III

973 119 6
                                    

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________

"B..Brig..Bright.." seorang wanita sedang melirih kesakitan.

Bright kecil yang melihat ibunya terduduk di lantai menjadi panik dan segera berlari.

"Maeee? Mae kenapa?" tanyanya dengan panik.

"P..phomu" ibu Bright terlihat melemas.

"Mae?? Maee" Bright menggoyang-goyangkan ibunya yang terkulai lemas di lantai rumahnya.

"MAEE" Bright menggoyang-goyangkan ibunya dengan kuat.

Bright yang sudah tidak tahu harus melakukan apa lagi hanya berusaha menggendong ibunya dan berlari keluar rumah.

Kor, supir keluarga Bright  yang kebetulan sedang berada di depan rumah Bright turut panik melihat majikannya tergulai lemas di gendongan tuan mudanya. Ia segera membantu Bright menggendong ibunya dan segera melajukan mobilnya.

"Nak Bright? Bagaimana keadaan nyonya?" tanya Kor dengan khawatir.

"Mae masih tidak sadarkan diri phi"

Kor mengkerutkan wajahnya karena ia tau mengapa keadaan majikannya sangat buruk.

"Nak Bright berpeganganlah, phi akan mempercepat mobil"

Bright kembali memeluk ibunya dan berpegangan pada kursi depan mobil tersebut.

* * *

"Mae..."

"Bright? Bangunlah"

"Mae....."

Earth melihat Bright yang terbaring di tempat tidurnya bermandikan keringat. Ini bukan kali pertamanya temannya itu bermimpi buruk separah ini.

"MAEEEE" Bright menjerit dan terbangun dari tidurnya.

Earth terlihat panik dan langsung berusaha menenangkan Bright.

"Bright tenanglah" ucapnya sambil memeluk dan menepuk-nepuk punggung Bright yang masih bergetar hebat.

"Bermimpi buruk lagi?"

Pertanyaan tersebut hanya dibalaskan anggukan dari Bright yang masih berusaha menormalkan nafasnya.

Earth terlihat sangat khawatir, dulu sebelum ia memutuskan untuk pindah ke ruangan apartemen yang sama dengan matenya, ia adalah teman sekamar Bright di ruangan apartemen tersebut.

Ia berkali-kali terbangunkan di subuh hari karena jeritan Bright. Sebuah memori masa lalu Bright mengenai ibunya yang terus menghantuinya di malam hari lewat mimpi-mimpi buruk.

"Bright, kau ingat yang aku katakankan?" Earth membuka pembicaraan setelah melihat Bright yang sudah bisa menenangkan dirinya.

"Iya phi, aku akan berusaha tetapi aku tidak berjanji"

[BrightWin] Omegaphobic [on hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang