1. Tentang Jeno

5.7K 721 42
                                    





Saat itu, setelah Renjun, yang masih sangat kecil, dengan gingsul manisnya, mendeklarasikan cintanya pada Jeno dan tertolak, mereka awalnya jadi sedikit renggang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat itu, setelah Renjun, yang masih sangat kecil, dengan gingsul manisnya, mendeklarasikan cintanya pada Jeno dan tertolak, mereka awalnya jadi sedikit renggang. Jeno yang menjauh. Jeno sama sekali tidak terbiasa dengan apa yang terjadi. 

Jeno tidak membenci kaum gay, tidak. Ia hanya kaget, teman satu grupnya menyimpan rasa padanya. Apa yang membuat Renjun jatuh padanya? Apa karena perlakuannya pada Renjun? Padahal, ia memperlakukan Renjun dengan wajar.

Yang pasti, ia merasa perlakuannya pada Renjun, wajar.

Jeno menyayanginya kok. Hanya saja, tidak mencintainya. Tidak mencintai Renjun seperti Renjun mencintainya.

Ya kan?











Tidak.

Nyatanya, setahun setelah pengakuan cinta itu, Renjun yang telah berumur legal, Renjun yang telah merubah bentuk giginya, Renjun yang kepalang manis ketika tersenyum, Renjun yang seketika bertambah dewasa, berhasil membuat jantung Jeno berdegup tidak wajar.

Jeno berusaha menepis segala kemungkinan yang ada ketika ia merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya ketika berada di dekat Renjun. Ia berusaha menyangkal.

Namun, ia selalu merasa panas ketika melihat tautan tangan cantik Renjun dengan member 127 yang saat itu berstatus sebagai "pacar"nya. Ia merasa panas ketika dalam acara-acara tertentu, ia mendapati mata cantik Renjun yang curi-curi pandang dengan Jaehyun.

Meski telah menjadi milik Jaehyun, Renjun tidak merubah perlakuannya pada para member Dream. Renjun masih tetap mengurus dan memanjakan mereka layaknya adik dan sahabat. Dan disitulah perasaan Jeno mulai kacau.

Pipi Jeno selalu memerah tiap Renjun membantunya mengeringkan rambut ketika usai mandi dengan handuk. Ketika Renjun mengomelinya untuk tidak bekerja terlalu keras. Ketika Renjun menasehatinya untuk selalu bahagia. Ketika Renjun memeluknya, meski ukuran tubuhnya tidak seberapa dengan Jeno.





Tidak selesai sampai di sana.

Jaemin, yang beberapa kali mendapati Jeno menatap intens bibir dan jakun Renjun ketika Renjun berbicara, selalu menyikut Jeno agar Jeno sadar apa yang ia lakukan.

Bodoh, begitu rutuk Jaemin dalam hati.

Jaemin tahu, omong-omong. Jaemin tahu perasaan Jeno pada lelaki kelahiran Jilin tersebut, bahkan jauh sebelum Jeno sendiri. Jaemin dan Jeno, meski bukan saudara, namun entah mengapa, bisa berbagi intuisi dan saling memahami isi kepala satu sama lain. 


Jaemin juga tahu perasaan Renjun sebelum Renjun memilih untuk menjalin hubungan dengan Jaehyun. Yang ini bukan intuisi. Tapi Chenle pernah keceplosan mengatakan,
"该死的杰诺,你竟敢伤我哥哥的心."

Kebetulan Jaemin paham beberapa kosa kata dalam bahasa tersebut. Setelah mendengar itu, Jaemin langsung membombardir Jeno dengan pertanyaan seperti, kamu ada apa sama Renjun?

"Kenapa?" Tanya Jeno, kaget tiba tiba Jaemin memberikan pertanyaan yang menyangkut nama orang yang beberapa hari ini ia beri jarak.

"Chenle ngatain kamu sialan, karena nyakitin hati Renjun."

Tentu saja, karena saat itu, 2016; Jeno baru menolak Renjun.




Tapi perasaan itu sekarang berbalik.

Jaemin ingin membantu Jeno keluar dari keresahan hatinya selama setahun belakangan, namun apa boleh buat—Ia juga sangat menghormati Jaehyun sebagai kakaknya, dan tidak ingin menyentuh barang sehelai rambut Renjunpun selama Renjun masih terikat dengan Jaehyun.

Dan mungkin,

ini adalah saatnya.



🔓


A/N
Debut ceritaku niee.
Sebenernya aku udh ada pengalaman nulis, ada 3 karyaku. Bukan BxB, tapi Jennie (Jenyong & Jenbin) karena aku dlu hardcore mreka banget😭

Terakhir nulis kayaknya 2018?
Abis itu ke log out dan nggak bisa log in lagi.

Ini cerita BxB pertamakuuu, tapi bukan cerita pertamaku. Semoga sama ngenanya sama kayak cerita cerita lainnya ya.

See you!

🔓

How It Really Is (discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang