Karakter Boboiboy dan kawan-kawan hanya milik Monsta! Kecuali yang disebutkan tidak. Saya hanya meminjam Karakternya saja.
Terimakasih.
.
.
.
.
.
Boboiboy Halilintar x Reader
Boboiboy: ©Nizam Razak
Story by: ZahKirania---------------------------------
Pagi ini, seperti biasa koridor akan ramai dengan siswa-siwi, guru, bahkan petugas kebersihan sekolah yang berlalu lalang. Tidak ada acara apa-apa, tapi memang biasanya ramai seperti ini.
Namaku Boboiboy Halilintar, panggil saja Hali. Aku sedang menuju kelas untuk segera duduk dan diam.
Tanpa memperdulikan keadaan yang ramai, langkahku terus berjalan ke arah yang aku tuju. Ramai, tapi terasa bisa saja karena aku hanya berjalan sendirian.
Dua saudaraku berbeda kelas denganku, kami bertiga berpisah di pertigaan lorong sekolah. Taufan, adik pertamaku memilih pergi ke kantin untuk mengisi perutnya, karena terlambat bangun untuk sarapan
Gempa, adik keduaku adalah seorang ketua OSIS yang sangat sibuk, katanya ada rapat pagi ini. Kurasa itu cukup untuk menjelaskan kenapa aku menuju kelas sendirian.
Kelasku jauh dari gerbang masuk, aku berjalan dengan banyak suara memanggil namaku, dengan teriakan, bisikan, bahkan pekikan mereka.
Orang aneh
Terasa biasa saja, sampai seseorang datang memukul punggungku yang hampir membuat ku jatuh, "Yo, Hali!"
Aku menatapnya, aku tau persis siapa yang suka memukul punggungku sembarangan. Aku mencubit pipinya yang memang tembem, dia adalah gadis konyol yang dulu aku temui.
"Dasar" Hanya tersenyum tipis, aku melihat wajahnya yang tambah datar. Itu malah membuatnya tambah lucu.
Aku melihat kejanggalan di wajahnya, sebuah plester terlihat dibalik poninya. Gadis itu tetap tersenyum, jangan bilang jatuh lagi.
"Lagi?" Seolah mengerti, gadis itu cuma nyengir gaje dan menggaruk pipinya.
"Ya....gimana, kayaknya sepedaku harus ku servis"
Aku menatapnya datar, dan menarik pipinya, "Harusnya kamu yang diservis, makannya kalo naik sepeda hati-hati!"
"Adu duh!! Sakit" Gadis di sampingku ini segera menepis tanganku, dia mengusap pipinya yang sedikit merah itu. Apa aku harus merasa bersalah?
Oke baik
Aku mengusap pipinya yang aku tarik, memang agak merah, sepertinya itu sakit. "Maaf deh"
"Ya, dah" Aku menarik tanganku kembali. Dan kami masih berjalan searah, karena kelas kami bersebelahan. Aku melihatnya, sepertinya dia melamun.
*Dukk
Kan
Aku segera memegang dahinya. Gadis itu kejedot' tiang sekolah, aku menghela nafas kasar. Gadis ini memang ceroboh, kadang sering melamun gak jelas, berakhir dengan jatuh atau kejedot seperti tadi.
"Kau tidak apa?"
Gadis itu tetap diam, apa dia melamun lagi? Jangan bilang dia mati rasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/263911970-288-k193984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy x Reader || with elemental
HumorKumpulan cerita dongeng (fiksi) perihal kamu dan Boboiboy(s) . . . . . Warning! Menggunakan bahasa Indonesia non-formal dan latar belakang Indonesia karakter dari © Monsta //© Boboiboy Boboiboy x Reader, with elemental