melihatnya akan terserang diabetes. Bahkan bintang-bintang di langit pun tak mampu mendeskripsikan bagaimana indahnya wajah seorang gadis dengan nametag Salsa

Ya. Namanya adalah Salsabila Nayla Queenza. Lahir dari keluarga kaya raya namun demikian, ia tetap menyukai hal sederhana. Papa Mamanya mengajarkan Salsa agar ia menjadi Salsa agar ia menjadi pribadi yang kuat, sholehah serta berbakti kepada orang tua. Keduanya juga mengajarkan Salsa unuk menyukai sesuatu yang sederahana. Karena sesuatu yangluar biasa terkadang hadir dari sesuatu yang sederhana. Kini, ia duduk di bangku SMA kelas 10. Dan ia bersekolah di SMAIT Kota Meurandeh. Dengan akreditasi S, menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah terbaik di kotanya.

Kini, Salsa sedang berada di dalam mobil bersama Papanya dan juga adik-adiknya, Naya dan Angga.

Mobil merek Mercy S-Class berjalan dengan kecepatan sedang, menembus jalanan yang tidak terlalu ramai oleh pengendara.

"gimana sekolahmu?". Tanya Haqqi, papa salsa.

"Alhamdulillah baik-baik aja pah". Jawab Salsa dsertai senyumain.

Teman-temanmu?".

"Baik-baik kok, ga ada yang jahatin salsa".

Haqqi tersenyum mendengarnya. Ia takut kalau salsa menjadi korban pembully-an. Tapi, agak tidak mungki salsa di bully, karena sebagian temannya tahu kalau Salsa anak dari seorang pengusaha besar sekaligus donatur SMAIT tempat Salsa bersekolah. Bisa-bisa mereka dikeluarkan dari sekolah tersebut gara-gara membully nya.

Tak terasa, kini mobil Haqqi berhenti di depan gerbang sekolah. Di gerbang iu terukir sebuah tulisan dengan font yang besar, "SMAIT01 Meurandeh". SMA terbaik di kota Langsa. Salsa meraih tangan Haqqi lalu menciumnya.

"Salsa belajar dulu, ya, pah". pamit Salsa

"Iya, belajar yang rajin, biar bisa banggain orang tua".

"Iya pah.

Salsa membuka pintu mobil, lalu berjalan turun dan melangkah perlahan ke dalam sekolah melewati gerbang, dan langsung disambut oleh Pak Ja -security sekolah. Salsa tersenyum ramah dan mengucakan salam.

"Assalamu'alaikum pak Ja".

"Wa'alaikumussalam".

Pak Ja lalu terdiam. Tangan kanannya memegang dagu. Ia seperti memikirkan sesuatu. Dahi Salsa mengerut, heran dengan ketidak jelasan Pak Ja. Sungguh gaje memang.

"Haa!!!". Tiba-tiba saja Pak Ja berseru, mengagetkan Salsa. Suaranya gak karuan, keras seperti mercon. Tangan kanannya menengadah ke arah Salsa, lalu tersenyum ga jelas.

"Oh Salsa, kedatanganmu secara tiba-tiba. Kau datang dengan cara yang mengesankan. Membawa sejuta senyuman. Namun kehadiranmu hanya sementara. Lalu kau pergi, Tapi senyumanmu masih membekas di hati. Laksana kentut, Datang dengan suara mengesankan, membawa beribu misteri dalam baunya, lalu pergi dengan meninggalkan sejuta kenangan dalam aromanya. Oh salsa-".

"Apaan sih pak Ja, gak jelas". Potong Salsa. Bibirnya cemberut, bikin gemas orang yang melihat nya.

" Masa' aku disamain sama kentut, sih". Ucap Salsa tak terima. Ia lalu pergi meninggalkan Pak Ja yang berdiri mematung. Usaha nya menggombal Salsa gagal total. Padahal ia berjuang keras memikirkan puisi karya nya untuk Salsa semalaman tanpa tidur. Yah, begitulah Pak Ja. Mendadak menjadi puitis di depan para gadis. Tapi puisinya tak pernah berhasil.

Salsa And The Handsome GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang