VII

893 92 0
                                    

Thank you for 1k readsss <3

Udah mulai mendingan tapi masih agak ngak enak tenggorokan TvT

Aku usahain untuk up part berikutnya secepatnya yaaa enjoyy ~

Aku usahain untuk up part berikutnya secepatnya yaaa enjoyy ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

Gulf termenung setelah melihat anggukan dari Bright.

Ia cukup terkejut akan apa yang baru saja diketahuinya namun ada yang janggal dari perkataan Bright tersebut.

"Bukannya Phi Tay sekarang tinggal dengan matenya...? Aku juga yakin kalau mate Phi Tay itu bukan Phi Cindy.." gumannya dalam hati.

"Jadi yang memberikan apartemen ini untukmu adalah phomu itu?"

Sekali lagi Bright hanya menagguk-anggukan kepalanya. Ia sebenarnya tidak ingin menceritakan tentang masalah keluarganya tetapi mengingat bahwa Gulf adalah calon mertuanya ia pun merasa bahwa ia harus jujur mengenai dirinya.

"Meski mereka tidak seperti pasangan pada umumnya aku masih ingat bagaimana ayah masih sering berada di rumah dan menghabiskan waktu bersama aku dan mae" Bright sedikit tersenyum kecut.

"Semua berjalan dengan baik sampai pho menemukan orang baru itu dan mulai jarang berada di rumah"

"Yang membuatku lebih heran lagi mae seperti tidak mempermasalahkan dirinya yang diselingkuhi oleh matenya sendiri"

Gulf semakin mengkerutkan dahinya mendengar cerita Bright tersebut, apakah selama ini ia mengetahui cerita yang salah?

"Bright, kurasa ada yang janggal dari ceritamu itu"

Gulf menepuk pundak Bright, berusaha menenangkan alpha muda yang sudah mulai emosional itu.

"Aku mengenal mae mu dan mungkin ada beberapa hal yang salah kau pahami"

"Yang pertama, Tay Tawan bukanlah phomu setidaknya bukan pho kandungmu"

Bright yang mendengar perkataan Gulf menjadi kebingungan apakah apa yang diketahuinya selama ini adalah kebohongan?

"Setelah diingat-ingat lagipun mae tidak pernah mengatakan kalau dia adalah phoku.."

Gulf menghela kembali nafasnya dan meneruskan perkataannya yang terpotong.

"Karena pho kandungmu.."

"Sudah tiada"

* * *

Flashback London, Inggris 21 tahun lalu

Langit menghitam dipenuhi oleh awan-awan gelap yang siap menghujani kota tersebut.

Hawa dingin dari pemakaman yang sangat mencekam tidak menumbangkan seorang omega wanita yang masih menangis sambil meremat erat sebuah sapu tangan.

"Sudahlah phi jangan menyakiti dirimu lagi"

[BrightWin] Omegaphobic [on hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang