Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Start!
_______
⛅ 06.20 wib
Ruang makan luas itu tampak sepi, cuman ada seonggok manusia berseragam yang lagi duduk disana sendirian. Kepalanya ditaro meja sambil kakinya diayunin, kursinya tinggi jadinya kaki pendeknya itu nggak nyampe ke lantai
Aktivitas gabutnya itu diam-diam diperhatiin sama Riga yang baru aja turun dari lantai 2 kamarnya, udah rapi juga pakai seragam sekolahnya
"Kenapa?"
Zea cuman nglirik sebentar, "kenapa apanya?"
"Kenapa diem disitu?"
"Gpp" Riga nggak jawab, ikut duduk disebelahnya terus ngambil roti buat sarapan, "udah sarapan?"
"Gue?"
"Bukan, tukang kebun depan"
"Oh, gatau" Riga natap jengah kearah Zea terus ngulurin tangannya ke dia, "buka mulut" ujarnya sambil ngasiin potongan roti, Zea mah langsung mangap aja, kapan dia pernah nolak makanan
Akhirnya Riga nyuapin Zea sampe habis 2 roti, ya masih dengan posisi yang sama, Zea keliatan lemes banget pagi ini
"Sakit?"
"Gak"
"Terus kenapa lemes gitu?"
"Gpp" Riga yang cuma dapet jawaban sama itu terus berdiri menuju dapur, "Nanti gue mau kerumah mami Ayrin" serunya
Zea yang denger itu grusak-grusuk langsung lari nyamperin Riga yang lagi berdiri cuci tangan itu, "Ikut boleh?" Ujarnya sambil senyum ngedip-ngedipin matanya, "Hmm"
"Yeiii ketemu mami!!!" Teriaknya sambil lari kecil kedepan,
Riga tau Zea pasti kangen sama maminya, padahal ini baru 4 hari semenjak mereka tinggal berdua dirumah pribadi milik Riga. Mungkin karna kebiasaan dulu tinggal sama maminya
"Jangan lari-larian gitu" ujar Riga ngeliat Zea yang masih aja lari-larian diruang tamu
Zea berhenti terus nyamperin Riga, orangnya lagi duduk make sepatunya "Nanti jam berapa kerumah mami?"
"Pulang sekolah"
"Langsung?
"Boleh"
"Bawa apa ya buat mami?"
"Ya ntar beli sesuatu sekalian jalan"
"Hmm sesuatu tuh apa?"
Riga yang udah selesai sama sepatunya itu berdiri jalan ninggalin Zea, nggak jawab pertanyaannya
