2. Hantu Ganteng

43 4 2
                                    

"di buang ternyata". Gumam seorang lelaki berseragam SMA.

Sorot matanya mengarah ke mading yang bertempelkan berbagai kertas. Namun, ada satu kertas yang hilang dari mading. Kertas yang 'spesial' menurutnya. Tangannya sibuk mencari kertas tersebut di berbagai sudut. Arah matanya menelusuri setiap jengkal pandangan, berharap dapat menemukannya.

Secarik kertas putih terlihat terselip di tong sampah.

Ia menyadarinya. Dibukanya tutup tong sampah lalu diambilnya kertas tersebut. ternyata benar. Itu adalah kertas yang ia tempel tadi. Ada rasa sedih yang menyelimuti hatinya.

"gapapa deh, disimpan aja".

Meskipun dibuang, ia akan tetap menyimpannya. Toh, baru kali pertama. 'kalau masih bisa kenapa enggak?'. Ya, dia akan terus mengejarnya.

❤❤❤❤

Seharusnya Salsa bahagia sore ini. Karena ia berencana untuk menghabiskan waktu sorenya di taman dengan membaca buku. Tapi Salsa menerima kenyataan lain. Rara mengajaknya ke mall. Bukan tipe Salsa yang suka berbelanja. Ia lebih suka menabung. Awalnya Salsa menolak ajakan Rara. Tapi karena Rara sahabatnya, ia nurut saja.

"mau, ya, Sa. Sekali sekali".

Salsa mengiyakan. Ia menutup panggilan telepon dan bergegas masuk kedalam rumah.

Gamis berwarna navy dengan khimar warna senada membalut indah tubuh Salsa. Di padu dengan sepatu putih menambah kesn tersendiri bagi Salsa. Ia mengambil tasnya. Sejenak ia merapikan khimarnya lalu turun ke bawah. Sudah ada Rara yang menunggu di ruang tamu bersama lea, mama Salsa.

"ma, kami pergi dulu, ya".

"iya, hati-hati".

"mama gak nitip?". Tanya Salsa.

"eum....makanan aja".

"oke". Salsa mengangkat ibu jari nya, lalu berjalan keluardiikuti Rara dari belakang.

Salsa terkejut. Matanya fokus mengarah ke depan. Tepat dihalaman rumah nya terparkir mobil mewah terbaru merk CHP limited edition. Dari bentuknya Salsa sudah yakin, bahwa ini bukan mobil sembarangan. Hanya orang-orang tertentu yang dapat memilikinya.

"hei!". Pekik Rara.

Salsa kaget dan tertangkap basah sedang bengong.

"kaget, ya?". Sungguh pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.

"enggak, biasa aja". Balas Salsa dengan wajah jutek.

Keduanya berjalan memasuki mobil. Lebih tepatnya mobil baru milik Rara. Ingat, punya Rara, bukan ayahnya.

"mobil baru ya?". Tanya Salsa saat mobil Rara memsuki jalan raya.

"enggak, mobil lama". Jawab Rara.

"aku gak nyangka, kalau Rara ku ini punya mobil".

"yakali, anaknya om chip gak dikasih mobil". Ucap Rara dengan senyum sinis.

"huh, sombong amat". Salsa meniru gaya bicara yang di meme.

For your information, Rara gak pernah bawa mobil ke sekolah. Ia selalu naik ojol. Hal ini ia lakukan, karena Rara nggak mau teman-temannya tau, kalau Rara adalah anak dari raja pengusaha terbesar, Chip Al-Faruq. Terakhir ayahnya kesekolah Rara ketika pendaftaran. Itu pun hanya memakai kaos oblong dan celana training plus kereta vario. Setelan rakyat memang. Berbeda dengan Salsa. Orang yang paling disegani di sekolah. Yah, kalian tau sendiri.

Bukan berarti Rara diketahui secara detail oleh Salsa meskipun mereka dekat. Bahkan sangat dekat. Salsa merasa ada yang janggal. Ia berfikir, apakah ini waktu yang tepat untuk menanyakannya? Entahlah. Ia masih ragu. Takut Rara akan membencinya. Tidak, Salsa harus tau. Lau lal an famata?.

Salsa And The Handsome GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang