#4

575 77 3
                                    

"Jes jelasin dong siapa yang kemaren, cakep banget loh." Kathrin mencolek colek lenganku

"Iya Jes, siapa yang kemaren? Gua kira lu lebih suka stir Mercy lu." Azizi sambil menyuapkan es krim ke mulut Ashel

"Orang, and stop touching me." Ucapku kasar

Kathrin lalu membuka gawainya, lalu sedikit terkejut karena melihat sebuah postingan yang diunggah oleh fan base ku.

Foto itu adalah aku yang tengah memberi tas pada Freya, lalu jumlah sukanya sampai ribuan dan yang komen ratusan.

Kathrin sedikit tahu soal Freya katanya, ia anak kelas sebelas lima. Anaknya emang pendiem dan anti sosial, ia berencana untuk PDKT aja sama dia karena mengira aku dan Freya tak ada hubungan apa-apa.

Sontak aku bangun dari kursi kemudian merenggut kerah Kathrin lalu mengangkatnya tinggi-tinggi, Azizi sontak bangun dari kursi dan mencoba melerai kami.

"She's mine Kath, if try to get her I will kick your ass without hasitation." Bentak ku

"Woi chill out Jes put her down, you got burned up there." Azizi mencoba melerai kami

"Alright sorry Jes my bad my bad, she's your." Ampun Kathrin

Lalu kulepaskan renggutanku, kan cewek masih banyak ya kenapa harus langsung Freya?

Karena kepalang kesal aku keluar dari kelas dan berjalan turun, agar emosiku sedikit mereda setelah kejadian tadi.

Saat udah turun ke lantai satu, kulihat Freya sedang kesulitan membawa buku. Kayaknya ia dari perpustakaan.

Segera ku berjalan cepat dan langsung mengambil setengah dari buku yang Freya bawa, awalnya ia berterima kasih namun saat melihat aku yang menolongnya tiba-tiba ia jadi ketus. Salah aku emangnya?.

Jahat juga teman sekelas kamu Fre, kamu yang badannya sependek itu disuruh bawa buku sebanyak ini? Awas aja nanti aku balas.

Saat sampai ke kelas Freya, kami menaruh buku di meja paling depan. Kemudian Freya kembali ke tempat duduknya, diikuti olehku.

"Ih kamu ngapain malah ikut duduk? Sana ke kelas kamu lagi, gurunya sebentar lagi masuk." Titah Freya

"Gak mau, aku maunya disini aja. Kelas aku membosankan." Aku ngeles

"Ya udah, jangan salahkan aku kalo kamu dihukum." Freya mulai membuka bukunya

Tak butuh waktu lama guru masuk ke kelas Freya, ternyata yang mengajar adalah Bu Vivi. Syukurlah.

Kok bersyukur Jes? Udah kenal banget aku sama Bu Vivi tuh, kebetulan beliau guru seni budaya dan dibagian menari.

"Jessi, kamu mau ikut pelajaran ibu?." Tanya Bu Vivi

"Tentu Bu, saya gak bakal ganggu kok. Sekalian saya ingin membimbing partner saya Bu, boleh kan?." Aku tersenyum sambil menepuk bahu Freya

"Ya sudah, jangan ganggu murid yang lainnya ya?." Tanya Bu Vivi yang dijawab dengan bentuk tangan ok.

Freya agak kesal saat aku diizinkan untuk diam di kelasnya, namun apa daya aku udah dapat izin.

Lima belas menit berlalu aku merasa bosan, lalu kuminta izin pada Bu Vivi untuk keluar dari kelas dengan alasan ingin mengecek partner lainnya yang kesulitan. Freya mengeluarkan nafas lega.

Sekarang kemana ya? Oh iya aku lupa, aku kan kemarin berjanji untuk membalaskan dendam Freya.

Dengan santai kuberjalan menuju kelas dua belas, sambil memikirkan hal apa yang sekiranya cocok sebagai pembalasan.

J&F (Jeci ft Freya)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang