07

2.5K 331 2
                                    

🏵🏵🏵

"Loh? Kok ada disini?" Renjun yang tadinya mau pergi ke teras rumah untuk memakai sepatu, dihentikan oleh kehadiran seseorang yang sedang berbaring di sofa.

"Kenapa? Gak boleh?"

"Maksudnya, tumben?"

"Kangen kamu"

"Idih?" cibir Renjun.

"Kangen kalian lah." laki-laki yang berbaring tadi mengubah posisi nya menjadi duduk, "Pengen ketemu papa, tapi ternyata gak ada. Masih suka jarang pulang, ya?"

"Bukan jarang lagi, Na. Papa gak pernah pulang, dia betah sama bos nya."

"Gak apa-apa kalo bos nya baik, lagian papa juga pasti seneng kerja sama orang itu."

Renjun mengangguk, "Aku berangkat sekolah dulu, ya, Na."

"Iya, aku juga mau berangkat sekolah bentar lagi. Hati-hati!"

Renjun mengangguk, dia memakai sepatu lalu berjalan keluar dari pagar rumahnya. Diluar dia melihat sebuah mobil mewah berwarna hitam terparkir.

Entah mobil siapa, namun kaca bagian belakang nya perlahan turun dan menampilkan seorang pria yang sangat ia kenali.

"RENJUN!"

"Haechan?"

"Sini masuk!"

Renjun mengangguk lalu masuk ke dalam mobil itu.

"Ih kok tumben?" tanya Renjun.

"Pengen aja, lagian aku udah tau rumah kamu."

"Ekhem!"

Renjun dan Haechan menoleh ke arah laki-laki yang duduk di kursi supir.

"Udah?"

Renjun menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang ada di kursi supir. Tak lama matanya membulat ketika ia mengenali laki-laki itu.

"Papa?!!"

"Papa?" Haechan kebingungan.

Yuta menoleh ke arah Renjun sambil tersenyum, "Papa!!!!"

Renjun maju untuk memeluk sang papa. Yuta yang juga sangat merindukan anak duplikat istrinya ini memeluk erat tubuh Renjun.

"Papa, kangen."

"Papa juga kangen kamu."

"Loh? Ini gimana sih? Jadi.. Renjun, kamu anak nya kak Yuta?"

Pasangan anak dan ayah itu melepaskan pelukan nya, Renjun kembali duduk disamping Haechan. Remaja itu mengangguk ke arah Haechan.

"Iya, dia.. papa aku."

"OHH!!" pekik Haechan, "Jadi ini ya anak kak Yuta yang gak pernah di ceritain itu?? Duplikat mama nya?"

Yuta mengangguk, "Iya, dia. Ternyata kalian temenan ya?"

Haechan ragu untuk menjawab pertanyaan manajer mama nya itu. Teman? Haechan tidak yakin bahwa dia menganggap Renjun hanya sebagai teman.

Magnolia | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang