10 (end)

3.8K 310 11
                                    


🏵🏵🏵

Berbekal persiapan dalam kurun waktu satu minggu, siap tidak siap bagaimanapun Renjun harus siap untuk hari ini.

Sekarang ia masih berada di backstage sambil menunggu Haechan yang sedang di makeover. Renjun gugup sekali sampai ada salah satu staff yang terus mengelap keringatnya yang jatuh melewati pelipis.

Hari ini adalah hari yang berhasil membuatnya berdebar, tampil dan bernyanyi di depan banyak orang --banyak sekali malah, sebab beberapa dari mereka sudah merindukan si penyanyi cilik yang dulunya sangat terkenal, yaitu Haechan.

Akhirnya Haechan selesai di makeover dan langsung menghampiri Renjun yang tidak mau berhenti menggerakkan kedua kakinya.

"Hey." Haechan berlutut di hadapan Renjun sambil memegang kedua tangan laki-laki itu, "Rileks aja, kamu cuma nyanyi aja kok."

"Tapi ini pertama kalinya buat aku, chan."

Haechan tersenyum manis, bukan hanya manis tapi Renjun merasakan sekali bahwa senyuman laki-laki itu tulus dan langsung tergambar dari isi hatinya.

Mata coklat itu menatap laki-laki di depannya yang menunduk.

"You so beautiful."

"H-hah?" tanya Renjun semakin gugup.

Tangan kanan Haechan mengusap pipi kiri Renjun masih dengan senyuman yang belum pudar.

"Cantik banget." jika boleh Haechan ingin terus memuji Renjun setiap detik, bagaimana tidak? Penampilan Renjun yang memakai baju serba putih, di tambah rambut laki-laki itu sudah sangat panjang dan salah satu sisi nya di pakai kan jepit.

Namun sekali lagi Renjun ingin menentang bahwa sesungguhnya ia itu tampan, bukan cantik. Tetapi tatapan Haechan yang sangat dalam tidak mampu membuatnya bergerak sedikit pun.

Haechan berdiri sambil meraih lengan Renjun, "Mau nonton mama kamu tampil?"

"Mm.. udah tampil ya?"

Haechan mengangguk lalu mengajak Renjun mendekati panggung. Kebetulan penampilan para orang tua mereka baru saja mulai.

Sorak-sorai terdengar meriah, membuat Renjun merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan selama ini. Seperti ada kesan tersendiri di dalam hatinya.

Haechan bisa melihat terpampang senyum bahagia di wajah laki-laki itu, membuat Haechan ikut tersenyum lalu menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang bersemu.

Saat penampilannya sudah selesai, Renjun ikut bertepuk tangan heboh sampai berteriak meneriaki mama nya dengan kata 'keren'.

Lalu mc mengumumkan bahwa penampilan selanjutnya adalah penampilan Haechan, sontak itu membuat Renjun menjadi gugup lagi.

Haechan peka akan itu, ia meraih kedua tangan Renjun dan mengurung kedua tangan lentik itu di kepalan tangan nya.

Kedua manik mata mereka bertemu, pancaran sinar lampu di panggung membuat mata Renjun berbinar. Haechan sampai tidak bernapas untuk beberapa detik ketika melihat mata cantik itu menatapnya dengan gugup.

"Kamu bisa anggap semua orang gak ada kalau nanti di atas panggung, bayangin cuma ada kita berdua aja. Bisa?"

Renjun awalnya terdiam namun tak lama kemudian mengangguk.

"Oke, good." Haechan mengusap rambut Renjun, "Yuk, giliran kita."

Haechan menggandeng tangan Renjun untuk naik ke atas panggung. Sorak-sorai lebih meriah dari sebelumnya. Renjun sesekali menghela napas, ia harus bisa membuat telinga nya tuli akan sorakan itu dan membuat matanya buta melihat banyaknya orang di hadapannya.

