Hari yang Mengejutkan

4 2 0
                                    


      Mentari pagi datang kembali. Menghangatkan tiap insan manusia yang sedang bersiap-siap beraktivitas ke tujuan masing-masing. Termasuk Adam. Masih sangat pagi, Adam berjalan santai di koridor sekolah menengah. Hingga sebuah suara yang tak asing lagi, mampir ke telinganya. Itu Arumi.

      "Geo ... jalannya cepet banget, sih!" gerutu Arumi. Tangannya memegang roti isi selai stroberi. Mulut Arumi terlihat berantakan, penuh selai merah.

      Adam hanya membalas dengan tersenyum kecil. "Benerin dulu, nih," seru Adam seraya menyerahkan saputangan pada Arumi. Arumi menyengir.

      Sembari berjalan beriiringan, "eh, Geo. Tau kabar terbaru, enggak?" selidik Arumi.

      "Hm?"

      "Ada guru baru, loh. Cewek."

     "Trus?"

     "Ya ampuuun, Geo! Ngeselin banget, sih. Kaget atau berekspresi apa, gitu ..." omel Arumi.

     "Hm, kamu tukang gosip sekarang?" seru Adam yang semakin mempercepat langkah memasuki kelas. Arumi yang cemberut, mengejar di belakang.

⚛ ⚛ ⚛ ⚛ ⚛

      Tidak biasa hari ini, jam pelajaran pertama hingga pelajaran ketiga―empat kosong. Jam pelajaran kelima adalah adalah pelajaran favorit Arumi. Sosiologi. Kemarin, Arumi sempat kecewa karena guru Sosiologi tersayangnya dipindah tugas ke sekolah lain. Digantikan dengan guru perempuan yang tadi pagi Arumi ceritakan.

     Saat guru Sosiologi yang baru sudah masuk kelas, dan mulai memperkenalkan diri, Adam terlihat sangat terkejut saat menyadari siapa guru Sosiologinya.

      "Mama?" bisik Adam.

       Adam menggeleng.

      Tidak! Hah? Mama? Tidak mungkin kalau di dunia ini ada seseorang yang sangat mirip. Kembar? Mama tak punya kembaran. Mama anak tunggal. Ini ... sangat identik dengan Mama.

      Duh! Ada apa ini? Aku seolah mengalami déjà vu. Kenapa apa yang dikatakan paranormal kemarin itu benar? Aku benar bertemu seseorang yang sudah tiada? Apa aku juga akan bertemu kakak?

⚛ ⚛ ⚛ ⚛ ⚛

     Bel pulang sekolah berbunyi. Murid-murid menghambur keluar kelas. Adam juga pulang, bersama Arumi. Adam dan Arumi berniat akan mampir sebentar ke toko buku. Ketika Adam dan Arumi asyik membicarakan tentang sosok bu Tasya, guru baru Sosiologi yang sangat mirip dengan Mama Adam, tiba-tiba sebuah mobil sport berhenti tak jauh dari tempat mereka.

      Adam tertegun.

      "Itu Maybach Exelero. Wow!" histeris Arumi. Arumi terpukau dengan mobil elegan di depan mata. Mobil yang diklaim sebagai mobil termahal di dunia.

      Lain hal dengan Arumi. Adam lagi-lagi terkejut dengan pemandangan di hadapannya. Bukan perihal mobil dengan interior modern yang cantik beserta kecanggihan teknologi itu. Melainkan pada penumpang di dalamnya. Itu kakak perempuan Adam, Ekuivalen.

      Itu, Kak Val? Yang benar saja. Lelucon apalagi ini? Kak Val bersama Diaz, mantan pacarnya? Ya Tuhan, ada apa ini? Aku bermimpi? Ah, tidak! Ini nyata.

      "Hei, Arumi ... di dalam mobil itu Kak Val?" tanya Adam, memastikan Arumi memiliki penglihatan yang sama dengannya.

      "Iya, kakak cantikmu. Dia dengan pacarnya, Diaz. Wow, Geo ... kenapa kamu enggak cerita kalau kakak iparmu sekaya itu? Itu berapa ya, nominal rupiahnya ...." jawab Arumi yang masih fokus pada mobil seraya mencoba berhitung.

JELLY BEANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang