BAB 01. Pertemuan
Suasana di kelas XI IPA 2 kini terdengar sedikit berisik. Guru yang mengisi jam pelajaran kedua tidak hadir. Murid di kelas tersebut kini sedang konser dadakan. Walau tidak ada peralatan musik, tetapi itu tidak jadi masalah bagi mereka.
"Penampilan selanjutnya yaitu sebuah lagu yang akan dibawakan oleh artis kelas kita. Sebelum saya persilahkan, lebih baik penonton sekalian persiapkan diri kalian, karena penampilan ini dapat merubah hidup kalian. Yang semulanya masih bernapas, setelah ini akan berakhir di kuburan," ucap Taufan Keyvano yang bertugas menjadi MC di konser dadakan ini. Jangan lupakan pembawaannya yang penuh dengan gaya karena itulah hobinya, menebar pesona di sana-sini sehingga banyak gadis yang terpikat. Cowok yang suka memberi harapan pada cewek. Banyak cewek yang berharap bisa dijadikan pacarnya, tapi malah ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Sakit hati Dedek, Bang!
"Oke, inilah dia penampilan dari ... Guntur Rhoma!"
Semua mata mengarah ke arah pintu, tepatnya pada cowok yang baru saja memasuki kelas sambil membawa sapu yang akan ia jadikan mikrofon.
"Sebelumnya terima kasih karena saya sudah diberikan kesempatan untuk tampil di panggung yang besar dan megah ini. Kali ini saya akan mempersembahkan sebuah lagu yang berjudul let's have fun together," ujar Guntur sambil menirukan gaya bicara Rhoma Irama. Guntur Adipati nama lengkapnya. Sungguh tukang halu yang hebat sehingga kelas yang berantakan itu ia bilang panggung besar dan megah.
"Hampir mendekati sinting," guman seseorang yang duduk di barisan pertama, urutan ke dua dari belakang, sambil geleng-geleng kepala. Dia Biru Argevano, salah satu most wanted di SMA Galaska dan mendapat julukan sempurna dari semua orang. Lahir dari keluarga sultan, wajah tampan, dan otak yang pintar.
"Sinting begitu teman lo," sahut seseorang yang duduk di sebelah Biru. Dia Awan Mahendra, pria yang terkenal dingin dan irit bicara. Bahkan, pacarnya pernah mengeluh karena sifatnya yang seperti es kutub.
Baru saja Guntur akan mengeluarkan suara indahnya, tiba-tiba ....
Preeetttt ....
Bunyi nan panjang serta berirama itu sukses membuat semua murid di kelas itu itu mengumpati Guntur. Bau neraka dunia menyeruak, membuat mereka ingin pingsan.
"Sialan lo, Guntur! Kentut lo bau bangke!" umpat Taufan.
"Lo makan apa, sih, tadi pagi?" tanya Juli Anindya yang duduk di barisan ke dua, urutan ke dua dari depan. Cewek yang terkenal galak dan selalu sirik pada Taufan. Di sebelah cewek itu ada Zora sahabatnya yang sedang menutup hidung.
Guntur tidak menjawab dan malah nyengir lebar lalu akhirnya berlari ke luar kelas sambil memegang perutnya yang mules. Cowok itu berdiri di samping bangunan kelasnya.
Tuuut! Tuuut! Tuuuuuuttt!
Guntur tersenyum lebar dan memejamkan mata. Ia mengelus perutnya yang kini merasa lega.
"Njir, ternyata bener bau bangke," guman cowok itu mencium bau kentutnya sendiri. Tiba-tiba ia teringat kalau tadi pagi ia sarapan semur jengkol dan telur rebus dua. Ia terkekeh mengingat teman-teman di kelasnya yang kini pasti masih mencium bau kentutnya.
Guntur berbalik badan dan hendak kembali ke kelas. Akan tetapi, cowok itu masih belum melangkah dan malah ternganga di tempatnya. Matanya terbelalak menatap seorang siswi yang kini pingsan di lantai. Parahnya lagi, siswi itu adalah cewek yang selama ini Guntur sukai diam-diam. Auto diblacklist jadi calon pacar!
***
Karena telah membuat seorang siswi pingsan hingga masuk UKS. Guntur mendapat hukuman dari guru BK. Jam istirahat ia berlari keliling lapangan sebanyak sepuluh kali. Biru yang senang melihat temannya menderita, tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Cowok itu sengaja duduk di bangku pinggir lapangan sambil meminum minuman dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BiruBella
Teen FictionBiru Argevano, murid diSMA Galaska. Lahir dari keluarga sultan, otak pintar, dan wajah tampan membuatnya mendapat julukan 'sempurna' dari semua orang. Julukan itu sering membuat hati Biru tercubit. Di balik kata sempurna yang diberikan orang padanya...