#1

1.9K 107 2
                                    

"Jes, nih lu dipanggil lagi sama BK gara-gara ulah lu kemaren." Azizi memberiku surat

Ini merupakan surat peringatan terakhir dari sekolah, capek tahu gak sih aku dipanggil terus sama BK.

Dengan langkah berat ku beranjak dari kursi dan keluar dari kelas menuju ruang BK di lantai bawah, namun saat melihat ke taman di depan gedung kelasku. Ku melihat ada siswi duduk sendirian sambil membaca buku di taman, apa dia tidak memiliki teman? Agak aneh sih.

Perjalanan lalu dilanjutkan dan sampailah di depan ruang BK, sedikit mengintip ternyata kak Jesslyn sudah ada di dalam. Mati aku.

Lalu aku masuk dengan cengengesan dan duduk di samping kak Jess, terlihat dari wajahnya sudah pasrah. Biasanya sih wajahnya udah menahan marah, udah capek kali ya? Bagus lah.

Bu Melody merupakan guru BK yang menangani murid badung sepertiku, saking seringnya aku masuk BK sampai Bu Melody saja tahu harum parfum ku.

Perbincangan dimulai, Bu Melody sudah lelah menangani ku. Tiap bulan pasti aku selalu hadir, entah karena bertengkar atau membuat onar.

Begitupula dengan kak Jess, ia juga sudah lelah datang tiap bulan ke sekolah. Maklum orangtua kami tinggal jauh dari kami, kak Jess adalah orangtuaku sekarang. Walaupun begitu, kak Jess tetap tegas mengurusku. Ia tak akan segan memukul jika aku sudah keterlaluan.

Bu Melody sampai bingung mau berbicara apa, ini peringatan terakhir kamu Jes, kalo kamu gak bisa jaga sikap kamu minimal sampai kenaikan kelas maka sekolah akan mengeluarkan mu. Ujar Bu Melody.

Bagus deh, sekolah ini tidak menyenangkan. Segala hal diatur semua, aku jadi tak bisa berekspresi jadinya.

Oh iya jika kamu penasaran kenapa aku sampai bisa dipanggil BK kali ini, karena aku mencoret-coret tembok kelas dua belas - tiga dengan cat semprot dari gudang sekolah. Bukan tanpa alasan, mereka sendiri yang cari perkara denganku.

Ngapain coba melabrakku ke kelas dengan alasan aku genit dengan cowoknya, cowoknya aja kali yang gak bisa liat cewek cantik sedikit.

Kembali ke laptop, perbincangan itu berakhir lebih cepat. Bu Melody hanya menitipkan pesan itu saja, kak Jess juga cuma iya-iya aja.

Setelah selesai kak Jess memintaku untuk mengantarnya sampai ke parkiran seperti biasa, akan ada perbincangan sedikit seperti biasa.

Saat sampai di parkiran, kak Jess sebelum masuk ke mobilnya ia menoyor dahiku dan mengancam.

"Kalo kamu gak bisa jaga amanat Bu Melody, kakak bakal bilangin ke mami dan papi biar kamu disekolahin di desa terpencil." Ancam kak Jess

"Ihh kak Jess jangan gitu, Jeci gak mau." Rengek ku

"Makanya jaga sikap kamu, kalo kakak sampe denger lagi kamu dipanggil BK. Kakak bakal telpon papi biar kamu bisa langsung dikirim ke desa. Ngerti!?." Gertak kak Jess

"Ngerti kak." Ucapku lemas

Setelah mengantarkan kak Jess, aku kembali berjalan menuju kelas. Karena waktu istirahat masih lama, aku berinisiatif untuk berkenalan dengan siswi di taman tadi.

Dengan berlari kecil kulewati lorong depan sampai menuju taman, kuedarkan pandangan mencari siswi tadi. Namun entah kemana perginya ia, sudah seperti setan saja.

Saat berbalik ...

"Mencari aku?." Tanya siswi yang duduk di taman tadi

"Monyet, babon, biji duren. Bikin kaget lu sumpah." Aku terkejut "Eh btw busway nama lau sokap? Gua Jessi." Lanjutku mengulurkan tangan

J&F (Jeci ft Freya)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang