Flashback 10 tahun lalu.
Kartu undangan tergeletak di atas meja kerja Haqqi. Tertulis nama seorang anak yang baru seminggu melihat dunia. Anak dari Rama dan Cinta, "Alisya Cinta Khaira". Dengan marga 'Khair', Orang-orang akan tahu, Alisya dari keluarga apa.
" Yuk berangkat".
Haqqi bersama keluarganya pergi siang ini menuju GMC—gerenggam millenium city. Lebih tepatnya ke kediaman Rama, 'Rama's House'. Sebuah rumah elite berlantai empat. Dengan fasilitas nya yang lengkap, ditambah interior dan exterior nya yang mewah.
Kini rumah itu tengah ramai. Para tamu undangan membuat ramai rumah itu. Namun tak terasa sempit. Luasnya rumah Rama membuat orang masih bisa bernafas lega.
Haqqi, Lea, dan Salsa berjalan ke arah tangga menuju kamar Rama yang berada di lantai dua.
"Dedek bayinya cowok atau cewek, tante? ". Tanya Salsa saat ia melihat debay di atas ayunan.
" Dedek bayinya cewek, Salsa ". Jawab Cinta.
Sorot mata Salsa mengarah ke jendela. Pandangannya fokus ke arah toko yang lumayan besar. Yang banyak dikunjungi anak-anak maupun orang dewasa. Sebuah toko eskrim. Ya, kalian bisa menebak apa yang Salsa inginkan.
" Ma.... ". Panggil Salsa. Lea menoleh, lalu mengelus pelan puncak kepala Salsa.
" Ya... ".
" Ma, Salsa mau eskrim". Rengeknya.
"Emangnya Salsa mau beli eskrim dimana? ". Tanya Haqqi.
" Disana". Jari telunjuk Salsa mengarah ke toko eskrim. Toko itu lumayan jauh dari rumah Rama, meskipun tidak terlalu jauh. Tapi untuk ukuran anak kecil seperti Salsa, toko itu sangat jauh, dan harus melewati jalan besar.
"Itu jauh, Sa.... ". Keluh Haqqi.
" Tapi Salsa pengen, pa... ".
" Salsa mau eskrim? ". Tanya Rama. Dan dibalas anggukan khas anak kecil dari Salsa.
" Ikut oom yuk".
Salsa mengiyakan ajakan Rama. Rama membawa Salsa ke lantai tiga. Disana, banyak sekali anak-anak kecil seumuran Salsa. Tempat ini persis seperti taman bermain. Bukan persis, melainkan taman bermain sungguhan. Di tengah-tengah taman tersebut terdapat sebuah air mancur. Dan tak jauh dari air mancur, terdapat sebuah stand ice cream. Kesana lah Salsa dibawa.
"Kalau Salsa mau eskrim, ambil aja, ya. Om tinggal dulu".
" Iya, om".
Senyum Salsa tercetak lebar. Kalau begini setiap hari, Salsa jelas senang bukan kepalang. Tapi, gigi-gigi nya akan rontok kalau setiap hari makan eskrim.
Salsa mengambil satu cone eskrim rasa vanilla, lalu membawanya ke pinggir taman. Baru beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba saja ia menabrak seorang anak laki-laki.
Bruk!!!
Salsa tersentak. Eskrim di tangannya jatuh mengenai baju anak laki-laki tersebut. Salsa yang melihatnya langsung merasa bersalah.
"Eh... Maaf kak... Ga sengaja".
" Iya, gapapa". Anak itu tersenyum. Ia meraih tangan Salsa dan menggandengnya. Lantas menuntunnya ke bangku taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salsa And The Handsome Ghost
RomanceSinopsis : hadirnya teman kecil salsa, membuat hari-hari nya menjadi berwarna. Warna yang baru. Namun, semuanya berubah saat masa lalu mereka yang berubah. Antara bertahan dan saling melepaskan. Tentang cinta, persahabatan, dan masa lalu yang mer...