Credit fanart : monoxi on twitter
Perasaan ini sungguh aneh, sang siluman tidak mengerti tentang apa yang dia rasakan saat ini. Hatinya terasa kosong dan begitu hampa, seolah-olah ada sesuatu yang telah hilang dari bagian hidupnya walau dia tidak tau itu apa.
Bagian hidup, ya. Kini dirinya tengah duduk di atas pohon, sedang menatap telapak tangan sambil menikmati suasana hutan yang begitu menenangkan pikiran.
Sudah berapa tahun ini? Dia tidak tau, dia tidak bisa menghitung waktu. Yang pastinya sudah sangat lama, sejak dia kehilangan orang itu.
Seseorang yang memberikannya kehangatan, dia tidak pernah berharap dicintai oleh siapapun. Tapi, rasanya begitu candu sampai dia berpikir bagaimana rasanya hidup tanpa itu. Aneh sekali, padahal dia sendiri sudah mengalaminya.
Ah, dia kembali merasakan perasaan ini. Perasaan rindu yang membuatnya gila tapi cukup candu, gila karena dia bisa merasakan sosok kehadirannya tengah memeluk dirinya dari belakang.
Dia mencoba menoleh ke sekitar, kemudian berdiri secara perlahan. Dia tidak merasakan kehadiran siapapun di hutan ini, padahal dia sudah menunggu lama. Apakah pemuda itu hanya datang sekali saja? Jika iya, sangat disayangkan.
Dia ingat akan suatu hal, ada suatu pemukiman warga di dekat hutan ini. Pemuda bersurai sinoper itu pasti tinggal di sana, walau dia tidak tau rumah yang mana. Dia tetap akan mencarinya.
"Mungkin aku harus memeriksanya."
★★★
Sebagai siluman, dia bisa melakukan banyak hal. Dia tidak sama dengan siluman yang lain, yang hobi memakan manusia dan mengancam keberadaan mereka.
Dia merupakan siluman yang cukup pintar diantara yang lain, karena itu wujudnya setengah manusia setengah rubah. Salah satu hal yang bisa dia lakukan adalah berubah menjadi manusia sepenuhnya.
Dulu dia berpikir kemampuan ini tidak ada gunanya sama sekali, buat apa menyamar menjadi manusia dan berbaur dengan manusia?
Dia memang selalu bosan, tapi tidak pernah menjadikan manusia sebagai mainan. Karena itu dia di cap sebagai siluman paling aneh dan diasingkan dari kaumnya.
Dia tidak masalah, lagipula dia tidak butuh itu semua. Hanya hidup sesuai dengan yang dia yakini, entah itu dihina atau yang lain dia tidak peduli.
Tapi sekarang, kemampuan menyamar menjadi manusia sekarang menjadi bermanfaat baginya. Dengan begitu, dia bisa dengan mudah mencari keberadaan rumah si pemuda.
Ketika dia menjadi manusia, semua bisa melihat sosok dirinya. Jadi dia tidak perlu khawatir soal komunikasi dan mencari informasi.
Akhirnya setelah bertanya ke warga sekitar, dia menemukan alamat rumah pemuda yang kemarin. Iris coklat itu menatap bangunan yang ada di hadapannya lalu memencet bel rumah, memanggil siapapun yang dirumah. Siapa tau saja yang menyambutnya adalah pemuda tersebut.
Namun ekspektasi nya jatuh saat melihat sosok yang menyambut di balik pintu. Itu bukan sosok pemuda dengan tubuh sehat, melainkan sosok perempuan tua dengan keadaan tubuh yang sudah tidak tergolong bugar lagi.
"Oh, mencari siapa?"
"Saya mencari Chuuya, apakah dia ada disini?" Tanyanya dengan seulas senyuman ramah.
"Chuuya nya sedang sakit. Apa kau datang untuk menjenguk dirinya?"
"Sakit? Jadi itu penyebabnya?"
"Jika diperkenankan, saya ingin menjenguk dan melihat keadaannya."
Sang nenek pun akhirnya memiringkan posisi tubuhnya dari ambang pintu, mempersilahkan sang siluman masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You⭑Soukoku [Ongoing]
FanfictionMenjadi abadi tidak menyenangkan, kematian sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi dirinya. Namun, kehadiran surai jingga mengubah cara berpikirnya. Membuat dia rela menunggu ratusan tahun, demi mengulang kembali kisah cinta bersama insan yang pal...