Hilang

1.4K 233 101
                                    

Waktu berlalu dengan cepat, tidak terasa penghujung minggu yang selalu menjadi momen kemerdekaan Beomgyu akhirnya tiba juga. Ini hari sabtu, hari dimana taman-taman dan jalanan besar akan penuh dengan orang-orang yang sedang coba hibur diri dari hiruk pikuk pekerjaan dan masalah kehidupan yang mencekik, Yeonjun akan termasuk salah satunya.

Ia dapatkan libur khusus dari boss untuk habiskan waktu bersama anaknya, sebuah reward kecil karena Yeonjun sudah begitu setia dan ulet bekerja. Namun hari ini nyatanya tak hanya untuk mereka berdua, seorang lagi bocah lucu yang gemar sekali menempeli Taehyun seperti nasi yang sudah terinjak di telapak kaki ikut merengek bergabung, Kai namanya.

"Mamanya Kai bekalin uyu gak?"

Yang ditanya diam terpaku pandangi beragam makanan manis berserakan di atas meja, mulai dari snack sampai buah-buahan ada, ulah ibunya. Ibunya seperti berpikir Kai pergi berbulan-bulan dengan semua snack dan makanan tidak sehat yang ia bawakan. Padahal bocah itu hanya akan habiskan jam sorenya bermain di sekitar taman kota bersama Yeonjun dan Taehyun.

Ibunya sampai membuat Yeonjun mau tidak mau membongkar isi tasnya dan mengatur ulang makanan yang perlu dibawa. Sisanya tentu akan ia kembalikan pada ibu Kai. 

Dan sebagai seorang bocah yang menyukai rasa manis, perhatian Kai jadi tidak bisa beralih dari si bungkus kuning coklat batangan.

"Hyuka mau itu." Jarinya menunjuk coklat dan matanya mengedip, tidak sama sekali menjawab pertanyaan Yeonjun. Ujarnya berhasil alihkan perhatian Yeonjun dari tas Taehyun yang sedang ia isi dengan bekal.

"Nanti ya, Kai bawa uyu gak?" Ulangnya  kali ini dengan pandangan fokus pada yang paling muda.

"Bawa di dalam perut." Jawab Kai ceria sembari pamerkan cengiran lucu namun tengil yang khas. Buat Yeonjun tertawa lalu usap rambutnya yang ikal dan tebal seperti anjing poodle.

"Hyuka mau yang mana? Yang stroberi atau pisang?" Yeonjun tunjukkan 2 kotak susu berbeda rasa. Walau ia tau anaknya lebih menyukai susu stroberi, tapi apa salahnya mengalah dan berbagi jika Kai menginginkan yang itu. Beruntungnya tanpa drama Kai memilih susu pisang.

"Yang ping untuk Teyun." Sementara Taehyun yang disebut-sebut sibuk sendiri dengan pantulan dirinya di kaca jendela. Mengamati tampilannya yang rapi dengan baju kodok dan kaus biru serta kupluk kebesaran sewarna kaos yang suka melorot di kepalanya. Papa bilang Taehyun keren, besar kepala lah anak ini, tak habis ia pandangi dirinya yang keren ini walau kacanya buram.

"Topinya gede." Adunya pada dirinya dalam kaca, namun enggan juga untuk melepas. Kata papa, Taehyun keren!

"Taehyun pakai tasnya sini." Panggilan Yeonjun memutus sesi berbincang Taehyun, dengan langkah kecil ia berlari.

"Nanti di taman Taehyun sama Hyuka jalan ya? Pegangan tangan jangan dilepas oke? Papa gak kuat kalo gendong terus."

"Tapi om kuat angkat rumah?"

"Bukan rumahnya yang om angkat, tapi bahan bikin rumahnya."

"Rumahnya engga?"

"Papa gak kuat Taehyunn."



°•°



Jeritan-jeriran riang keluar dari mulut kecil Kai dan Taehyun setibanya mereka di taman kota yang cukup luas. Mata keduanya dengan liar mengintai seisi taman, memberikan informasi beserta rangsangan ke otak untuk melepas gandengan tangan dan berlari ke sana ke sini.

"Papa Tyun mau itu." Taehyun menunjuk layangan sementara Kai menunjuk sepeda di arah yang berlawanan.

"Hyuka mau naik itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang