Part 01🌻

5.5K 364 5
                                    

Vote dan komen!

Happy reading
.

"Yaallah capek banget." ucap Ayu memijat-mijat lengan nya sambil berjalan.

Kebetulan tempat kerja nya tidak jauh dari rumah nya, hanya beberapa bangunan saja hingga ia sampai di rumah kontrakan nya.

Saat ia melewati halte yang sepi itu tiba-tiba langkah nya terhenti saat mendengar sesuatu, Ayu mempertajam pendengaran nya.

Oek oek oek.

"Anak siapa yang nangis tengah malam seperti ini?" tanya Ayu dalam hati.

Ayu berjalan mendekati halte tersebut, membuat suara tangisan seorang bayi kiang terasa di pendengaran nya. Hingga Ayu melihat kardus yang lumayan besar di sana. Ayu membuka kardus tersebut dan tampak lah seorang bayi laki-laki yang Ayu tebak umurnya baru tiga atau empat bulan lebih.

"Anak siapa ini." gumam Ayu, ia melihat ke sekelilingnya tapi ia tidak melihat siapapun kini jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Oek oek oek.

"Jam segini mana ada orang tua membawa anak nya keluar dan menyimpannya nya disini kalau tidak di buang." ujar Ayu, Ayu memeriksa apakah ada surat di dalam dalam nya dan ya ia menemukan nya.lu

'Siapapun yang menemukan anak ini anda bisa merawatnya atau anda bisa membawa nya ke panti asuhan'

Itulah isi dari surat tersebut.

"Astaghfirullah orang tua macam apa mereka ini, membuatnya saja semangat, nah kalau jadi anak nya dibuang ck ck." ucap Ayu menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

Ayu langsung menggendong bayi laki-laki itu menenangkan nya, ajaibnya bayi itu langsung berhenti menangis ketika di dekapan Ayu. Melihat itu sisi keibuan Ayu langsung keluar.

"Pasti dingin ya sayang, tega banget orang tua kamu membuang kamu disini malah cuma pake handuk aja."

"Aku akan mengadopsi anak ini, sekarang kamu anak bunda, Daffa Alfino anak bunda yang tampan." ujar Ayu menatap anak yang berada di dekapan yang ia sudah beri nama.

"Sekarang Daffa sama Bunda pulang yuk sayang, tante Daffa pasti udah caraiin." Ayu mengambil sebuah kantong plastik yang Ayu belum periksa sama sekali dari dalam kardus tersebut dan meninggalkan halte tersebut untuk pulang ke rumah nya.

"Assalamualaikum dek." salam Ayu masuk ke rumah, tak lama kemudian seorang anak perempuan yang berumur kisaran 14 tahun datang.

"Waalaikumussalam kak, loh kakak itu anak siapapun?" tanya adik Ayu, Aulia.

"Gak tau dek, kakak nemu di halte depan." jawab Ayu.

Aulia membekap mulutnya tak percaya "Yaallah kasihan sekali, orang tua mana yang tega membuang anak." kata Aulia, Aulia menatap bayi itu yang sudah tertidur dengan nyaman di dalam pelukan hangat sang kakak.

"Iya dek, yaudah kakak masuk ke kamar ya." pamit Ayu.

"Iya kakak."

Ayu membawa Daffa ke kamarnya nya dan saat Ayu mengganti kan bajunya anak itu terbangun tanpa menangis

"Nah sudah selesai, anak Bunda tampan sekali" ucap Ayu setelah menganti pakaian Daffa, Daffa hanya diam sesekali tertawa ia kelihatan sangat mengantuk kembali. Ayu menepuk-nepuk pelan paha Daffa berniat menidurkan anak itu lagi.

Tak butuh waktu lama Daffa sudah berada di dalam mimpi nya, setelah itu Ayu kembali membereskan pakaian Daffa, di kantong plastik tadi ternyata berisi sepuluh pasang pakaian, ada dua sepatu, susu dan uang senilai 2 juta rupiah.

Uang itu Ayu simpan dulu, dan ia akan gunakan untuk membeli kebutuhan Daffa dari makan, dan yang lainnya.

"Besok kan aku libur, besok aku akan bawa Daffa untuk berbelanja sekalian mengurus surat surat adopsi nya." ujar Ayu, setelah membereskan semuanya Ayu membersihkan badan nya dan ikut tidur di samping Daffa hingga ia memasuki mimpi nya.

***

Keesokan harinya, Ayu terbangun pagi pagi sekali karena suara tangisan Daffa sehingga Ayu bangun untuk membuat kan nya susu.

Setelah beberapa saat, akhirnya Daffa tertidur kembali begitupun dengan Ayu. Mereka terbangun kembali pada jam 8 pagi.

Ayu dan Daffa sudah siap untuk ke pusat perbelanjaan.

"Sudah siap sayang?" tanya Ayu kepada Daffa, Daffa yang ditanya hanya menatap Ayu dengan mata bulat nya dan tertawa membuat Ayu gemas sendiri dibuatnya.

"Aduh...gemas banget sih, anak Bunda." ucap Ayu lalu mengecup pipi Daffa yang lumayan berisi.

"Ok, let's goo." ujar Ayu membuat Daffa terus tertawa.

Aulia tidak ikut, ia ada kerjaan kelompok dengan temannya jadi sebelum Ayu pergi Aulia susah pamit.

Ayu naik kendaraan umum hingga ia sampai di pusat pembelanjaan yang ramai orang kunjungi setiap hari nya.

"Yuk, masuk yuk, sayang." ucap Ayu mengajaknya Daffa yang berada di gendongan nya.

Ayu memasuki pusat pembelanjaan tersebut dan mencari toko perlengkapan bayi hingga ia menemukan toko yang bernama 'Baby shop' Ayu dengan semangat memasuki toko tersebut sedangkan Daffa, anak itu tampak melihat sekeliling dengan mata bulat nya.

"Wah, disini lengkap sekali." ucap Ayu senang.

"Sekarang kita mulai dari baju terlebih dahulu."

Ayu pergi ketempat di mana baju anak laki laki di jual, Ayu hanya membeli beberapa pasangan saja kerena Daffa sudah punya sepuluh pasang pakaian di rumah. Sekarang Ayu akan membeli perlengkapan mandi, ia membeli satu set perlengkapan mandi yang isinya sudah lengkap dari bedak dan yang lainnya.

Setelah itu Ayu membawa Daffa ke tempat peralatan makan, Ayu membeli satu perlengkapan makan di sana dan Ayu juga di berikan bonus dua pack cemilan bayi sesuai umur Daffa.

Lalu Ayu menuju tempat dimana susu bayi itu berada, ia membeli tiga pack susu dan juga tissue baby.

***

"Huf capek juga ya." kini Ayu sudah sampai di rumah, Daffa ketiduran saat mereka sedang perjalanan pulang.

"Sepertinya Aulia belum pulang." gumam Ayu karena ia tidak melihat keberadaan Aulia.

"Aku beresin dulu aja ya, baru ikut istirahat." tanya Ayu pada dirinya sendiri. "Iya deh."

Ayu membereskan belanjaan tadi dan ia ikut istirahat dengan Daffa.

Tbc.





Mawar Jk

Bunda Ayu [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang