Viona dan Ririn berjalan menuju kantin karna bel istirahat sudah bunyi dua menit yang lalu, tadinya Viona sangat malas untuk pergi ke kantin tapi berhubung dia lapar karna waktu pagi belum sarapan sehingga membuat perutnya keroncongan minta di isi.
Di sepanjang kordinor ada aja yang membisikan tentang Viona mungkin karna postingan Revan semalem, padahal pake helm tapi tetap aja mereka tau dari postur tubuh dan juga yang paling dekat dengan Revan adalah Viona jadi tidak heran.
"Rin bentar," ucap Viona menghentikan langkah Ririn karna ada panggilan masuk.
"Kenapa Na?"
"Si Revan telpon, gue angkat dulu bentar ya, lo kalu mau duluan gapapa nanti gue nyusul,"
"Gue tungguin di sini aja nanti bareng kekantinnya," jawab Ririn.
Viona menggeser ikon hijau dan langsung mendapat semprotan dari Revan.
"Lama banget ngangkat telpon doang," ucap Revan di sebrang sana dengan tidak sabaran.
"Biasa aja dong gausah ngegas gue matiin nih,"
"Jangan dong gue udah nyempetin buat ngabarin lo maen mau matiin aja,"
"Mau ngabarin apa? kalau ga penting gue matiin,"
"Gue bolos lo-,"
"Bolos terus ga lulus mampus lo!"
"Gue ada urusan di markas, lo pulang bareng si Ririn aja gue ga bisa jemput, si Nopal masuk RS,"
"Serius?"
"Iya,"
"Ko bisa?"
"Ya bisa lah, si Nopal di keroyok pas mau ke sekolah sampe pingsan, untung aja ada si Andra yang nolongin,"
"Kasian banget si Nopal, kalau sekarang gimana kabarnya udah siuman?"
"Udah,"
"Bagus deh nanti gue sama si Ririn pulang sekolah kesana,"
"Hem, lo jangan telat makan nanti maag lo kambuh,"
"Iya orang ini juga mau ke kantin malah di telpon sam-"
tut
Telpon terputus sepihak Revan lah pelakunya.
"Gasopan banget main maatin, gue belom selesai ngomong juga," kesal Viona sambil meremas ponselnya.
"Udah-udah gausah emosi tahan-tahan suami lo emang gada ahlak, ayo gc ke kantin gue udah laper," ajak Ririn mereka berdua langsung pergi ke kantin.
"Gue pesen dulu, lo kaya biasa kan?" ucap Ririn memastikan.
"Iya kayak biasa," jawab Viona dan duduk di salah satu kursi yang kosong sedangkan Ririn pergi untuk memesan.
Ririn kembali dengan membawa minuman sedangkan baso di bawakan oleh ibu kantin.
"Rin abis pulang sekolah kita ke RS dulu si Nopal di keroyok,"
"Yang benr Na?" tanya Ririn.
"Iya, tadi si Revan yang bilang pas di telpon,"
"Kasian juga lawan ribut gue, yaudah nanti kita ke RS,"
Mereka berdua melanjutkan makannya dengan asik bercanda namun tiba-tiba Tina dan antek-anteknya datang dan menumpahkan minumannya di dada Viona dengan sengaja.
Viona refleks langsung berdiri karna kaget, begitupun dengan Ririn, minuman yang di tumpahkan Tina terasa sangat dingin menembus seragam.
"Ups sorry ga sengaja," ucap Tina dengan kekehanya.
"Lo pasti sengaja kan," balas Ririn dengan ngegas.
"Lo gausah ikut campur," balas Dara yang ikut ngegas.
"Kenapa gue sahabat Viona berhak ikut campur,"
"Lo diem gue ga punya urusan sama lo, gue cuma punya urusan sama dia," ucap Tina kepada Ririn dan menunjuk Viona.
"Ada masalah apa lo sama gue?" jawab Viona berusaha untuk tidak terpancing emosi.
"Gue tau lo semalem abis nonton sama si Revan,"
"Kalau iya emang kenapa? ga ada urusanya sama lo," jawab Viona dengan tangan di lipat di dada.
Suasana semakin riuh murid yang sedang di kantin langsung mengambil posisi mengerumuni Viona, Ririn dan juga Tina dkk.
"Lo tau gue kan? kalau lo ga mau ada masalah jauhin si Revan,"
"Lo siapa ngatur-ngatur gue pake ngancem segala, emang lo pikir gue takut,"
"Oh lo mau main-main sama gue!" Tina langsung ingin menjambak rambut Viona karna geram namun Viona berhasil mengubah situasi dia tariknya tangan Tina dan di puter ke belakang membuat Tina menjerit.
"LEPASIN TANGAN GUE BRENGSEK!"
"Lo yang duluan mulai Tina Oktaviana Gradien," ucap Viona dengan menyebutkan nama lengkap Tina dan menekan ucapanya, semua yang menonton melongo karna biasanya murid yang berurusan dengan Tina bakal kalah tapi tidak dengan Viona.
Murid yang menonton tidak ada yang memisahkan karna tidak mau berurusan dengan Tina mereka mengabdikan momen dengan mempoto dan juga ada yang mevidio.
Aksi saling jambak antar Viona lawan Tina dan juga Panya sedangkan Ririn melawan Dara berhenti karna bu Pika datang tidak lupa membawa penggaris panjang di tanganya.
"BERHENTI, KE RUANG BK SEKARANG! DAN KALIAN MASUK KELAS SEBENTAR LAGI BEL BUNYI," teriak bu Pika menghentikan aksi mereka ber lima dan menyuruh murid lain masuk kelas.
"Kalian berlima ikut ibu," ucap Bu Pika keluar kantin dan di ikuti oleh Viona, Ririn, Tina ,Panya, dan juga Dara.
"Kalian ini mau jadi apa di sekolah malah ribut? bukanya jadi contoh yang baik buat adek kelas kalian!" ucap bu Pika menceramahi murid yang berada di hadapanya.
"Ibu tanya kenapa kalian ribut?"
"Si Viona bu yang mulai maen melintirin tangan saya liat bu sampe merah," adu Tina dengan menunjukan tanganya yang memerah.
"Jangan percaya bu, si Tina yang duluan numpahin minuman ke seragam saya liat basah, terus si Tina juga yang duluan mau jambak Viona bu, ya Viona lawan yakali Viona diemin,"
"Lo yang duluan ya jangan mitnah gue!"
"Lo gausah ngelak ya Tin, lo yang mulai duluan jangan ngebalikin pakta,"
"Kalo lo ga deketin si Revan gue ga akan ganggu lo,"
"STOP!"
"Jadi kamu yang duluan Tina cuma gara-gara Revan, ibu ga habis pikir dari dulu kamu ga berubah,"
"Kalian semua ibu hukum hormat bendera dan kamu Viona ganti seragam terlebih dulu baru jalanin hukuman, kalau kalian ngebantah atau hukuman ga di jalanin ibu ga segan-segan ngasih hukuman yang lebih,"
Dengan pasrah mereka berlima keluar untuk menjalankan hukuman.
Tina memandang Viona dengan tatapan permusuhan sedangkan Viona bersikap acuh.
___🌻🦋___
Mon maaf garing
sorry for typo
see you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANDRA
Teen Fiction⚠️Part masih berantakan, Bakal Revisi kalau ada waktu⚠️ Buat kalian yang suka silahkan baca, kalau ga suka silahkan out cari lapak lain, gampang!! Bagaimana jika sepasang anak muda yang masih ingin bebas merasakan masa SMA namun di jodohkan oleh ora...