Renjun merasakan tangan seseorang mengusap pipi nya, ia pun menoleh.

"Just look at me, don't look ahead, if it makes you more nervous."

Renjun memegang tangan Haechan yang menyentuh pipinya lalu mengangguk. Detik berikutnya musik mulai diputar, Renjun memejamkan matanya untuk mengendalikan dirinya agar tidak terlalu gugup.

Tanpa kesadaran Renjun, suasana disana menjadi hening saat Renjun mulai bernyanyi. Haechan yang ada di samping Renjun pun ikut terdiam mendengar suara Renjun yang memang semerdu itu.

Dan juga laki-laki itu terus memejamkan mata, benar-benar tidak melihat sekitarnya sedikitpun.

Lalu giliran Haechan tiba untuk bernyanyi, matanya tidak memandang lurus ke arah penonton tetapi ke arah Renjun.

Sedikit heran, Renjun tidak mau membuka matanya membuat Haechan menjadi khawatir. Tapi ketika giliran Renjun lagi, laki-laki itu langsung menyanyi.

Sampai penampilan mereka mulai berakhir masih hening. Haechan dengan cepat menghampiri Renjun dan menangkup wajah laki-laki itu.

"Ren? Buka matanya, kamu kenapa?"

Renjun menggigit bibir bawahnya, "U-udah selesai... ya?"

"Udah. Ayo sekarang buka matanya."

Renjun perlahan membuka matanya dan detik itu tepuk tangan serta sorakan meriah memecahkan keheningan yang baru saja tercipta.

Kesan nya lebih dari yang ia dengar sebelumnya, ini lebih... entahlah, Renjun merasa ada beberapa kembang api yang meledak di dalam hatinya.

Tanpa sadar bibirnya tersenyum dan matanya mulai berkaca-kaca melihat para penonton yang mengapresiasinya seperti itu.

"RENJUN!!!"

Atensi Renjun tertuju pada seseorang yang menonton di paling depan. Oh, bukankah itu Nana?

Laki-laki itu tampak bahagia dan bangga melihat saudara kembarnya berdiri di panggung sebesar ini.

"WUHU RENJUN KEREN!!" teriak Shotaro.

Renjun benar-benar terharu dan dengan kemauan nya sendiri ia langsung memeluk Haechan di sampingnya, yang membuat sorakan semakin menjadi ketika melihat Haechan dan Renjun berpelukan diatas panggung.

Haechan mendekatkan mic nya, "Tolong beri dia dukungan dan banyak cinta ya?" ujar Haechan yang di-iya-kan oleh para penonton.

"Kalian punya idola baru."

"Satu lagi, mulai hari ini Renjun resmi jadi milik saya sepenuhnya."

Renjun terkejut mendengar apa yang telah diucapkan pria itu dan langsung melepaskan pelukannya.

"Ch--"

"Ini rencana bagus yang pernah aku bilang, aku buat kamu jadi milik aku sepenuhnya. So.. yah, will you be mine?"

Tidak. Ini benar-benar hari yang membuatnya begitu berdebar, jantungnya tidak pernah dibiarkan untuk berdetak sedikit lebih santai.

Dan hari ini juga adalah hari yang begitu mengharukan.

Teriakan para penonton yang menyuruh Renjun untuk menerimanya membuat Renjun dengan cepat langsung menerima pernyataan pria itu.

"Yes, i will!!"

Haechan senang bukan main dan langsung berhambur memeluk tubuh yang selalu pas untuk ia peluk.

Hari ini akhirnya tiba, ia bersyukur semua berjalan baik-baik saja. Semoga juga kedepannya ia dan Renjun baik-baik saja.

🏵🏵🏵










END

























Beneran gak ada konflik kan hehe

Mohon maaf kalau ending nya kurang memuaskan ya

Terima kasih buat kalian yang udah baca book ini, i love y'll so much ❤

Magnolia | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang