Cita-cita

1.6K 279 193
                                    

"Papa kok punya antena?"

Taehyun bertanya bingung, pandangannya terpaku pada rambut Yeonjun yang diikat membentuk apple bun. Sengaja sebenarnya, agar poninya yang sudah menutupi mata tidak menganggu aktivitas. Namun lain yang dilihat Taehyun. Papanya lucu, terlihat seperti badak.

"Supaya tidak menganggu. Mata papa sakit, rambutnya nusuk-nusuk." Jelas Yeonjun sambil menggoyangkan kepala, rambutnya yang mencuat ke atas jadi mengangguk-angguk. Taehyun terkikik, dengan polos ia turunkan poninya yang sudah disisir rapi dari samping.

"Tyun juga mau antena, rambutnya nusuk-nusuk." Ujarnya, menarik paksa poninya yang sebenarnya tidak begitu panjang untuk menutupi mata.

Yeonjun tertawa. Tangannya kemudian menjangkau sebuah karet rambut di ujung meja, memangku Taehyun, lalu dengan lembut mengikat rapi poni Taehyun di ubun-ubun. Hanya anak rambut tipis yang tersisa, berantakan menutupi dahi lebar si kecil. Rambut Taehyun yang lurus jadi terlihat seperti air mancur di atas kepalanya.

"Sudah."

"Tyun punya antena juga~" Anak itu mengangguk-angguk. Tertawa senang melihat rambutnya bergerak menari.

Yeonjun melepaskan kekehan singkat melihat tingkah Taehyun, kemudian masih sambil memangku Taehyun ia kembali sibuk pada kotak bekalnya. Dengan telaten memasukan nasi dan dadar sisa sarapan mereka untuk makan siang di tempat kerja nanti. Tak lupa air minum juga kimchi sebagai pelengkap.

Menu pagi ini kesukaan Taehyun; nasi panas, kimchi yang tidak pedas, telur dadar dan susu hangat. Dadar dengan potongan wortel yang paling favorit. Bisa buat Taehyun nambah. Yah, sederhana sih. Meski sederhana kalau disyukuri semuanya terasa lebih nikmat.

"Sekarang Taehyun ke rumah bibi Jeon ya? Jangan nakal nanti bibi pusing." Yeonjun membuat gestur pusing, wajahnya yang mengkerut jelek membuat tawa melengking Taehyun keluar.

"Pusing~"

Setelah bersiap keduanya bergegas menuju rumah bibi Jeon, mengingat waktu masuk kerja Yeonjun juga sudah semakin dekat.

Tentunya masih dengan apple bun yang menghiasi kepala keduanya.

Beberapa orang melihat mereka dengan pandangan yang lucu. Gemas dengan kekompakan sepasang ayah dan anak ini.

"Beomgyu?" Tiba di rumah bibi Jeon Yeonjun tidak lagi terkejut mendapati anak tengil penyuka mobil itu duduk manis memangku mobil remot berwarna hitam, menunggu kedatangannya. Sudah seperti jadwal rutin.

Begitu matanya menangkap rupa Yeonjun dan Taehyun, langsung tersenyum lima jari ia.

"Hari ini beneran libur om."

Beomgyu sepertinya sudah tau apa yang akan Yeonjun katakan, jadi lebih dulu ia memberikan alasan. Malas juga pagi-pagi sudah kena ceramah papanya Taehyun ini. Diakan juga mau main bersama Taehyun dan Kai.

"Bibi, titip Taehyun ya? Kalau nakal tolong ditegur." Bibi Jeon tersenyum, menyambut tangan Taehyun. Yeonjun ini walau sudah bertahun-tahun menitipkan Taehyun padanya, tetap saja bersikap sopan dan sungkan. Padahal keduanya sudah seperti anak dan cucu baginya. Sehari tidak mendapat kabar bisa risau tak karuan hatinya.

Ia meminta Yeonjun menunggu sebentar sementara ia membawa Taehyun masuk bersama Beomgyu. Kebetulan Kai sudah datang lebih dulu. Wanita itu kembali sambil menyodorkan wadah kecil berisi sup untuk makan siang Yeonjun nanti.

"Ini bawa ya? Jangan telat makan. Makin kesini kamu makin kurus." Yeonjun tersenyum malu, tidak enak sebenarnya sudah begitu banyak merepotkan keluarga bibi. Tapi kalau menolak, justru bibi Jeon akan marah padanya. Ibu dari Jeon Jungkook itu bahkan tidak segan menahan Taehyun menginap satu malam dengan iming-iming satu lemari cemilan manis Jungkook akan berpindah hak menjadi milik Taehyun jika ia kesal pada Yeonjun. Membuat Yeonjun tidur sendiri dalam kegalauan

Little TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang