#13

396 63 0
                                    

"Bu Desy, Jessi berangkat dulu ya? Tadi ladang juga udah Jessi siram dulu." Jessi salim pada seorang wanita paruh baya bernama Desy itu

"Iya ndhuk, hati-hati di jalan." Ucap Bu Desy

Bu Desy adalah orang tua sementara Jessi di desa, karena Jesslyn harus bekerja di kota dan tak bisa meninggalkan pekerjaannya.

Sudah dua hari Jessi bersekolah di SMA Mekar Wangi, sebuah SMA sederhana di desa tersebut dan satu-satunya SMA di desa tersebut.

Dua hari cukup membuat Jessi berubah, sifatnya kini lebih baik dari sebelumnya. Entah dalam bertutur kata atau bertingkah laku, inilah Jessi yang baru.

Jessi berangkat sekolah menggunakan sepeda butut, sengaja Jesslyn tidak memberi kemewahan apapun selama Jesslyn di desa. Tujuannya untuk membuat Jessi tidak manja.

Dengan melewati pematang sawah dan kebun warga, Jessi menembus dinginnya pagi menuju sekolah. Udara segar dan tanpa polusi dapat dihirup sepuas-puasnya, tidak ada rasa stress dan beban dalam pikiran.

Setelah menempuh sepuluh menit, Jessi akhirnya sampai di sebuah SMA yang gedungnya tak terlalu mewah.

Sambil memakan buah kersen yang dipetik di rumah ia berjalan menuju kelas, disambut oleh teman-temannya Jessi berjalan bersama menuju kelas.

Tentu tidak semua murid menerima Jessi pada awalnya, saat hari pertama saja Jessi menghajar lima siswa yang selalu mengejeknya. Katanya lima siswa itu adalah preman sekolah dan perundung, berkat Jessi SMA ini bebas dari perundungan.

Walau terpisah jauh dari Freya, ia sempat mencetak foto nya saat di kantin waktu itu. Hanya itu kenang-kenangan soal Freya yang ia bawa, selain kenangan manis dalam ingatan.














Sementara itu di kota, tepatnya di rumah sakit dimana Freya dirawat.

Freya baru siuman setelah koma selama dua hari.

"Ah kepalaku sakit sekali, eh ini dimana?." Freya mencoba bangun sambil memegang kepalanya

"Ahh kak Kath, ini kak Freya bangun. Aku bakal panggil suster dulu." Marsha berlari keluar mencari suster

"Tenang Fre, pelan-pelan aja. Kondisi kamu belum fit." Kathrin membantu Freya untuk duduk

"Kath, dimana Jessi? Aku butuh ia di sini sekarang." Freya berkata lirih

"Aku jelaskan itu nanti, sekarang kamu diperiksa dahulu. Aku mau nelpon Azizi." Kathrin mencoba menelpon

Dokter datang dan memeriksa keadaan Freya, puji Tuhan Freya bisa pulang dua hari lagi.

Setelah dokter selesai memeriksa, sembari menunggu Azizi dan Ashel datang. Kathrin dan Marsha tak membuka mulut soal kepergian Jessi, Kathrin terlalu takut jika berbicara sendiri.

Freya terus bertanya soal Jessi, namun Kathrin dan Marsha terus meminta Freya untuk sabar menunggu Azizi.

Lima belas menit kemudian Azizi dan Ashel sampai di rumah sakit, pintu kamar lalu ditutup rapat. Azizi dan Ashel duduk di samping kiri, lalu Kathrin dan Marsha di samping kanan.

Azizi nampak berat hati saat akan menceritakannya, namun Ashel mencoba menguatkan Azizi untuk bercerita. Freya makin bingung.

"Begini Fre, Kathrin atau yang lainnya boleh menambahkan kalo ingin. Jadi Jessi pergi-" omongan Azizi terpotong

"Jessi pergi ke mana? Zee jelasin cepetan." Freya menggoyangkan badan Azizi

"Ia pergi meninggalkan kita, bukan meninggal. Tapi ia mengasingkan diri sementara waktu, sepertinya akan lama. Ia menitipkan surat ini padamu sebelum pergi." Azizi memberi surat

Saat Freya membuka surat tersebut.

"Hey my little Cupid, jaga diri kamu di sana ya. Mungkin kita gak bakal bertemu lagi dalam waktu yang lama, kalo urusanku udah beres aku bakal cari kamu kok. Ingat selalu janji kita di karnaval, kamu adalah milikku dan aku adalah milikmu. Last words, Freya I'm sorry I falling in love to you. I know it's crazy, but this were from my really deepest heart. Take care of you, see you again."

Beserta ciuman lipstik di atas kertas tersebut dan barcode, Kathrin dengan sigap scan barcode tersebut yang akan menuju ke sebuah lagu berjudul Cinta Sejati karya Bunga Citra Lestari.

Air mata Freya menetes saat mendengar lagu itu, Jessi pergi meninggalkan ia seenaknya saja. Freya tahu jika Jessi mencintai Freya, tapi apa ia sepengecut itu sampai melarikan diri?

"Fre, ceritanya belum selesai. Jessi pergi bukan semata-mata karena pengecut, ia terlalu malu untuk menunjukkan wajahnya dihadapan kamu." Azizi melanjutkan cerita

"Benar Fre, ia sudah mengecewakan banyak orang dan salah satunya kamu. Setidaknya beri ia waktu untuk berubah." Tambah Kathrin

"Gak bisa, aku harus ketemu Jessi ahh sakit." Freya mencoba bangun namun rasa sakitnya kembali terasa

"Sudah tak perlu Fre, Jessi justru akan marah jika kamu datang ke sana. Ia tak membenci kamu, ia benci dirinya sendiri. Jadi sekarang kamu mending istirahat yang cukup." Azizi menahan Freya

Azizi benar, Jessi akan marah jika melihat Freya ada di hadapannya sekarang. Jessi terlalu malu jika harus berhadapan dengannya.

Kini Freya hanya bisa berbaring lemas di atas kasur, membayangkan Jessi yang jauh di sana sambil mendengar lagu Bunga Citra Lestari tadi.






Di sekolah gempar, Jessi dianggap sebagai kriminal karena hampir membunuh Sarah dan kedua temannya.

Kedua teman Sarah hanya mengalami luka ringan, namun Sarah mengalami luka berat. Rahang kirinya patah, lima giginya patah, dan tengkorak belakangnya juga retak sampai mengeluarkan darah yang banyak.

Keluarga Sarah menuntut Jessi untuk dihukum, namun berkat pengacara keluarga Jessi. Tuntutan dicabut karena hakim dan jaksa menganggap kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dengan kata lain pengacara keluarga Jessi menyogok hakim dan jaksa untuk menolak tuntutan keluarga Sarah.

Hal ini berkat bantuan Azizi dan Kathrin, mereka berdua adalah otak utama dari penyogokan tersebut. Tangan harus dibalas dengan tangan, itu baru keadilan. Itu adalah tujuan dari dibentuknya trio idiot.

Sarah tak patah arang, ia memviralkan deep fake video Jessi yang melakukan hal tak senonoh. Tak butuh waktu lama, video tersebut tersebar diantara siswi.

Namun Bu Melody dan sekolah telah mengeluarkan surat drop out, jadi Sarah hanya membuang waktunya saja.

Azizi lalu ke ruangan pengawas di ruang BK, dan meminta Bu Melody beserta guru BK dan kepala sekolah untuk melihat tangkapan video disaat tragedi itu terjadi.

Sarah dan teman-temannya dipanggil ke BK untuk menjadi saksi, ini akan menjadi senjata pamungkas Aziz dan Kathrin untuk membalas perbuatan Sarah.

Tapi bukan Kathrin jika tak licik, sehari sebelumnya ia menyogok salah satu guru BK agar menyerahkan salinan video rekaman kamera pengawas lalu menyebarkannya setelah Sarah dan teman-temannya melihat video tersebut.

Semua tercengang saat melihat Sarah mencekik Freya dan menghajarnya sampai tersungkur, belum cukup salah satu teman Sarah juga menendang kepala Freya sampai pingsan.

Semua pihak yang ada di sana geram dengan perbuatan Sarah dan teman-temannya, Bu Melody bahkan langsung mengeluarkan surat drop out hari itu juga untuk Sarah dan teman-temannya.

Kathrin juga mengunggah video tersebut dan secara cepat menjadi perbincangan, bahkan ke sekolah-sekolah lain. Dengan kata lain reputasi Sarah dan teman-temannya sudah buruk, akan sangat kecil kemungkinan mereka akan diterima di sekolah-sekolah lain.

J&F (Jeci ft Freya)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang