4.Kabur

2.4K 308 4
                                    

Sebelumnya makasih yang udah mampir kesini🤗

[HAPPY READING]
°
°
°
Jangan lupa Vote & komen

°
°
°

Davra dan Bagas tiba didepan ruang inap bersamaan dengan dua temannya yang lain.
Keenan Albijar membuka pintu secara perlahan.Mereka tidak mendapati siapapun diruangan itu.

"Kamar mandi kali."celetuk Bagas.Ia langsung merebahkan diri di sofa ruangan itu.

"El coba Lo periksa."perintah Keenan seenaknya ke arah Rafael Bagaskara yang kebetulan posisinya paling dekat dengan kamar mandi.Rafael hanya berdecih,Keenan hanya menyengir bodoh saat sadar siapa yang ia suruh.

"Anjirr punya nyali Lo nyuruh manusia es."ejek Bagas memang diantara keempatnya Rafael yang paling dingin.

Rafael tetap berjalan kearah kamar mandi,namun ternyata nihil ia tidak melihat siapapun didalam.

"Gak ada."

"Hah yang bener Lo,masa gak ada juga."Bagas memeriksa kembali kamar mandi dan hasilnya ternyata sama.

"Dav coba Lo tanyain susternya."Davra langsung menghubungi suster yang menangani bocah laki laki itu.

Beberapa saat kemudian terdengar beberapa langkah memasuki ruangan itu,terlihat dua orang suster memasuki ruuangan,salah satunya terlihat takut dan satunya lagi terlihat khawatir.

Davra menanyakan keberadaan bocah itu kepada keduanya,tapi mereka juga tidak mengetahui keberadaanya,Davra murka ia sudah menyuruh keduanya untuk menjaga bocah itu dengan baik.Davra akui itu juga salahnya yang tidak menaruh penjagaan yang lebih ketat ia tidak berpikir kalau bocah itu akan kabur disaat keadaanya belum membaik.

Davra kebingungan ia merasa sesak seperti kehilangan sesuatu yang seharusnya ia jaga.Rasanya sama seperti saat adik bungsunya menghilang .

"Maaf tuan muda,kami lalai."Davra mencengkram kuat rahang salah satu suster yang sedari tadi ketakutan.Teman temannya yang lain hanya menonton tidak dipungkiri mereka juga merasa khawatir entah kenapa mereka baru melihat nya sekali tapi mereka peduli dengannya.

"Tuan Davra sebaiknya kita cari Prince dulu,pasti dia kesakitan, keadaanya belum pulih."Keempat remaja itu mengerutkan keningnya,nama itu terasa familiar terutama untuk mereka.

"Prince?"tanya Keenan penasaran.Ketiganya memang tau soal menghilangnya bungsu Narendra adik dari Davra,karena mereka sering menolong Davra untuk mencari adiknya.

"Iya tuan,adik manis itu sempat menyebut dirinya dengan nama Prince."ujar Suster Rani sedikit kebingungan melihat ekspresi para tuan muda dihadapannya.

"Nama lengkap?"tanya Bagas ia semakin penasaran apa memang itu adik sahabatnya mengingat reaksi Davra yang tidak biasa.

"Maaf ia tidak menyebutkannya."Davra hampir menangis,bolehkah ia berharap bahwa itu adik bungsunya,ia sangat yakin mungkin ini yang jadi alasan mengapa Davra sangat khawatir dan sakit saat melihat kondisi bocah yang bernama Prince itu,ia merasa hangat saat mendekapnya,ia merasa bahagia saat mendengar ia siuman,dan perasaan kosong yang selama ini ia rasakan perlahan mulai memghilan.

"Surat."ujar Rafael menemukan sebuah surat diatas bantal.Davra dengan sigap mengambilnya ia membaca setiap baris yang tertulis.Berbagai ekspresi ia tunjukan yang mengguncang rasa penasaran teman temannya.

Keenan yang sudah dilanda penasaran langsung merebutnya setelah meelihat Davra selesai membacanya.

"Apa isinya?"Bagas mendekati Keenan ia juga penasaran dengan isi suratnya.

"Biar gue baca."Keenan merebut suratnya dari tangan Bagas.

Cek cekk bentar cek sound dulu biar mantul nulisnya.Gue mau nulis apaan dah,oh iya ya.Buat Abang yang udah nyelamatin Prince dari sakaratul maut,Prince mau ngucapin banyak terima kasih berkat Abang Prince gak jadi masuk neraka soalnya prince juga belum siap,tapi Abang jangan ngaku ngaku jadi kakaknya Prince Juga dong soalnya prince gak punya keluarga apa lagi kakak,kalau Abang abangan Prince udah punya banyak jadi jangan nambah lagi pusing soalnya.oh y bang hehehe Prince mau kabur ya soalnya gak betah dirumah sakit bau obat,jarumnya juga sakit buat biayanya besok deh Prince janji ganti tapi kapan kapan ya belum punya duit dompetnya prince kayanya jatuh pas lagi gelut.Tapi kalau Abang ikhlas prince juga gak papa malah seneng hehehe.Semoga kita ketemu lagi Prince janji bakal balas Budi.

Tertanda
Prince tampan nan sexy.

"Anjir nih bocah nulis surat apa lagi curhat"celetuk Bagas,ia terkekeh membaca surat yang menurutnya lucu.Taoi tidak dipungkiri ia merasa kasihan sama tau ternyata ia tidak memiliki keluarga.

Davra berlari keluar meninggalkan teman temannya,ia sangat yakin bahwa bocah itu adalah adiknya, ia harus segera menemukan adiknya,ia tidak ingin kembali kehilangan lagi.Sudah cukup 13 tahun ia tidak ingin kehilangan lagi.

TBC

PRINCE or SEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang