kakak Tiri

438 43 7
                                    


Jenlisa

.

.
K

enapa takdir bisa seperti ini, belum lagi masalah di sekolaah' aduuhh bikin pusing aja
'Ah jadi engga penting gini' dalam hati Lisa dengan tangan yang memotong makanan lalu memasukan makanan ke mulutnya dengan kesel.

"Lisa! kamu makan terlalu terburu-buru" tegur mommy nya karena melihat Lisa makan dengan gaya ngajak berantem

"Aku sedang masa pertumbuhan tau" ucap nya..

"Dasar" mommy hanya bisa mengeluh kelakukan Anak perempuan nya 1 ini. Untung dia punya anak baru kayak Jennie imut,manis sopan, cantik pulak plus Jennie itu pintar banget. Beda banget sama Lisa yang tomboy, bar-bar, suka keluyuran, males plus otak pas"an.

"Maaf nya Jennie, kamu harus terbiasa melihat kelakukan buruk Lisa"

"Tidak apa-apa" jawab Jennie

"Oia Nini, kamu selama ini tinggal sama kakek kamu?" Tanya Mommy.

"Tidak, aku tinggal di rumah Ayahku" jawab nya.

"Iya kah? Tapi Ayahmu selalu pergi berkeliling dunia kan?"

"Eh" reaksi Lisa yang mulai tertarik dengan percakapan antara mommynya dan Jennie

"HM aku sudah tidak bertemu Ayahku selama sudah hampir 5 tahun" ucap Jennie sambil melihat jendela apartemen yang langsung menuju pemandangan kota.
Mommy Lisa tampak terkejut dan ikut merasakan kesepian yang di Alami Jennie.

'waw! Pasti dia berat tinggal sendirian dirumahkan' fikir Lisa

"Kamu pasti kesepian, melakukan semuanya sendiri?" Bayangkan Gadis kecil hidup sendiri dirumah yg besar. Mommy Jennie aja ga betah tinggal sendirian walaupun punya anak cerewet kayak Lisa. Dia jadi bersyukur

"Tidak, kakekku baik sekali. Dia selalu membantu memenuhi kebutuhan pribadiku" ucap Jennie mencoba membuat suasana ringan

'berarti dia selalu hidup sendirian nya?' Lisa menatap Jennie
'dia kesepian ngga ya?' perihatinnya Lisa kepada Jennie , walaupun mommy sibuk bekerja Lisa ga pernah merasa kesepian.

"Oh, kalau tidak salah kakekmu dia adalah pemilik sekolah di kalian? Dia juga mempunyai Rumah elit yang dekat dengan sekolah mu?" Mommy bertanya

"Benar! Aku jarang sekali kerumah kakekku, tapi kakekku selalu berada dilingkungan akademi. Dia jarang pulang kerumah" jawabnya. Dari Kata2 Jennie membuat Lisa berfikir.

'Dia sekarang adalah kakakku, berarti secara tidak langsung kakeknya adalah kakekku juga. Wahh debak.. aku sekarang adalah cucu dari pemilik sekolah itu' wah sangat beruntung nya Lisa. Membayangkan bagaimana elit nya dia jika menggunakan fasilitas dari kakek Jennie yang otomatis orang kaya.
Saking sibuk menghayal jadi orang kaya.

Jennie yang tak segaja menatap Lisa yang bersemu merah entah apa yang dia fikirkan.
Jennie menggeser kursi membereskan piring dan sendok yang sudah bersih hendak membawa ke tempat cucian piring.

Karena suara gesekan kursi hanyalah Lisa pun buyar dia memandang Jennie yang pergi dari meja makan dan berkata.

"Sampah"

"Apa katanya? Sial" ucap Lisa pelan melihat punggung Jennie.

.
.
.
..
Setelah makan malam selesai Lisa yang gerah sekarang sedang berada dikamar mandi sedang berendam di wastafel.

"Ah .  Aku capek sekali" ujar nya sambil menenggelamkan kepalanya.
"Sangat membantu merendam diair hangat" sambungnya

"Tiba-tiba saja aku punya saudara dan jadi Adik. Sikapnya baik sekali jika didepan mommy, tapi kenyataannya dia melakukan hal-hal yang tak senonoh" (Lisa yang mengingat peristiwa mempegoki Jennie dan pak guru disekolah)

"Dia juga bisa berekspresi sexy saat melakukan itu... Apakah berciuman senikmat itu?" Ujarnya karena terus membayangkan wajahnya jadi memerah.
"Weh Weh wehh... Astaga kenapa aku justru membayangkan bibir ituu, sial aku mulai gilaa karena memikirkan dia terus"
"Ya Ampun, ada apa dengan ku terus desahan memikirkan dia"
Ucap nya kepada diri sendiri. Lisa mencoba menghilangkan bayangan Jennie dan sang guru. Sudah 1jam dia berada Dikamar mandi.
Setelah selesai Lisa memakai pakaian tidur di kamar mandi keluar sambil menggosok kepala menggunakan handuk.

"Kamar mandi sudah kosong!" Katanya pada Jennie. Jenni masih memeriksa koper nya dan kardus2 yang tersusun membentuk batasan kasur tidur mereka. Yah Jennie yang meletakkan kardus sebagai jarak batasan antara Lisa dan Jennie.

"Wahh ini Boneka berua....ehh" ucap Lisa ga sampai habis karena hendak menyentuh Boneka sudah di tarik Jennie menjauh dr jangkauannya.

"Kamu suka in...." Baru saja mau melihat isi tas Jennie, si punya langsung menutup rekseleting. Padahal Lisa pengen akrab sama kakak nya melihat reaksi jennie yang menyebalkan.

"Ahh.. aku tau betul kamu jdi susah bicara kepadaku karena banyak hal terjadi diantara kita.tapi sekarang kita ini adalah saudara tiri. Bukannya lebih baik mengakrabkan diri. Diluar saja tidak masalah, ayo akrab sedikit dong!" Kata Lisa sambil mengulurkan tangan kanan berharap Jennie membalas jabatan tangannya . Jennie justru berdiri dan berjalan melewati Lisa menuju meja belajar.

'cih dia mengacuhkan ku lagi, sial kalau itu mau mu , aku akan memaksa mu membuka mulut ' kesel Lisa dalam hati tapi ga mau nyerang gitu aja. Dengan posisi duduk membelakangi Jennie

"Hari ini kamu mencium pak guru kai? Apa seorang ketua OSIS boleh melakukan itu disekolah? Atau kamu melakukan itu jika ada orang memergoki mu akan membuat mu lebih terangsang?" Dengan senyum sidis Lisa berkata.

"Atau jangan-jangan itu adalah ciuman pertama kamu?menurutku ciuman itu harus mempertimbangkan perasaan kedua orang... Eh, loh" Lisa merasakan Jennie mendekatnya. Hendak melihat Jennie.

Tiba-tiba saja Jennie mendorong Lisa keatas kasur sehingga Jennie berada di atas Lisa yang sedang terbaring dengan tampang shok Jennie segera mendekat kan bibir nya kebibir Lisa. Mencium bibir Lisa dengan rakus tidak sabaran. Mencoba memakan bibir Lisa dan memegang kedua tangan Lisa diatas kepala.

Jangan tanya Lisa reaksinya gimna, udah kayak mayat. Dia ga tau harus melakukan apa. Dia hanya bisa mendesah karena ciuman dari Jennie mencoba meronta ronta. Justru semakin Jennie brutal mencium Lisa. Bahkan Jennie menyelitkan ujung dongkol nya ke vagina Lisa yang beralasan celana pendek.

Nafas udah mau habis Jennie enggan melepas ciuman nya, sedikit mengambil nafas lalu melanjutkan ciuman kembali. Lisa yang dibawa makin meronta tapi Jennie juga makin kuat melakukannya.

Ada kali nya 7 menit mereka ciuman

Jennie sekarang sedang menggesek  kan bagian bawah bersamaan dengan rontaan Lisa. Dengan mata terpejam mata melotot dan Jennie yang terpejam mulai melonggarkan pegangan tangan Lisa dan melepas ciumannya.

melihat Lisa menarik nafas tersengal-sengal karena kehabisan udara. Jennie bangkit dari tubuh Lisa melihaat reaksi yang didapatkan.

"Ciuman itu kira-kira seperti itu" ucap Jennie dia membetulkan pakaian nya dan berjalan menuju kamar mandi.

Sedangkan Lisa udah kaya ikan yang ga ketemu air. Sambil memegang bibirnya.

"Bangsaaat. Itu ciuman pertama ku, yang selalu ku impikan" sambil mengepalkan tangan
'Dia kenapa sih? Ciuman direnggut oleh kakak tiri ku"

.
.
 

Tbc

Ada yg suka ga??

Love affairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang