8.Kantin

2.7K 325 66
                                    

[HAPPY READING]
°
°
°
Jangan lupa Vote & komen

°
°
°

Kelima nya kini berjalan kearah kantin setelah bel istirahat berbunyi.Kantin yang semula rusuh tiba tiba senyap saat melihat gerombolan anggota inti Cerberus.Meskipun sering melihat kelimanya para siswa SMA Nusa bangsa tidak akan bosan bosan memuji visual mereka.

Mereka berjalan kearah bangku yang biasanya tepat berada di pojok.

"Mau pesen apa,biar gue yang pesenin."ujar Irfan.

"Kan emang tugas Lo jadi babu buat mesenin makanan."ledek Daffi menarik turunkan alisnya.

"Anjirr bukannya makasih,gue mumpung baik nih."balas Irfan,niatnya kan baik mau mesenin makanan teman temannya biar kan cape ngantri gitu sekalian mau tebar pesona sih kan sayang punya wajah ganteng tapi gak dimanfaatin.Mubazir kata uminya Irfan.

Saat Daffi ingin membalas ucapan nya Irfan Daffa sudah menimpalinya.

"Kaya biasa."ujarnya singkat terlalu malas mendengar ocehan kembarannya.

Irfan mengangguk ia melihat kearah Devano.
"Samaain aja."

"Sama."ujar Mars singkat,padat dan jelas.Irfan mengehela napas.

"Kalau gue pesen.."

"Gak,Lo ikut gue pesen,enak aja."Sewot Irfan menarik tangan Daffi,Daffi yang ditarik tiba tiba menggerutu tidak jelas.

Saat sudah hampir sampai di stand makanan,tiba tiba Irfan berbalik menuju meja mereka.

Ia berdiri tepat dihadapan Mars,Mars yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya.Daffa hanya diam memperhatikan sedangkan Devano mencibir ia tau apa yang aka dilakukan Irfan.

"Hehehe duitnya mana?"Tangannya menengadah kearah Mars,Mars mengambil dompet di saku celananya.Menyerahkan empat lembar uang lima puluhan yang diterima dengan bahagia oleh Irfan.Lalu seger kembali ke stand.

Sambil menunggu pesanan tidak ada percakapan yang terjadi,Ketiganya asik dengan ponsel masing masing.

"Hai mars,kita boleh gabung gak?"Tanya seorang siswi berpakaian ketat dan ber-make up tebal ia adalah Mela.Mela dengan suara yang sengaja dimanis maniskan.Ia langsung duduk dihadapan Mars tanpa mendegar balasan pemuda tampan itu.

Para penghuni kantin hanya diam sudah terbiasa oleh keberanian Mela yang gencar mendekati Mars meskipun sering diabaikan.Mela bersama kedua antek anteknya memang sering mendekati Mars dkk.Semua orang tau bahwa perempuan itu menyukai Mars sejak SMP.Namun sayang Mars sama sekali tidak meresponnya.Tentu Mela tidak akan menyerah sampai berhasil mendapatkan seornag mars.Mela,Chika,dan Rani dulu satu sekolah dengan Mars dkk.Mereka seangkatan dengan Mars,Daffa,Daffi dan Irfan.

Mela saat SMP sama sekali tidak berani mendekati Mars mengingat seberapa dinginnya sosoknya.Ia hanya menyukai Mars dalam diam.Namun karena satu kejadian dimana Mars menolong Mela membuat perempuan itu berani mendekati Mars.Ia merasa istimewa dibandingkan perempuan lain karena Mars tidak pernah perduli oleh orang orang disekelilingnya kecuali para sahabatnya dan anggota gengnya.

"Daffa aku duduk disini ya?"tunjuk Chika kearah bangku disamping Daffa.Daffa hanya mengangkat bahunya acuh.Ia tidak menolak ataupun mengiyakan.
Chika segera duduk disamping Daffa.

"Siapa yang ngizinin Lo duduk disamping gue!"sarkas Devano menatap tajam kearah Rani yang akan duduk disampinga.Rani yang mendengar bentakan Devano terkejut namun segera menetralkan wajahnya,ia suda biasa mendapatkan penolakan dari seorang Devano.

"Dev,aku kan cuma mau duduk disamping kamu."rengek Rani bergelayut dilengan Devano.Devano menepis kasar tangan Rani.Ia tidak suka disentuh oleh orang asing.

"Jangan sentuh gue bitch!"

"Ran mending Lo pindah deh,jangan buat Devano marah."bisik Mela yang kebetulan duduk disampingnya.

Devano Rani Mela

-------------------------------------

Chika Daffa Mars

Rani mendengus kesal ia pindah duduk disamping Mela.

"Pesanan datang."seru Daffi meletakan pesanan teman temannya.Ia duduk disamping Mars.

"Ehh ada Tante Mela dan Kawan kawannya."ujar Irfan santai mengedipkan sebelah matanya kearah Mela.

Mela melotot tidak terima dipanggil Tante,umurnya sama seperti mereka 17 tahun.

Rani menghentikan Mela yang akan membalas ucapan Irfan meskipun dirinya juga kesal oleh ejekan  Irfan.Namun mereka harus jaga image dihadapan geng Cerberus.

"Udah Mel jangan di ladenin,mending kita pesen makanan."Keduanya beranjak menuju stand makanan.Mela dan Rani berjalan dengan angkuh,menyombongkan diri hanya merekalah yang bisa duduk bersama para Most wanted.Banyak yang menatap tidak suka kearah keduanya namun mereka hanya diam tidak ingin mencari gara gara dengan Mela dkk yang terkenal suka membully terutama mereka yang berani mendekati geng Cerberus.

Sedangkan di bangku Mars dkk mereka menikmati hidangan menghiraukan keberadaan Chika yang terus mengajak Daffa berbicara,berusaha menarik perhatian pemuda dingin itu.

Saat Devano menggeser mangkuk baksonya yang sudah tandas hanya tersisa kuah panas,Chika dengan sengaja menyenggolnya supaya airnya tumpah mengenai tangannya dan Daffa pasti akan bersimpati namun rencana hanya rencana nyatanya kuah panas itu malah mengenai tangan Devano.

"BRENGSEK LO APA A-"

"ANJINGG MATA LO BUTA YA!"

TBC

Makasihh yang udah mau mampir,vote dan komenn,seneng banget liatnya
Maaf ya kalau up nya lama,maklum udah mulai sekolah offline.
Tapi aku usahain buat tetep lanjutt.
Bye byee

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRINCE or SEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang