05. Feel Troublesome

6K 661 152
                                    

Sepulangnya dari kuliah, Jihan merasakan hal aneh ketika berada di kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulangnya dari kuliah, Jihan merasakan hal aneh ketika berada di kampus. Hari ini ia bertugas menjadi panitia acara untuk kegiatan wirausaha. Namun saat menjalani kegiatannya, Jihan malah dibawa ke unit kesehatan lantaran asmanya kumat.

Banyaknya debu dan asap yang ia hirup karena kegiatannya memang diadakan di luar ruangan, membuat Jihan tidak bisa menahan. Ia dipulangkan lebih awal oleh pihak kampus, sejujurnya ada temannya yang bersedia akan mengantar Jihan pulang, namun karena merasa dirinya sudah lebih baik Jihan memilih untuk pulang sendiri.

Tapi sebelum sampai di rumah, Jihan datang ke rumah sakit untuk mencari dokter yang selama ini selalu mengecek kesehatan pernapasannya. Jihan merasa ada hal yang makin buruk terjadi padanya, sebab itu ia datang untuk mengecek.

"Kurasa asmamu semakin meningkat dari waktu ke waktu." Dokter itu berkata setelah selesai mendengar keluhan Jihan. "Mulai sekarang, ada baiknya kau melakukan terapi oksigen dan menyediakan obat asma pereda instan untuk mengatasi asmamu yang datang sewaktu-waktu."

Jihan mengangguk dengan wajahnya yang murung usai mendengar penjelasan dokter. Selama ini ia mengonsumsi obat asma jangka panjang seperti kortikosteroid untuk mencegah asmanya yang ia kira hanya sebatas asma ringan yang gejalanya tidak terlalu berdampak.

"Pencegahan sedari dini cukup membantu supaya asma yang kau alami tidak sering kambuh. Gunakan inhaler agar bisa mencegah hal mendadak seperti ini terjadi, itu akan sangat membantu." kata dokter wanita itu.

Jihan terdiam memikirkannya, merasa bila ia sudah membawa benda itu Jihan sudah mengalami asma yang kronis. Ia tidak mau jadi bahan perhatian orang-orang, apalagi bila Jungkook tahu soal ini. Takut kekasihnya bereaksi berlebihan.

Dokter itu tersenyum tipis, "Tidak usah malu membawa inhaler. Ini untuk kesehatanmu juga."

Jihan tersenyum kikuk, ia menggeleng pelan untuk menepis dugaan dokter itu. "Tidak, Dok. Aku hanya merasa takut orang-orang terdekatku khawatir. Aku terlihat baik-baik saja selama ini."

"Justru mereka akan lebih perhatian denganmu." Dokter itu memberikan Jihan inhaler asma. "Jangan pernah merasa kau jadi beban untuk orang lain, setiap manusia itu membawa sakit dalam hidupnya. Entah dari fisik maupun dari hal lain."

Mendengar tuturan itu Jihan bisa mengontrol rasa cemasnya, melakukan beberapa konversasi setelah pemeriksaan dan membeli obat, Jihan keluar dari ruangan itu. Tatapannya nampak meredup kembali.

Aku belum siap memberitahu ini pada Jungkook. Jihan membatin, dalam pikirannya orang-orang terdekatnya pasti akan khawatir bila mereka tahu asma Jihan semakin memburuk.

Jihan harus bisa menanggung ini sendiri lebih dulu, jika ia mengatakan soal ini pada keluarganya, ia pasti akan disudutkan. Terlebih ibunya, yang akan menyalahkan seseorang atas sakit yang Jihan bawa dari kecil ini. Jihan tidak mau itu terjadi.

Sampai di luar gedung rumah sakit, Jihan mengalihkan atensinya ke arah pet shop yang berada tepat di depan rumah sakit. Merasa ingat akan sesuatu, Jihan segera menyebrang jalan untuk menuju ke toko itu.

***

"Kenapa kau makin gendut kulihat-lihat?" Jihan mengelus kucing dengan bulu berwarna putih itu. "Kau pasti senang, 'kan, tiap hari kuberi makan."

Setiap pulang dari kampus, Jihan selalu rutin ke sini, rumah kosong yang sudah tidak dihuni ini ada seekor kucing jalanan yang menempati. Jihan memberinya nama Koro, kucing betina dengan bulu berwarna putih itu adalah kucing lokal.

Beda dengan sebelumnya, Jihan lihat perut Koro nampak membuncit dari waktu ke waktu. Kemungkinan ini karena Jihan yang selalu datang membawakannya makanan selama enam bulan lebih ketika pertama kali bertemu.

"Kau pasti ingin aku mengajakmu ke rumah, 'kan? Maaf, ya. Untuk saat ini, aku tidak bisa membawamu pulang." Jihan mengelus kepala kucing itu dengan pelan.

Jihan ingin sekali memelihara kucing di rumah sebagai teman bermain di kala ia sendirian, namun karena alasan kesehatannya ini, ia selalu dilarang oleh keluarga dan orang terdekat untuk mengadopsi hewan berbulu. Takut asmanya makin parah.

"Koro, doakan aku sehat terus, ya?" Jihan tersenyum memandang betapa lahapnya kucing itu makan. Walaupun hewan ini tidak mengerti apa yang dia ucapkan, Jihan ingin sekali meluapkan apa yang ia rasa sekarang. "Aku tidak ingin menyusahkan orang sekitarku karena aku sakit-sakitan. Aku tidak mau menjadi beban bagi mereka, aku malu."

Koro mendongak lalu mengeong dua kali sebelum kembali melanjutkan makannya. Jihan terkekeh, kucing ini sepertinya jenuh mendengar Jihan setiap bertemu selalu curhat dengannya.

"Intinya, kau harus mendoakan aku supaya sehat dan diberi umur yang panjang. Kalau nanti aku lebih dulu mati darimu, siapa yang akan memberimu makan seperti ini?" Jihan bertanya lagi, walau diabaikan. "Makanya doakan aku, ya."

Sore itu selesai menemani Koro makan, Jihan baru beranjak pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki beberapa meter dari sana.

***

"Jihan, aku pulang!" seruan Jungkook yang memasuki rumah itu menggema di ruang depan. Laki-laki itu melepas sepatunya dan menaruh dengan rapi di rak, lalu beranjak melangkah ke lantai atas

Hari ini Jungkook pulang lebih awal dari biasanya, entah kenapa ada perasaan untuk menenami kekasihnya lebih lama. Sejujurnya ini karena suruhan Sera, sejak didatangi oleh wanita seksi bernama Gaeun itu, Sera cukup berhati-hati juga dengan tindakannya.

Ia harap Jungkook tidak sampai terbuai dengan Gaeun yang hampir tiap hari mendatangi studio sejak ditato Jungkook. Terlalu kelihatan sekali ingin mendekati Jungkook meskipun Sera sudah memberitahu bahwa Jungkook sudah punya kekasih. Tapi Gaeun masih tetap tutup mata soal itu dan selalu mencari perhatian Jungkook.

Sebab itu Sera memulangkan Jungkook lebih awal, supaya laki-laki itu bisa menikmati waktunya bersama Jihan. Setidaknya jika memang Jungkook sudah ada perasaan janggal di benaknya saat digoda Gaeun bisa dihempas ketika melihat kekasihnya sendiri.

Jungkook masuk ke dalam kamar cukup bersemangat, mengira Jihan di kamar dan ingin Jungkook kejutkan karena hari ini dengan pulang lebih awal. Namun eksistensi kekasihnya tidak nampak dan ia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi adalah pertanda bahwa Jihan sedang membersihkan diri.

Laki-laki itu melangkahkan kakinya ke arah ranjang untuk menaruh ransel berisi barang-barangnya. Mengeluarkan isi ranselnya satu per satu, ketika menaruh ransel itu ke meja kamar, atensi Jungkook teralihkan dengan objek yang berada di atas nakas. Sebuah plastik dengan label yang Jungkook ketahui itu berasal dari sebuah klinik.

Segera Jungkook melihat isi dalam plastik itu, alis Jungkook nampak bertaut pertanda bingung dengan segala jenis obat yang berada di dalam sana. Ia terkejut melihat bahwa kekasihnya datang dari klinik membawa obat sebanyak ini, dan yang paling membuat Jungkook sampai membulatkan matanya lebar adalah saat melihat sebuah inhaler asma berada di sana.

"Jungkook? Kau sudah pulang?" Suara Jihan yang baru keluar dari kamar mandi itu terdengar, gadis itu hendak menghampiri Jungkook namun gurat wajah menganga kekasihnya itu membuatnya Jihan menghentikan langkah. Tak sampai ia lihat benda miliknya dipegang Jungkook, Jihan langsung kaget.

"I-ini milikmu?" Jungkook bertanya sedikit terbata lantaran tak percaya.

Jihan tak bisa menjawab, ia diam memandang raut wajah Jungkook seakan merasa bersalah dengan apa yang Jihan dapatkan sekarang.

"Jihan jawab!" Jungkook meringis, "Ini milikmu atau bukan?"

Menarik napasnya dalam, Jihan akhirnya mengangguk untuk menepis amarah itu dari wajah kekasihnya. "Iya, itu milikku."

Satu reaksi yang Jihan lihat, Jungkook tidak menyangka dan langsung lemas di tempatnya membuat Jihan panik sendiri dan menghampiri kekasihnya cepat-cepat.

____________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[M] No Cig! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang