"Hyunsuk?" Asahi masih mencoba memanggil Hyunsuk setelah sekian kali diabaikan, Mashiho yang ada disamping Asahi menatap khawatir terhadap teman dekatnya.
Semenjak pagi hari tadi, Hyunsuk hanya diam dan tidak berbicara pada mereka sedikitpun. Bahkan saat dosen menjelaskan, Hyunsuk tidak menaruh perhatian sama sekali.
Saat Asahi ingin memanggil Hyunsuk kembali, Hyunsuk langsung menoleh kearah mereka dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Hyunsuk? Ada apa?" Mashiho mencoba membuka topik karena Hyunsuk yang hanya menatap mereka dalam diam.
"Kalian kenal Park Jihoon?" Setelah kata itu keluar dari Hyunsuk, Hyunsuk bisa melihat bahu kedua temannya yang sedikit tersentak. Terkejut? Apakah identitas Park Jihoon begitu hebat?.
"Park Jihoon? Dia ada hubungannya denganmu?" Mashiho menjawab pertanyaan Hyunsuk dengan raut penasarannya yang tidak bisa dia sembunyikan dengan benar.
"Kalian kenal?" Ucap Hyunsuk kembali bertanya, tidak menjawab pertanyaan Mashiho sebelumnya.
Mashiho menghelakan nafasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan Hyunsuk.
"Hyunsuk, Park Jihoon bukan orang biasa. Jangan sampai orang seperti kita berurusan dengan dia." Mashiho berkata sambil memegang tangan Hyunsuk lembut.
"Keluarganya sangat kaya dan berpengaruh Suk, jangan sampai kita berbuat masalah dengan orang yang seperti itu. Orang kaya bisa menghilangkan kita, bahkan saat kita tidak bersalah."
"Park Jihoon itu orang sakit, Hyunsuk. Pikirannya sakit. Temperamental dan tidak bisa ditebak." Ucap Asahi menambahkan jawaban untuk pertanyaan Hyunsuk. "Dia terlalu berubah-ubah. Terkadang bisa sebaik malaikat, dan bisa sejahat itu."
"Junkyu kenal Jihoon dengan baik, saat aku pertama kali diajak berkenalan dengan orang disekelilingnya, dia sudah memperingatkan aku tentang Jihoon." Mashiho kembali menambahkan informasi untuk Hyunsuk yang langsung disetujui oleh Asahi, Jaehyuk dan Jihoon juga berteman dekat.
Hyunsuk mengangguk mendengar jawaban kedua temannya yang memperingatkan dia.
Setelah kejadian Jihoon mengantarnya pulang, belum ada interaksi lagi diantara Hyunsuk dan Jihoon. Kemungkinan terbesar orang itu akan mencari Hyunsuk lagi sampai kesini. Jadi sebelum Jihoon datang, lebih baik Hyunsuk yang pergi lebih dahulu.
"Aku pergi dulu ya, Yeonjun sudah mencariku." Hyunsuk kemudian beranjak pergi setelah berpamitan dengan kedua temannya.
Dalam perjalanan menuju tempat kerjanya, bisikan-bisikan yang biasa dia dengar mulai terdengar. Menyuruhnya berlari ketengah jalan saat ada mobil berkecepatan tinggi lewat, melompat dari jembatan yang ada disisi kirinya, dan pikiran-pikiran lain tentang bunuh diri yang menguasainya.
Hyunsuk sudah biasa. Bisikan seperti ini terkadang muncul saat mentalnya tidak stabil dan keinginan bunuh dirinya sedang tinggi. Hyunsuk sadar dia sakit jiwa dan butuh pertolongan, tapi buat apa menolong orang yang sudah tidak bisa hidup? Tidak ada hal yang bisa dilakukan saat tujuan hidupmu sudah tidak ada.
Hyunsuk melangkahkan kakinya memasuki kafe, menyapa Heeseung dan Yeri yang sudah tiba lebih dulu dan beberapa karyawan lain.
Hyunsuk mengganti bajunya dengan seragam kerja miliknya dan memulai perannya sebagai pelayan.
Bel kafe kembali berbunyi, menandakan datangnya tamu yang berkujung. Dan setelahnya, Hyunsuk tau bahwa tidak ada tempat untuk dia pergi dari orang ini.
"Selamat datang." Yeri menyapa Jihoon yang baru datang ke kafe mereka dengan ramah, yang dibalas senyuman lembut oleh Jihoon.
Tersenyum?
Jihoon duduk dikursi dekat jendela dan menatap lurus Hyunsuk, menunggu Hyunsuk berjalan menghampirinya.
Hyunsuk memantapkan langkah kakinya mendekati Jihoon yang menatapnya dengan datar, sampai dirinya sampai didepan Jihoon.
Ahh, kembali lagi seperti semula
"Ada yang ingin dipesan, Tuan?" Ucap Hyunsuk sopan.
Jihoon menatap dingin Hyunsuk dan mendiamkannya selama beberapa detik.
"Kamu." Jawab Jihoon yang langsung tersenyum lebar menatap Hyunsuk terdiam kaget melihatnya.
Park Jihoon, takdir miliknya yang dibuat Tuhan saat dirinya berulang kali meminta untuk tidak dipertemukan olehnya, setidaknya dikehidupan ini.
To Be Continued.
Haii, kali ini nggak ada percakapan yang begitu intens si, cuma sedikit penjelasan karakter Jihoon dan Hyunsuk.
Maaf banget kalau ada typo atau salah pengetikan kata yaa. Nanti akan aku revisi kalo aku nemu salah pengetikan.
Maaf juga aku updatenya lama :(, semoga kita masih bisa bertemua lagi di chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet • hoonsuk • [ON-HOLD]
FanficSoulmate bagaikan cermin yang kita gunakan untuk melihat diri kita sendiri, tidak ada yang bisa ditutupi karena semuanya terlihat dengan jelas. - hoonsuk - soulmateau - bxb - mature content🔞