18. Kesayangan Riga

4K 454 78
                                    

"Riga udah mau jadi calon papa ya sebentar lagi, Wahh selamat ya, Om ikut seneng"

Riga tersenyum mendengar itu, sebutan Papa benar-benar membuatnya bahagia, "Iya om makasi banyak"

Mereka sedang duduk bersama dikursi taman halaman rumah, angin malam-malam begini memang asik banget buat ngobrol santai ditemenin kopi hangat dan biskuit

Keluarga Yena dan Riga memang sering bertemu sejak dulu, menjadi dekat karena kerjasama bisnis diantara kedua perusahaan terbesar itu sejak 3 tahun yang lalu

Papi Yena juga sudah banyak bantuin Riga, mengajarinya banyak hal tentang dunia bisnis

"Yena, darimana kamu?" Tanya papi Tyo melihat Yena yang baru datang itu, ia baru saja duduk disebelah Riga

"Hmm? Dari mobil Pi ini ngambil hp, hp Yena ketinggalan tadi" jawabnya santai sambil senyum

Obrolan itu berlanjut, sampai kira-kira 10 menit setelahnya Riga mulai nyari-nyari keberadaan Zea, tadi dia bilang mau cuci tangan sebentar. Riga udah nawarin mau nemenin tapi Zeanya tetep ngeyel nggakmau

Riga udah mau beranjak pergi sebelum tangan Yena nyentuh tepat dilengan kanannya yang bikin dia nggak jadi berdiri
"Ga, gimana sama kerjaan lo? Kata papi lo udah megang perusahaan sendiri ya?"

"Hmm bukan megang perusahaannya, cuman ngerjain beberapa projek aja" jawab Riga

"Wah hebat banget, kenapa nggak dipegang sekalian aja Ga? Jadinya perusahaan itu atas nama lo gitu, padahal lo udah mampu banget loh" tambah Yena

"Enggak mau itu anaknya Yen, katanya nggakmau ribet dulu" ini Papi Rangga yang ngejawab

"Bukan gitu pi, Riga masih harus fokus sama Zea, Zea lagi ham-

"Tuan! Tuan! Nona Zea!" Teriak seorang maid sambil lari tergopoh-gopoh

Riga yang mendengar nama istrinya disebut-sebut itu seketika berdiri dari duduknya, "Zea kenapa?"

"Nona Zea.. Nona Zea jatuh didapur Tuan"

"Apa?"
Riga yang kaget banget itu langsung lari menuju dapur, begitu juga dengan semua orang yang tadi sedang duduk bersama

"Zea!" Pekik Riga
Dilihatnya Zea sudah terkapar dilantai, Riga segera berjongkok dibawah sana, nyoba buat manggil-manggil nama Zea berkali-kali tapi nggak ada sahutan

Sial! kayaknya gue dorongnya kurang keras -batin Yena lihat lantai dibawah Zea yang bersih tanpa darah sedikitpun itu
"Astaga Zea! Ga bawa ke kamar biar gue priksa" pekik Yena

"Zea kamu kenapa sayang" ujar mami Reyna khawatir, "Ga cepet bawa ke kamar!" Ujar papi Rangga

Riga yang khawatir itu segera berdiri lalu gendong Zea, buru-buru dibawa kekamarnya buat dipriksa

Didalam kamar itu hanya ada mereka bertiga, sedangkan yang lain sedang menunggu diluar, Yena yang minta katanya supaya konsentrasinya nggak hilang

Yena yang statusnya sebagai dokter pribadi Zea itu segera meranin tugasnya, meriksa keadaan Zea dan baby didalam perutnya

Riga duduk disebelah Zea sembari terus memegangi tangannya, kelihatan sangat khawatir, selama ini Zea nggak pernah pingsan begini, dia takut terjadi sesuatu sama Zea dan babynya

"Gimana?" Tanya Riga sewaktu Yena nglepas stetoskopnya

"Gapapa kok, Zea kurang vitamin, obat dari gue nggak diminum ya?"

"Astaga gue lupa, obat yang lo kasih waktu itu tumpah, terus gimana sekarang, Zea gapapa kan?" Tanya Riga khawatir

Shit! Coba aja obat itu diminum 3x aja, kandungan itu nggak akan kuat kena dorongan keras kayak tadi -batinnya lagi

Dinikahin AURIGA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang